Casum

28 0 0
                                    

Happy Reading!!^_^

******
pagi nya dio langsung berjalan melewati gerbang sekolah  tapi saat ia mau berbelok ke arah kelas nya langkah nya terhenti ketika citra memanggil nya dan menyerahkan sebuah bekal ke dio."ini buat gue? wahh makasih yah citra tapi serius deh gak usah repot-repot buat ngasih gue bekal." ucap dio dengan riang saat dio akan mengambil bekal saat itu juga citra langsung memeluk bekal itu.

"ini bukan buat loh tapi buat alvi,gue minta tolong ke loh buat ngasih ini ke alvi." wajah dio yang tadi nya riang langsung berubah sendu.tapi ia tetap mengambil bekal yang di sodorkan citra setelah itu citra pergi menuju kelas nya.

******

"nih buat loh" ucap dio ketika menaruh bekal diatas meja alvi sedangkan alvi mengerutkan kening nya melihat bekal itu. "tumben loh ngasih gue bekal"ucap alvi lalu membuka penutup kotak pergi itu.

dio mendengus "ini bukan dari gue tapi dari bini loh" alvi mengangkat sebelah alisnya "maksud loh?"

"yaelah vi, siapa lagi yang sering ngasih loh bekal kalau bukan si citra" ujarnya dio lalu duduk di bangku nya tepat di belakang alvi dan aldi.

mendengar nama citra alvi langsung menutup bekal itu dan memberikan nya kembali ke dio."mending loh aja yang makan gue gak laper" lalu keluar dalam kelas.

"woyy alvi! loh mau kemana sebentar lagi pelajaran mau dimulai" teriak aldi. dan alvi dipastikan tidak mendengar nya karena ia udah tidak terlihat lagi.

"di mending kta makan aja bekal dari citra,terus kita bilang kalau alvi yang makan nih sampe habis."ide dari aldi dan dio hanya mengangguk karena perutnya belum sarapan dari rumah.

******

waktu istirahat baru saja berbunyi dan siva yang merasa kesal melihat citra yang masih serius dengan pulpen nya yang menulis sederet kalimat puisi untuk alvi padahal waktu istirahat hanya sebentar dan dipastikan bahwa di kantin pasti sudah dikerumunin banyak siswa itu artinya mereka tidak akan kebagiaan tempat untuk makan. vidya salah satu teman mereka baru saja masuk dalam kelas untuk mengajak mereka ke kantin. " sorry tadi masih ada tambahan materi" lalu duduk dibangku yang kosong dekat dengan citra dan siva."kalian bilang suruh nunggu di kantin tapi gue lihat di kantin kalian gak ada atau kalian udah makan"ucap vidya.

siva mendengus "udah makan apa nya, dari tadi nih satu kucrut gue ajak-ajak ke kantin malah nulis puisi". mendengar itu citra menoleh " hehehe sorry, lagi nanggung nih tinggal satu kalimat baru itu kita ke kantin."cengir citra tanpa bersalah lalu menulis kembali.

"cep.....

"selesai!! yuk ke kantin gue udah gak sabar bacain puisi di depan casum gue" lalu citra bangku dari tempat duduk nya dengan semangat api membara. "cepat!! nanti jam istirahat nya keburu abis" ucap citra lalu menarik tangan siva dan vidya.

"ehh kucrut dari tadi siapa yang gue ajak ke kantin tapi masih aja nulis tuh puisi,kalau jam istirahat berakhir itu gara-gara loh." omel siva ke citra sedangkan citra menghiraukan omelan siva karena serius membaca puisi buatan nya dengan tersenyum. membayangkan alvi mendengar puisinya lalu memberikan pujian dan terakhir yang paling di impikan nya di peluk alvi, kyaak!!! membayangkan saja membuat citra bahagia. pasti puisi nya kali ini bakal di terima oleh alvi, ia yakin begitu.

******

tebakan siva benar area kantin sudah di kerumunin oleh banyak siswa dan ia berdoa semoga saja masih ada tempat untuk mereka duduki. kemudian citra yang melihat dua teman alvi langsung menuju ke arah mereka.

"hay dio hay aldi" sapa citra dengan semangat ala pepsodent sambil melambaikan sebelah tangan nya. kening nya mengkerut ketika melihat alvi tidak ada."alvi mana kok gak ada?" tanya citra melihat alvi tidak ada.

"hay juga citra" sapa mereka berdua. "si alvi lagi di dalam kelas sibuk ngerjain tugas fisika" bohong aldi kenyataan nya mereka berdua tidak tau alvi berada dimana.

"yaudah kalau gitu gue susulin deh ke kelas nya"

"nggak usah,mending loh duduk di sini aja.soalnya si alvi gak mau di ganggu kita aja di usir dari kelas.iyakan yo?" dio langsung mengangguk. "mending loh duduk di sini" lanjut dio menggeser tubuh nya agar citra bisa duduk.

citra tersenyum paksa "makasih tapi gue bareng vidya ama siva"

"tuh kertas apaan? puisi buat alvi?"tanya aldi melihat kertas yang berwarna soft pink di tangan citra.

"eeh iya puisi buat alvi,padahal gue udah mempersiapkan puisi ini buat dia tapi dia lagi sibuk"

" yaudah loh baca aja ke kita anggap aja kita ini alvi yang lagi dengar puisi loh" ujar dio.

"gue gak mau,ini puisi gue buat khusus buat alvi dan cuman alvi yang boleh dengar nih puisi,jadi sorry yah kalau gue gak bisa bacain puisi ini ke kalian"jeda citra. "kalau gitu gue pergi dulu" lalu citra menyusul vidya dan siva yang sudah menyantap makanan mereka sambil duduk paling pojok di kantin.

CitViTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang