Seminggu berlalu...
Nifah, Ova dan Lhia mulai akrab satu sama lain sedangkan Aliyah masih bergelung dengan kehidupan sunyinya. Meskipun terkadang ia juga gabung bersama dengan Nifah, Ova dan juga Lhia.
Bel telah berbunyi nyaring sedari tadi, membuat para siswa kini telah duduk rapi dikelas masing-masing.
Begitu pula dengan Nifah, Ova, Lhia dan Aliyah yang kini sedang duduk manis di kelas XC. Nifah dan Lhia yang sedang membicarakan tentang cogan SMA Nusa Bangsa, Ova yang sedang membaca novel fanfic nya dan Aliyah yang sedang tertidur entah betul-betul tertidur atau hanya memejamkan matanya saja.
"Selamat pagi" suara tersebut menggema di seluruh sudut kelas XC. Rupanya itu adalah suara dari Pak Nando guru Prakarya.
"Selamat pagi" para siswa menjawab serempak.
"Materi kali ini adalah tentang kerajinan berbahan dasar kayu__" Pak Nando menjelaskan materi hampir setengah jam. Tentu saja ini menjadi penjara kebosanan bagi siswa.
Banyak para siswa yang tertidur, bahkan ada juga yang secara terang-terangan mengobrol dengan temannya.
Brak...
Suara itu membuat kaget hampir seluruh penghuni kelas XC bahkan yang tadinya tertidur kini langsung terbangun dengan wajah cengo.
"ANJAY BOM" suara itu berasal dari Boby si perusuh kelas. Bobby terbangun dari tidurnya karena gebrakan mejabPak Nando.
"Rai Bob di kondisikan" Nifah berkata sambil ketawa ngakak membuat yang lain mau tidak mau ikut tertawa. Mungkin mereka tidak peduli bahwa kini wajah Pak Nando berubah merah padam karena menahan amarahnya.
"Yee toa, gue ganteng gini juga" Bobby mendengus kesal karena kini ia menjadi bahan tertawaan teman-temannya.
"Pede lo muka gitu di bilang ganteng? Ngaca bobo ngaca!! Muka lo tu sama aja kaya pantat panci tau gak? " Nifah menyelasaikan ceramah singkatnya dengan ketawa, bahkan kini ia sampai memegang perutnya karena terlalu banyak tertawa.
"Tai lo"
"Lo tai"
"Lo"
"Lo"
"Lo"
"STOOP! " teriak Pak Nando menggelegar, menghentikan adu bacot antara Nifah dan Bobby.
"Kau mencuri hatiku... Hatiku...
Stop kau mencuri hatiku... " sambung Adit sambil goyang-goyang gak jas.Adit ini memang pecinta dangdut kelas atas. Apa saja kata yang berhubungan dengan dangdut pasti ujung-ujungnya ia akan bernyanyi.
"KALIAN INI NIAT BELAJAR GAK SIH? KALO NGGAK YA KELUAR"
Pak Nando menatap ke seluruh penjuru kelas dengan tajam. Membuat para siswa hanya bisa menunduk sambil merutuki kelakuan Nifah, Bobby dan Adit.
"Saya Kasih waktu satu minggu, kalian buat kerajinan dari kayu "
"Kelompoknya perbaris, saya gak mau tau hasilnya harus Bagus kalo nggak kalian semua saya kasih nilai nol. Mengerti? "
"Mengerti pak" para siswa menjawab dengan lemah.
Pak Nando keluar kelas membuat kelas XC seketika menjadi ribut kembali.
"Yee dasar gitu doang baper kaya gadis puber" gerutuan Nifah itu dapat terdengar jelas di telinga Aliyah tapi ia memilih tidak peduli lebih baik ia melanjutkan tidurnya yang tertunda beberapa menit.
"Eh lo Aiy kan nanti istirahat bareng kita aja ya sekalian ngomongin tugas"
"Lo juga Aliyah harus ikut sama kita kita ke kantin jangan ke gudang aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lima Sekawan [COMPLETED]
Teen FictionKisah klise lima remaja yang dipertemukan semesta. ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ Moral value? Nggak yakin sih, tapi coba aja cari siapa tau ketemu. Enjoy to my story ^^ 22.12.17 Msy♡