Hal pertama yang Hayate ingat ketika bangun adalah Tsuyoshi. Di tempat yang jauh dari keramaian, melihat kembang api berdua dangan tangan yang masih bertautan.
Wajahnya memerah.
Tak mau larut dalam malu, Hayate beranjak. Dihampirinya kandang kecil yang di terletak di atas kandang Kuma. Ia mengambil pelet, memberi makan sepasang anak ayam yang dibelinya semalam.
Omong-omong, Hayate belum memberi nama sepasang anak ayam itu. Apa Tsuyopon saja? Kan semalam Tsuyoshi yang menemaninya membeli mereka. Lalu nama pasangan Tsuyopon...aah, Hayatan!
Ugh! Kalau begitu sama saja dengan Hayate menginginkan mereka berdua menjadi pasangan!
Hayate menggeleng kuat-kuat, lalu mendapat ide. Kalau kucingnya bisa bernama Kuma, maka anak ayamnya bisa bernama Koala dan Kangaruu! Ide bagus!
"Baiklah! Kangaruu, Koala, selamat datang di rumah baru kalian! Akur dengan Kuma ya!"
...
Latihan dimulai jam 12 hari ini, dan Tsuyoshi datang terlalu cepat. Dari dalam studio, dentuman musik sudah terdengar, menandakan sudah ada yang latihan lebih dulu. Tsuyoshi tak perlu masuk untuk tahu itu siapa. Itu Reo.
Apa aku masuk saja? Tsuyoshi membatin. Rasanya sedikit canggung untuk menyapa Reo setelah apa yang terjadi semalam. Lantas Tsuyoshi menggelengkan kepala. Kenapa harus canggung karena hal kecil seperti itu?
Begitu Tsuyoshi membuka pintu, ia mendapati hal lain; Jean sedang tidur di paha Reo dan Reo sedang mengelus rambut Jean.
YANG BENAR SAJA! TAHU BEGINI TSUYOSHI TAK AKAN CANGGUNG!
Reo yang menyadari kedatangan Tsuyoshi terkejut dan langsung mendorong Jean menjauh. Sial, kepala Jean malah terbentur lantai. Jean mengaduh. Tsuyoshi masih memasang tampang datar.
"Kenapa tiba-tiba mendorongku, sih?" Jean masih mengaduh. Reo menunjuk Tsuyoshi, dan Jean langsung terdiam seketika.
"Jelaskan padaku apa yang terjadi." Jean dan Reo langsung duduk bersimpuh di bawah sofa, sementara Tsuyoshi menjadi atasan yang meminta penjelasan.
"Aku hanya tidur di paha Reo,"
"Aku hanya mengelus rambut Jean,"
Mereka bicara bersamaan hingga Tsuyoshi gemas. Nyaris saja Ia meremas Jean dan Reo, tapi ia kendalikan mengingat mereka adalah teman satu grup.
"Itu saja, tidak lebih." Jean berkilah.
Memang yang lebih itu bagaimana? Tsuyoshi memasang tampang siapa-yang-sedang-kau-coba-bohongi ke Jean dan laki-laki itu menyerah.
"Baik. Aku cuma mencium pipinya semalam, oke?"
"Kenapa kau sebut, sih?" Reo mendelik.
"Aku kan cuma mengatakan itu! Kau juga tidak mengatakan apa-apa!"
"Seharusnya memang tidak usah dikatakan, kan?"
Tsuyoshi menutup muka, heran kenapa pasangan ini masih bisa bertengkar di depannya. Seharusnya Tsuyoshi memarahi mereka karena ada Hayate di sini.
Eh, Hayate?
HAYATE!
Hayate ada di depan pintu dengan tangan masih memegang kenop dan mulut menganga.
"....cium?"
Habislah sudah.
---tbc---

KAMU SEDANG MEMBACA
SUP★DRAbble
FanfictionKumpulan drabble dari grup SUPER★DRAGON. Belum kenal sama mereka? Ayo kenalan! Reo, member tertua = ter-bully 2K17. Tsuyoshi, 'tiang hidup' dengan segala kerumitan sifat (dan keindahan) yang menyertainya. Jean, definisi dari kealayan hqq. Hayate, pe...