susah buat berhenti

0 0 0
                                    

alvi yang tengah kesal kepada citra hanya bisa memberikan tatapan cueknya pada perempuan tersebut. sedangkan citra tidak peduli ketika cowok yang ia sukai malah mencuekinya. baginya hanya dengan melihat pemuda itu citra bisa merasakan bahagia dengan kehidupan nya. padahal tadi malam ia sudah memikirkan untuk berhenti menyukai alvi namun ia benar-benar susah untuk berhenti bagamana pun di otaknya hanya satu nama yang selalu ia pikirkan yaitu alvian adrian pratama.

lamunannya buyar ketika alvi menarik lengan nya menjauh dari teman-temannya.

"lo bisa gak ngasih gue waktu buat gak negelihat muka lo!" ucap alvi dengan tajam lalu mendorong citra.

"sampai kapan lo terus gangguin hidup gue, sampai kapan citra!!" lanjutnya kemudian menetralkan amarah nya saat ini alvi benar-benar marah dengan ulah gadis yang ada di hadapannya ini.

"gue gak gangguin lo Al, gue cuman ingin lo nerima cinta gue" ucap citra dengan tingkat kepedeannya melebihi tingkat dewa dan tanpa ada rasa takut melihat kamarahan dari alvi.

mendengar itu alvi hanya bisa menutup matanya dengan cara itu ia bisa meredam kemarahan nya. apa  urat malu gadis itu sudah putus, dengan gampangnya ia berkata mencintai dirinya. apa tidak cukup dengan semua penolakan-penolakan kasar yang di berikan oleh alvi kepadanya. ia pikir dengan memberikan cinta untuk nya bisa membuat kehidupannya bahagia, sudah lama alvi tidak mempercayai dengan namanya cinta, persetan dengan kata cinta yang jelas dalam kamus hidupnya tidak ada yang namanya cinta. titik

setelah kemarahannya mereda ia meninggalkan gadis itu dan menuju ke arah teman temannya. ia berpura-pura tuli ketika citra terus meneriaki namanya.persetan dengan gadis itu ia tidak peduli sama sekali.

aldi dan dio hanya bisa terdiam dan mengikuti kemana alvi pergi yang jelas mereka tidak mau membangunkan singa yang sedang tidur di dalam diri alvi kalo tidak, mereka akan berakhir mengenaskan. memikirkan itu membuat keduanya meringis.
ketiganya keluar dari tempat makan tersebut dan melewati siva sahabat citra yang kebetulan berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk tadi. mata keduanya bertemu namun hanya sekilas kemudian dio langsung menatap lurus kedapan seakan menghindari tatapan gadis itu sedangkan kedua temannya tidak menyadari kejadian itu. kemudian mereka bertiga berjalan ke arah pintu keluar dan menghilang.



CitViTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang