Tujuh - Tetangga Baru Koki (Koki & Tomoya)

534 41 10
                                    

Keluarga Tanaka punya tetangga baru. Akhirnya, setelah satu tahun kosong ditinggal tetangga lama yang pindah karena pekerjaan, rumah sebelah itu ditempati lagi. Mereka tiba tiga hari yang lalu, tepat saat Koki sampai di rumahnya usai pulang sekolah. Ibu bilang, Keluarga Matsumura ramah. Ibu berkunjung ke rumahnya tadi pagi dan membantu mereka menyusun barang.

Omong-omong, dengan ditempatinya rumah sebelah, itu berarti balkon di sebelah kamar Koki juga akan berpenghuni lagi.

Koki menyadarinya malam ini. Seorang anak laki-laki berdiri di balkon sebelah kamarnya. Tampaknya seumuran Koki. Tinggi mereka pun sama. Ia mengenakan jaket berwarna marun. Malam ini cukup dingin, memang. Balkon kamar mereka berjarak kira-kira satu setengah meter, cukup untuk membuat keberadaan Koki tidak disadari anak laki-laki itu.

Tetapi kemudian, anak itu menoleh, mendapati Koki sedang mengamatinya. Ia langsung menunduk kikuk. Yang diperlukan oleh Koki saat ini adalah mencairkan suasana.

"Hei, mau berkenalan?"


Namanya Tomoya, Matsumura Tomoya. Setahun lebih muda dibandingkan Koki. Kelas satu sekolah menengah pertama, dua tingkat di bawah Koki. Sekolah Tomoya dikenal prestisius di kota tempat mereka tinggal, dan ya, Koki gagal masuk sekolah itu dua tahun yang lalu. 

Mengenaskan.

Tapi tak apa, Koki bisa masuk sekolah menengah atas yang keren tahun depan. Kalau perlu buat Tomoya berdecak kagum sekalian.

Sebulan mengenal Tomoya, Koki mengetahui banyak hal. Tomoya anak yang pendiam. Dia akan berbicara ketika dirasa penting saja. Kecuali kalau sudah dekat, baru Tomoya akan banyak berbicara. Tomoya juga suka serangga. Ia pernah memelihara kumbang di rumahnya yang lama, tetapi akhirnya dilepaskan ke alam begitu keluarganya pindah ke sini.

Tomoya anak yang mudah kedinginan, kontras dengan kebiasaannya berdiri di balkon setiap malam. Tiap malam itu juga, mereka mengobrol hingga larut. Kadang berbicara tentang sekolah, kadang tentang serangga (yang sayangnya Koki tidak suka), kadang tentang permen, kadang tentang game dan manga yang sedang populer.

Belakangan, Koki tahu jika Tomoya juga suka kendo.


Malam ini Tomoya tidak muncul di balkon kamarnya. Orang tua dan saudaranya pergi ke pesta perusahaan bersama orang tua Koki. Seingat Koki, Tomoya tidak bilang dia akan pergi. Jadi kemungkinan, Tomoya ketiduran.

Tetapi Koki butuh teman bercerita malam ini. Maka Koki mengambil jaketnya dan pergi ke rumah Tomoya. 

Koki memencet bel rumah Tomoya beberapa kali, dan tetap tidak ada jawaban dari intercom. Baru pada pencetan kelima, pintu rumah Tomoya terbuka, menampilkan Tomoya dengan wajah memerah yang memegang kompresan demam. Ia sakit, ternyata.

Koki merasa tak enak karena telah menganggu istirahat Tomoya, tetapi ia terlanjur datang. Jadi Koki mengajak Tomoya untuk mengobrol di kamarnya saja, agar Tomoya bisa berbaring di kasurnya sembari mendengarkan Koki bercerita. 

Tomoya berbaring di tepian kasurnya, dan Koki duduk di samping kasur Tomoya. Koki mulai bercerita tentang apa yang terjadi di hari ini, tentang Hyoma---temannya---yang menyatakan perasaan pada Sougo di lapangan sekolah saat istirahat dan dilihat oleh seantero sekolah, sekalipun Tomoya bahkan tidak tahu Hyoma dan Sougo ini yang mana. Sesekali, Tomoya tertawa kecil, diselingi dengan batuk kecil yang bikin Koki jadi tidak tega mengajak Tomoya bercerita lebih lama lagi.

"Istirahat, sana," Koki beranjak dari tempatnya. Ia berdiri di sisi Tomoya, dan Tomoya sudah terlebih dahulu tertidur. Padahal Koki belum berpamitan sama sekali

Sebelum pergi, Koki mengambil kompresan Tomoya dari keningnya dan menggantinya dengan yang baru.

Selamat tidur, Tomoya. Cepat sembuh.


Keesokan paginya, Koki mendapatkan kejutan; Tomoya berdiri di balkonnya dan sedang merenggangkan badan.

"Kau sudah baik?" Koki bertanya hati-hati. Tomoya tertawa. 

"Seperi yang kau lihat, aku sudah baik, kok. Kita bisa bercerita di balkon lagi nanti malam."

Dan Koki tidak mengerti mengapa ia sesenang itu. Mungkin karena Tomoya sudah sembuh.


Malam ini Tomoya pulang terlambat. Koki bisa tahu karena sedari tadi ibu Tomoya berceramah tentang waktu dan tentang bersabar (Koki tidak paham bagian ini, sungguh.) dengan suara tinggi dan terdengar hingga ke ruang makan keluarga Koki. Koki tertawa. Dia punya bahan untuk menertawakan Tomoya malam ini. 

Tadinya begitu.

Tomoya muncul di balkon dengan membawa kompresan (lagi), dan dia tidak deman. Pipinya bengkak dan mulai membiru. Koki terperangah, mulai berpikir yang tidak-tidak. Apa ibu Tomoya mem---

"Ibuku tidak memukulku, kalau kau mau tahu," Tomoya menjawab sebelum Koki bertanya. 

"Aku bertengkar di taman tadi, karena itu ibu marah. Padahal, kan, yang salah bukan aku,"

"Kenapa?"

"Anak itu melempari anjing di taman dengan batu, padahal anjing itu tidak mengganggunya. Aku menegurnya lalu dia malah memukulku. Tentu saja aku melawan. Sial, pukulannya kena pipiku. Walaupun aku tidak separah dia, sih. Untung kakek-kakek yang lewat melerai kami."

"Siapa yang melempari anjingnya?"

"Aku tidak kenal, pokoknya dia menyebalkan."

"Iya, iya."

Lalu hening karena Tomoya sibuk mengompres pipinya dan mengaduh.

"Tomoya," panggil Koki. Tomoya mengalihkan fokusnya dan melihat Koki.

"Sabtu ini mau ikut aku bermain dengan Hyoma dan Sougo?"


Ketika Koki bilang bermain, Tomoya kira mereka akan memainkan semacam permainan bersama. Nyatanya, bukan itu yang dimaksud Koki. Tomoya tidak tahu kalau Koki bisa beatbox dan tergabung dalam grup bernama Thunder Dragon bersama Hyoma dan Sougo. Mereka bernyanyi akapela, dan Koki yang akan mengiringi dengan beatbox-nya.

"Kita butuh orang, dan kata Koki kau bisa bernyanyi." Hyoma berkata kepada Tomoya. Koki memalingkan muka tidak tahu menahu. Tomoya menggeleng. 

"Seingatku, aku bahkan tidak pernah bernyanyi di depan Koki,"

Hyoma melirik Koki sebal.

"Aku kan cuma bilang mau bawa teman, daripada aku jadi obat nyamuk sendiri saat kalian sedang bermesraan." kilah Koki.

"Sudah, kita kan belum dengar suara Tomoya. Sekarang biar kita dengar suara Tomoya. Ayo, Tomoya," Sougo menengahi mereka.

Tomoya melirik Koki, dan Koki memberi isyarat agar ia bernyanyi.

Suaranya lumayan. Sougo bahkan menyukai suara Tomoya. Koki senang mendengarnya.

Sore itu, Tomoya resmi jadi bagian dari mereka. 

Menjadi bagian dari Thunder Dragon.

Mengambil lebih banyak lagi bagian dalam hidup Koki.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUP★DRAbbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang