Prolog (revisi)

33.7K 845 14
                                    

2015

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit lalu, namun siswa siswi SMP Mudra justru mengurungkan niat pulangnya. Meski cuacanya cukup panas karena teriknya sang mentari sedang berada di fase paling panas-panasnya, para remaja yang baru saja gede itu tetap berkumpul di tengah lapangan. Membentuk lingkaran dengan sorak ramai di sepanjang nyanyian.

Renan, si pembuat kegaduhan itu menghentikan petikan senar gitarnya. Cowok yang bisa dikatakan tinggi diusianya yang sekarang, bukan most wanted boy di sekolahnya, namun memiliki wajah yang bisa dibilang cukup tampan.

Renan berdiri, meletakan gitarnya pada kursi yang sengaja ia bawa dari kelas tadi. Kakinya yang berbalut sepatu hitam melangkah menuju salah satu sisi lingkaran siswa di sana. Tangannya meraih tangan lain dari sana.

Sorak semakin heboh saat sang gadis pemilik tangan ditariknya menuju tengah lapangan. Tidak lama setelah itu, datang beberapa teman Renan yang membawa sebuah kotak merah, bunga, juga kertas manila biru yang tergulung.

Alicia, cewek itu bernama Alicia. Gadis yang kini tidak bisa menahan rasa terkejutnya saat gulungan manila itu terbuka.

I LOVE YOU ALICIA

BE MINE PLEASE!

Begitulah tulisan di kertas itu. Ditulis dengan huruf kapital dan tebal dengan spidol berwarna hitam.

“Kamu mau, ‘kan, jadi pacar aku?” tanya Renan lembut kepada Alicia. Laki-laki dengan seragam putih birunya itu berlutut di hadapan Alicia dengan tangan memegang setangkai bunga mawar cantik. Tatapan mata Renan terlihat penuh pengharapan agar diterima. Jantungnya juga berdebar kencang, takut jika sampai dirinya ditolak oleh gadis yang ia sukai.

Bagaikan menonton konser, para siswa SMP Mudra bersorak heboh saat melihat Renan. Teriakan kata terima terdengar begitu kompak mereka serukan.

“Terima!”

“Terima!”

“Terima!”

Alicia, gadis yang menjadi pusat perhatian seluruh siswa itu masih sibuk memerhatikan Renan yang berlutut di depannya, matanya sesekali melirik sekitar yang semakin lama semakin ramai. Degup jantung Alicia berpacu begitu cepat dengan perut bergelayar aneh. Dirinya bingung dan terkejut bukan main saat temannya Jessica dan juga Kinan menariknya secara paksa untuk menuju lapangan utama. Dan ternyata ... Renan telah berada di tengah lapangan dengan senyum merekah. Laki-laki yang selama ini dia perhatikan berdiri di sana dengan membawa sebuah gitar dan menyanyikan sebuah lagu saat dirinya tiba. Perut Alicia serasa geli seolah banyak kupu-kupu yang beterbangan di dalamnya.

“Alicia ... mau atau tidak?” tanya Renan membuat Alicia kembali tersadar.

Wajah Renan terkesan was-was, tampaknya laki-laki bermata coklat itu benar-benar khawatir jika sampai Alicia menolaknya. Dalam hati Renan mengucapkan kata mau dan merapalkah Basmallah berkali-kali.

Renan sendiri sudah memikirkan ini sejak lama. Menembak Alicia saat pulang sekolah di lapangan upacara agar terlihat keren dan terkesan. Dengan harapan, Alicia menerimanya karena kalau sampai Alicia menolak, bukan sakit hati yang Renan permasalahan, tetapi rasa malu.

“Iya aku mau,” jawab Alicia pelan disertai anggukan kecil.

Seketika suara riuh dari sekeliling mereka terdengar.

“Uuuuuuuhhh!!”

“Cieee Renan gak jomblo lagi!”

“PJ-nya jangan lupa, ya!”

“Selamat, ya!”

Sorakan dan juga pujian silih berganti terdengar. Renan sendiri langsung menari dan melompat-lompat sebagai respons bahagianya.

“Makasih, ya, Alic, aku seneng banget!” ujar Renan sambil memegang tangan Alicia. Alicia yang merasa bahagia pun turut berputar bersama Renan dengan senyum mengembang.

Tepat tanggal 15 Mei 2015 status mereka berubah menjadi pacaran.


©©©

Jangan lupa ya, besok kalau udah publish baca di dreame atau innovel... Di sana ada tambahan extra Part, alur yang lebih jelas dan rapi, konflik yang lebih bermutu dan ga alay kaya kemarin.

Maafin ya yang kemarin teh aku emang masih kecil, alay jadinya :v

Bantuin 500 love pertama ya guys❤️

Thank you and see you ❤️

Haruskah Aku Bertahan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang