Kau datang kembali?

429 37 4
                                    

Satu bulan kemudian.

Tepat pada hari ini, tepatnya pada hari minggu. Semua jadwal luhan kosong. Luhan duduk di dekat balkon kamarnya, duduk dengan laptop yang berada dipangkuannya. luhan menulis sebuah novel. Entahlah keinginan dari mana. Luhan hanya terlalu merindukan sosok oh sehun yang meninggalkannya tepat 1 bulan yang lalu.

"Entah kenapa, aku masih merindukanmu." Gumam luhan sambil menatap ke arah jendela yang menampakkan pemandangan langit yang sangat cerah.
"Apa kabar tuan oh? Hariku sangat berat tanpamu. Apa mungkin aku mencintaimu?" Gumam luhan. Lalu ia menghembuskan nafas panjang.
"Akankah kau kembali lagi? Hey.. Kapan kita taruhan lagi? Aku ingin berjalan ke sungai han denganmu." Ucap luhan seakan akan berbicara dengan sehun. Tapi nyatanya ia hanya memandang langit itu.
"Kenyataan masih saja terlalu pahit."Kemudian luhan fokus pada laptopnya lagi. Karya pertama yang ingin luhan buat itu berjudul 'Tuan Oh.' Yah.. Itu masih proses pembuatan.
Entahlah, mungkin karena luhan terlali merindukan sosok 'Tuan Oh' Hingga ia rela menulis sebuah novel berjudul 'Tuan Oh'

Kemudian luhan meletakkan laptopnya pada karpet merah yang menjadi alas duduknya, tangannya meraih sebuah cangkir yang berisi teh dan meminum teh tersebut.

Disisi lain. Disinilah sehun, duduk termenung didalam kamarnya sambil mendengarkan sebuah lagu dari earphonenya.
Sehun menatap langit langit kamarnya sambil menjatuhkan dirinya pada kasur empuk itu.
"Luhan-ah. Apa harimu begitu berat? Aku tanpamu berasa begitu berat."
"Aku rindu tawamu, senyum manismu. Kapan aku bisa melihatnya lagi?" Gumam sehun. Kemudian sehun tersenyum hambar menyadari hal itu tak akan pernah terjadi sampai kapanpun.

Sehun sudah meneruskan sekolahnya. bukan SMU, melainkan langsung menuju pada Universitas. Iyah.. Ia sudah di universitas. Karena kemampuan yang entah ia dapatkan dari mana.
Mungkin ini usaha yang ia lakukan agar cepat cepat bekerja dan menikahi luhan mungkin?

'Ceklek'

Pintu kamar sehun terbuka, memperlihatkan eomma cantik sehun yang masuk kedalam kamar sehun.
"Kenapa kau terus melamun heum?" Tanya eomma sehun.
"Aku merindukan seseorang, eomma." ucap sehun dengan enggan dan menutup matanya dengan tangannya.
"Siapa?" Tanya eommanya lagi.
"Luhan." ucap sehun dengan singkat.
"Kita akan kembali kekorea kan ketika semua urusan disini sudah selesai?" Tanya sehun pada eommanya.
"Eomma tidak tau, sayang. Eomma dan kau hanya menurut pada appa saja. Mungkin kita akan menetap, eomma kurang  tau."Balas eommanya sehun.
"Sudahlah, jangan bermalasan. Cuci kaos kakimu. Eomma akan pergi ke salon sebentar." ucap eomma sehun yang akan keluar dari kamar sang putra.
"Sudah kucuci eomma.." Teriak sehun dari kamar.

Setelah eommanya pergi, sehun memandang langit biru yang bisa ia lihat dari jendela yang ada dikamarnya.
"Langit sangat indah, namun tak seindah perasaanku" Sedetik kemudian sehun memejamkan matanya.

3 tahun kemudian...

Luhan dengan tergesa gesa ke salah satu kelas yang akan ia datangi untuk jadwal kuliahnya pagi ini.
Ini hari pertamanya kuliah, jadi ia tak boleh terlambat, namun dia malah terlambar datang. Semua ini karena ulah supirnya yang tidak cekatan.

Luhan duduk di salah satu bangku pojok yang paling belakang. Kuliah adalah hal yang ia benci -Sebenarnya- ia lebih suka dirumah dan menghabiskan waktu dengan membuat beberapa lembar cerita.

2 jam kemudian, Jam telah selesai. Luhan duduk sendirian di salah satu bangku di kantin
Duduk termenung, namun tak lama kemudian. Sobat lamanya -Jackson- datang menghampirinya.

"Hey luhan!" Ucap jackson yang berhasil membuat luhan terjingkat kaget.
"Kau mengagetkanku saja." Ucap luhan dengan enggan. "Kau mau makan atau minum?" Tanya jackson. "Minum saja." Balas luhan. "Minum apa?" Tanya jackson. "Colaaa..." Ucap luhan dengan manja. "Baiklah, akan kuambilkan. Tunggu disini." Ucap jackson lalu ia berlalu pergi.

Futsal VS Basket.(HunHan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang