Bisakah vote menyamai view?
300 vote=next story
2k vote=double update in one week
Untuk sekarang, itu kesepakatan antara kita. Karna makin kesini gue makin sibuk hiks😭😭 padahal gue masih kangen kalian~Happy reading~
——
Lim sekarang bekerja di jasa wedding organizer. Ia bekerja sebagai pemimpin koordinator WO (wedding organizator).
Tawaran demi tawaran selalu berdatangan padanya.
Tapi kali ini beda, kali ini ada seorang klien. Tapi dia nggak pernah ketemu kliennya itu. Selalu aja sekretarisnya yang datang buat mewakili kliennya.
Yang mau nikah siapa yang repot siapa. Ya gak?
Tapi Lim sendiri no comment. Terserah yang penting gimanapun caranya dia harus bisa bikin sebuah acara pernikahan yang berkelas, cantik, dan sesimply mungkin.
Sesuai keinginan si mempelai wanita.
"Jadi.. Kapan kita bisa bertemu kedua calon mempelai?" Tanya Lim.
"Secepatnya." Jawab sekretaris Cho.
"Lusa nanti kami akan mengajak kedua calon mempelai. Untuk membicarakan detail acara mereka nanti." Lanjutnya.
"Oke."
"Saya sudah tetapkan waktunya. Meeting dengan kedua calon mempelai nanti akan diadakan pada jam 10 pagi. Apa anda keberatan?" -sekretaris Cho
"Kalo diundur dikit, bisa? Soalnya saya masih banyak tugas. Kira-kira jam dua siang?" -Lim
"Oh, tentu. Akan saya sampaikan pada kedua calon mempelai. Terima kasih atas kerjasama anda." -sekretaris Cho
"Sante aja kali mas." -Lim
"Iya terima kasih." -sekretaris Cho
'Dibilangin nyante aja, masih aja formal. Budek kali ya?' Batin Lim.
"Kalau gitu saya permisi. Masih ada rapat yang harus saya datangi." -sekretaris Cho
"Oh iya silahkan, makasih loh udah ditraktir." -Lim
"Iya sama sama." -sekretaris Cho.
Kapan lagi cobak ditraktir cogan?
Setelah berbincang, Lim langsung melesat menuju kantornya. Ia langsung menacarikan barang-barang yang nantinya akan digunakan di acara pernikahan.
Ia mencari barang dengan dua fungsi. Interior dan eksterior. Karena ijab kabul nanti akan dilaksanakan di luar ruangan.
Lim memilah-milah sampe ada geter di kantong celananya.
Dia pun mengangkat panggilan telepon dari hapenya.
Dan tertera nama moonbin.
"Halo? Chan? Buruan ke studio guee. Ada lagu baru nih. Gue pengen lo jadi yang pertama denger." Dan ya, moonbin masih aja friendzone nan sama Lim.
Limnya peka. Cuman ya, dari awal dia cuma pengen jadi sahabat aja. Gak lebih. Tapi Moonbin masih aja ngejar.
Dan sekarang dia udah gak ngajar lagi di SMA. Dia jadi musisi. Dikenal banyak orang. Dia yang bikin lagu. Lirik. Bahkan juga koreo.
Tapi diumurnya yang sekarang dia masih aja ganteng.
"Chan?"
"Hah? Iya iya gua kesana. 5 menit lagi!"
"Gausah sok sokan 5 menit lagi. Biasanya geh ngaret."
"Tau ae lu, micin."
Lim sendiri udah nyaman sama Moonbin. Sebagai temen.
"Yaudah buru, gue tunggu."
"Oke, waalikumsalam."
Fyi aja, jadi salah satu alasan Sungyoung ngelarang Moonbin buat pacaran sama Lim karena agama. Moonbin bukan orang islam keak Lim sama sungyoung. Nyesek sih ya, tapi kalo Tuhan aja nggak merestui, mau jadi apa sebuah hubungan? Asek.
——
Gua dah sampe di studionya Moonbin.
Dan disitu gua liat Moonbin udah stand by bareng Jungkook.
Nah, Jungkook sendiri sekarang bener-bener sukses. Gua sendiri heran, orang yang dulu sering nyoli di wc←kata sungyoung, yang sering nyange bareng sungyoung, sekarang jadi penerus perusahaan gadget bapaknya dan jadi salah satu model termahal di Asia. Prok prok.
Dan semenjak masuk dunia permodellingan, Jungkook jadi suka banget main sama ciwi ciwi sekseh. Untung untung aja dia nggak nyampe tidur bareng sampe bikin anak. Kan ngeri.
"Loh, kuk, kok lu disini? Ngapain? Jangan ajak Moonbin nyoli."
"Ya nggaklah. Mending gua ngajakin Yein aja njing." -jungkook
"Cemceman baru kuk?" -moonbin
"Iya hyung. Orangnya mungil, cakep." -jungkook
"Nggak nanya orangnya kok."-moonbin
"Bhaks:v"
"Eh tapi, seminggu ini gua nggak liat sungyoung tuh. Padahal gua mau nawarin kerjaan ini." Lanjut gua.
"Dia lagi di paris. Ngedatengin pameran fotografi eropa. Dia jadi tamu undangan disana." -moonbin
"Ke paris nggak ngajak2. Bodo si gua doain mencret di pesawat ampe pantatnya korengan."
"Sadis amat tan."-jungkook
"Tan?"
"Tante." -jungkook
"Lu juga belum nikah, nyet."
"Udah udah. Gue tuh ngajak lo dengerin lagu baru ciptaan gue. Lagu kolaborasi antara gue sama jungkook. Makanya gue ajak dia kesini." -moonbin
"Jungkook bisa nyanyi? Nggak percaya gua."
Dan gua dengerin tuh lagu.
Anjrit.
Enak. Asli.
"BABI KEREN BANGET."
"Lu niat muji apa ngejek Lim?" -jungkook
"Tapi beneran keren."
"Padahal nggak keren keren banget. Suara jungkooknya mendominasi, jadinya lebih enak di denger." -moonbin
"Kata siapa? Suara lu juga bagus kok. Lagunya enak. Apa judulnya?"
"Sebenernya ini bukan lagu buatan gue. Gue cuma nerusin aja. Dan judulnya, I Need U."-moonbin
"Besok ajak sungyoung kesini. Dia butuh lagu yang nyegerin otaknya kek gini."
Gua langsung ngambil tas gua buat pulang. Jam udah menunjukkan pukul 21.22 wib. Dan udah seharusnya gua pulang.
"Gua anter."-moonbin
"Ayoklah."
Setelah itupun, gua langsung dianter sama moonbin. Biasalah ya, supir grab pribadi hehe.
——
Udah yaq, smpay situ dulu sj.
Karna emang kemungkinan satu chapter nanti nggak bakal sepanjang lightsaber tetet.Gadeng, gabakal sepanjang chapter sebelumnya. Kalyan menyebutnya season satu:v
Jadi harap bersabar dan jangan remove cerita ini dari library kalyan))))):
Saia tetep bakal ngelanjutin kok. Tapi ya, sesuai kesepakatan diatas tadi(:
Makasih buat yang mau luangin waktunya buat ngevote dan comment cerita abal ini(('''': terhura aku tu
고마워 칭우야~
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Orang +Myg
FanfictionNi cewek modus ae -Msg Gua tau elu tuh jihoon, gak usah pura2 jadi suga lah, kagak kenal gua -Lim