1. Pertemuan Pertama

5 0 0
                                    

Happy reading guys.. 😄

* * * * *

Author POV

Seperti biasa, hari ini Malvin datang ke sekolah pagi-pagi sekali. Malvin termasuk siswa yang disiplin. Tidak pernah sekalipun ia terlambat datang ke sekolah.

Selain disiplin, Malvin juga dikenal sebagai siswa yang berprestasi di sekolah. Ia selalu mendapatkan juara 1 umum.

Sampai saat ini, belum ada yang dapat menandingi kepintarannya. Itulah yang membuat banyak siswi di sekolahnya menyukainya.

Walaupun Malvin juga terkenal cuek, dingin dan tertutup, ia juga memiliki sahabat bernama Edward Roland. Sifat Edward tidak jauh beda dari Malvin.

Edward juga terkenal cuek namun ia tidak sedingin Malvin. Ketika disapa, Edward masih mau menyapa balik atau sekedar senyum. Akan tetapi, ketika Malvin disapa, ia akan tetap diam memandang lurus ke depan.

Malvin memang terkenal sering memainkan hati para wanita. Namun bukan berarti ia sudah ternodai, ia bahkan tidak pernah menyentuh para wanita yang dipacarinya karena walaupun ia memiliki pacar, pacarnya itu hanya dijadikan sebagai tempat pelampiasannya saja. Tidak lebih dari itu.

Perasaannya sudah lama mati bersamaan dengan perginya mantan pacarnya yang sangat ia cintai. Wanita itu pergi begitu saja tanpa memberi kabar apapun pada Malvin.

Padahal saat itu adalah hari anniversary mereka yang ke 1 tahun. Malvin sudah merencanakan semua kejutan di hari itu dengan matang. Namun sayang, ketika Malvin mencoba menghubungi pacarnya, nomornya tidak aktif, rumahnya pun kosong tidak berpenghuni. Pacarnya hilang bagaikan ditelan bumi.

Saat itu, hati Malvin benar-benar hancur. Malvin tidak pernah mau keluar kamar selama 7 hari. Bahkan Edward sahabatnya sendiri tidak dapat menghibur Malvin.

Dan dari situlah sifat Malvin yang baik pada orang lain berubah menjadi dingin dan cuek. Malvin yang sekarang bukanlah Malvin yang dulu. Hatinya berubah menjadi beku bagaikan es batu.

Edward hanya pasrah melihat sahabatnya seperti menutup diri dari lingkungan luar. Edward ingin suatu saat ada seseorang yang mampu mencairkan es di dalam hati Malvin. Tapi Edward tidak tau kapan itu terjadi.

"Vin", panggil seseorang dari kejauhan.

Malvin menoleh dan melihat Edward berjalan mendekatinya.

"Cepat banget lo datang. Biasanya juga gue yang duluan datang daripada lo", ucap Edward.

"Hm", ucap Malvin.

"Oh ya, pulang sekolah ngumpul sama anak-anak yuk. Sekalian latihan untuk penampilan hari guru nanti", ucap Edward.

Oh ya, Edward dan Malvin juga termasuk salah satu anggota band terkenal di sekolahnya. Lebih tepatnya Malvin sebagai singer sekaligus gitaris dan Edward sebagai drumer. Nama bandnya ialah 'Basic of Power' atau sering disingkat dengan sebutan BP.

Biasanya setiap hari Rabu, mereka selalu latihan band. Tapi karena sebentar lagi hari guru, mereka menambah jadwal latihan menjadi Senin, Rabu dan Jumat.

"Iya. Nanti suruh aja kumpul di tempat biasa", jawab Malvin.

"Ok deh nanti aku kabari ke anak-anak. Kuylah masuk kelas", ucap Edward.

Tiba-tiba dari arah berlawanan terlihat seorang cewek lari-lari tanpa melihat sekitar sehingga menabrak Malvin sampai mereka berdua terjatuh dengan posisi cewek itu di atas dan Malvin di bawah.

"Aduh.." adu cewek itu.

"Bisa minggir?" ucap Malvin datar.

"Ha? Maksudnya?" tanya cewek itu menatap Malvin kebingungan.

"Lo di atas gue. Berat", ucap Malvin menahan emosi.

Lalu cewek itu pun melihat bahwa posisi mereka sekarang ini tidaklah baik. Jadi ia segera bangkit dari atas Malvin.

"Maaf, gue gak sengaja", ucap cewek itu sambil menundukkan kepalanya.

"Gue gak butuh maaf lo, dasar cewek bar bar", ucap Malvin sinis, lalu pergi begitu saja.

"Eh, enak banget lo bilang gue cewek bar bar, lo tuh manusia es! Masih untung gue minta maaf", ucap cewek itu marah.

Lalu Lily datang menghampiri Rere yang sedang menahan emosinya. Ya, cewek itu adalah Andrea yang biasa dipanggil Rere.

"Re, lo gak papa?" ucap Lily khawatir, karena ia melihat kejadian yang tadi menimpa sahabatnya itu.

"Iya, gue gak papa. Cuma tuh cowok nyebelin banget jadi orang", ucap Rere kesal.

"Memangnya lo diapain sama dia?" tanya Lily.

"Tau ah, gue ke kelas dulu. Bad mood", ucap Rere langsung meninggalkan Lily menuju ke kelas.

"Lah, kok jadi gue yang ditinggal? Re, tungguin gue!" ucap Lily mengejar Rere yang berjalan cepat.

* * * * *

Author POV

Gimana ceritanya?? Makin abstrak ya?? Ya, mau gimana lagi. Authornya gak berpengalaman. 😂😂

Waiting for next chapter.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang