[T]

16 1 39
                                    

Udah hari selasa guys, dosen juga udah pada pulang dari liburan. Pagi-pagi gini si Sena udah ngantin aja tuh, tapi emang biasanya mereka dikantin sih. But pagi ini berbeda, dia lagi berduaan sama Sehun, kakak senior yang satu jurusan dengan dia. Jurusan untuk mencintaimu, eeaakkk.

Eits, berduaan bukannya apa yaa, ini si Sena minta Sehun ngajarin dia tentang tugasnya gitu.

'Padahal modus lu biar bisa berduaan dengan Sehun kan, Sen' - Author

'Tau ae lu Thor' - Sena

'Heum, sudah kuduga' - Author

"Jadi Sen, ini tuh gini" - Sehun

"Loh, kok yang gue gak bisa sih?" - Sena

"Wah iya, kenapa yaa?" - Sehun
"Coba sini gue liat" Sehun mendekat ke Sena tuh.

'Mancay, Sehun wangi banget. Gak kuat hidung gue. Sabar ya hidung, jangan tambah nyungsep ke dalem' - Sena

Dari kejauhan, nampak seorang namja yang lagi liatin Sehun sama Sena dengan tatapan yang eottoke gitu. Sulit diungkapkan dengan kata-kata:v

Karna tidak tahan dengan pemandangan tersebut, si namja pun menghampiri mereka.

"Oy Sen"

"Oy bang"

"Eh Sehun, kok lo masih disini? Bukannya lo ada kelas ya?" Sehun liat jam yang melingkar di tangannya, udah jam 8.30.

"Lah iya gue lupa. Makasih ya Joon udah ngingetin. Sen, gue duluan yaa" Sehun langsung lari ke kelas.

"Eh iya Hun. Eh, ini tugas gue gimana?" Sena agak berteriak karena Sehun yang menjauh. Melihat Sehun berlari, ingin rasanya Sena mengejar. Jadi cem adegan kejar-kejaran gitu kan.

Sena menatap tajam Namjoon yang sedang duduk dihadapannya.

"Ah, gegara elu sih bang. Gagal berduaan dengan Sehun kan gue" - Sena

"Astagfirullah, sesungguhnya dilarang berduaan dengan yang bukan muhrimnya karena yang ketiga itu pasti setan" Namjoon bersabda gaes:v

"Ya elo setannya bang" - Sena

"Sungguh adek kelas yang durhaka" Ekspresi Namjoon sok sok kek orang yang menderita gitu.

"Najis muka lo bang" Sena balik lagi ke laptopnya, ngerjain tugas. Namjoon yang ngeliat Sena kebingungan pun berinisiatif untuk nanya. Siapa tau dia bisa bantu yekan.

"Gak mau minta bantuan gue nih?" - Namjoon

"Emang lo bisa?" - Sena

"Yaelah, cem gak kenal gue aja. Mahasiswa terpintar dan berprestasi di sini, apasih yang gak gue bisa?" Ucap Namjoon ngebanggain dirinya.

"Dih, gue sumpahin bego lu bang" - Sena

"Jangan dong, nanti kalo anak-anak kita juga bego gimana? Kalo kamunya pinter sih gak masalah" Ucap Namjoon yang sekarang dia sudah duduk di sebelah Sena.

'Anak-anak kita? Kyaaa, Namjoon sa ae dah. But wait...

Kalo kamu nya pinter sih gak masalah

Kalo kamunya pinter

Kalo kamunya

Kalo...' - Sena

"Maksudnya gue gak pinter gitu?" - Sena

"Gue gak bilang ya" Ucap Namjoon sambil mencomot kentang gorengnya Sena yang terabaikan begitu saja dari tadi. Kan sayang kalo gak dimakan.

"Eh, emang lu pinter?" Tanya Namjoon yang masih mengunyah kentang goreng.

"Kalo dibilang bego banget itu nggak. Kalo dibilang pinter banget juga nggak" Jawab Sena. Matanya masih terfokus sama laptopnya sambil ngunyah kentang goreng.

UntitleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang