"...cium?"
Habislah sudah.
Mati saja Jean yang sudah mengatakan hal tidak berfaedah.
Hayate langsung berlari menuju mereka, menyerbu dengan gumpalan pertanyaannya.
"Jadi Jean-kun mencium Reo-kun? Ya kan? Kapan? Dimana? Kenapa?"
"Bukan begitu, Hayate," Tsuyoshi mencoba meluruskan. Hayate terlalu polos untuk mendengar hal semacam ini. Lebih baik ia bermain dengan Kuma dan anak ayamnya saja.
"Bukan begitu?! Aku sudah besar, Tsuyoshi-kun! Aku sudah masuk SMA! Aku bahkan lebih tinggi dari Reo-kun!" Kata Hayate dengan berapi-api, membuat Reo ingin sekali memukul kepala anak itu jika sampai.
Reo yang malang. Pertumbuhannya terhenti sebelum sempat sampai ke titik optimum.
Jean menahan tawa, tak mau tahu dengan Hayate yang penasaran. Ditinggalkannya Tsuyoshi dan Reo mengurusi rasa penasaran Hayate.
Kali ini kau selamat, Jean. Tunggu sampai Tsuyoshi membuat perhitungan atas dasar pencemaran otak polos seorang Hayate.
...
Hayate masih berkutat dengan rasa penasarannya. Kenapa Jean mencium Reo? Untuk apa? Kapan? Dimana? Dan...bagaimana rasanya?
Eh?
Kenapa Hayate malah memikirkan hal itu? Haruskah Hayate mencari tahu, membuat penelitian, memikirkan rumusan masalah dan mulai menyusun hipotesis?
...jelas bukan itu solusinya.
Tetapi, kalau dipikir, Hayate memang tidak tahu rasanya dicium orang lain selain keluarga. Apa rasanya sama dengan mencium pipi Ibu sebelum berangkat sekolah? Terakhir kali Hayate mencium pipi Ibunya adalah ketika kelas 6 sekolah dasar, dan ia tidak ingat rasanya.
Atau rasanya sama dengan mencium Kuma? Tapi kan manusia tidak memiliki bulu di wajah seperti Kuma, kecuali kalau manusia itu brewokan.
Baiklah, selagi semua masih berada di studio latihan, ayo tanyakan pada Reo!
...
"Reo-kun," Hayate memanggil Reo yang sedang melakukan pendinginan. Ditunjuk-tunjuknya lengan Reo agar ia mendapat atensi Reo.
"Hmmm?"
"Rasanya dicium bagaimana?"
Hening. Studio latihan itu mendadak hening.
Satu detik.
Dua detik.
"BUAHAHAHA!" Tawa Hyoma seketika memggelegar. Koki yang sedang minum bahkan tersedak. Tomoya membuka earphonenya, memastikan ia mendengar hal yang benar. Raku menunjukkan minat ingin tahu. Sougo mendekat ke arah Hyoma, mencoba menenangkan anak itu sekalipun ia juga menahan tawa. Jean melarikan diri ke ruang ganti. Tsuyoshi bersiap mengutuk Jean kali ini.
"Hei, Sougo, kau dengar? Hayate-kun menanyakan itu pada Reo! Memang Reo pernah dicium? Reo mana pernah punya pacar!" Hyoma berkata sambil memegangi perutnya. Reo bersungut. Enak saja bocah itu, memang dia pernah punya pacar? Jangan sok dewasa, bocah!
Reo mencoba bersabar. Diabaikannya member Thunder Dragon, lalu ia menarik napas dalam. Setelah ini akan ada jawaban bijaksana dari seorang Reo.
"Kau tidak akan tahu rasanya kalau kau tidak merasakannya sendiri, Hayate. Tunggu saja hingga waktunya tiba."
...
Sebenarnya ini udah ditulis dari bulan lalu, tapi postingnya ditunda mulu/ehe
Sehabis ini penghabisan, sepertinya. Oiya, ada yang menyadari judul tiap part TsuyoHaya ini? 'Something There', 'Sugar High', dan 'SUGA SWEET', semuanya adalah judul lagu yang aku suka.
Sampai bertemu lagi di part selanjutnya! (Kalau ada, ya.)

KAMU SEDANG MEMBACA
SUP★DRAbble
FanfictionKumpulan drabble dari grup SUPER★DRAGON. Belum kenal sama mereka? Ayo kenalan! Reo, member tertua = ter-bully 2K17. Tsuyoshi, 'tiang hidup' dengan segala kerumitan sifat (dan keindahan) yang menyertainya. Jean, definisi dari kealayan hqq. Hayate, pe...