More or Again?

367 25 2
                                    

.
.
Pagi harinya sosok namja mungil terbangun karena sinar matahari yang mulai membias dari gorden.
Ditatapnya sosok tampan yang telah resmi menjadi kekasihnya 1 bulan yang lalu.
Begitu tampan.
Yah.. Hanya kata itu yang dapat mendeskripsikan sosok yang tengah tertidur pulas.

Tangan luhan terarah untuk membelai pipi sang dosen yang dulu menjadi rivalnya dalam perebutan lapangan indoor SMU nya. Namun tiba tiba ada pergerakan dari sosok tampan itu yang sekarang membuka matanya.
Sosok itu tersenyum, terlihat begitu tampan. "Selamat pagi sayang" Sapanya lalu memeluk luhan dan menenggelamkan luhan pada dada bidangnya yang tak tertutup apapun.
Luhan mencoba mendongak untuk mempertemukan pandangannya pada sosok tampan itu "Ugh.. Jangan memelukku seakan mau membunuhku hun-ah" Rengek luhan. Sehun hanya terkekeh gemas lalu meregangkan pelukannya. Ketika luhan terududuk, sehun mencekal tangannya. "Hey, mau kemana?"Tanya sehun. "Aku ingin mandi" Ujar luhan santai. "Kau yakin??" Tanya sehun, sehun ingat akan kegiatannya semalam dengan rusa manis itu dan hole luhan pasti sangat sakit. Namun luhan melupakan fakta kalau holenya sudah dibobol dengan benda panjang dan tumpul semalam.
Setelah mengucapkan keyakinannya luhan mencoba beridiri namun...

'Bruk'

Benar firasat sehun bahwa si rusa itu tak akan bisa berjalan. "Huwwaaaa!! Hun-ah!! Pantatku sakit!!" Rengek luhan yang bak anak kecil kehilangan permen. Dengan cekatan sehun turun membantu luhan dan menggendongnya ala bridal style ke kamar mandi.

"Mandi bersama sepertinya ide bagus" gumam sehun. "Tapi tak ada Kegiatan 'itu' yah" ucap luhan. Karena merasa iba pada luhan, sehun hanya meng-iyakan.

~Futsal VS Basket~

Kini sehun dan luhan tengah makan siang bersama di restourant depan kampus mereka.

"Sayang~" Rengek sehun manja. "Ish~ Apaan sih?" Balas luhan.
Sehun hanya terkekeh. Baginya, kekasihnya yang marah, manja, Atau apapun itu terlihat sama. Sama sama menggemaskan.

"Bagaimana sekolahmu hari ini? Menyenangkan sayang?" Tanya sehun basa basi.
"Uhm! Sangat menyenangkan! aku tadi bertemu dosen tampan namanya park chanyeol. Dia tinggi, tampan---"
"Stop!" Ujar sehun dingin karena merasa cemburu.
"Jangan dilanjutkan." Ucap sehun dingin seraya memakan menu santap siangnya.
Justru luhan malah terkekeh "Apa kau cemburu? Ugh.. Hunnieku cemburu begitu menggemaskan eoh.." Ucap luhan sambil terkekeh gemas.
Sehun hanya menampilkan wajah datarnya pada sang kekasih.
"Maaf. Aku becanda hun-ah" Ujar luhan merasa bersalah.
"Ani.. Aku yang salah. Aku kan seme. Seme selalu salah. Cepat habiskan makananmu dan kita akan segera pulang" Ujar sehun.
Lalu mereka kembali makan dengan khitmat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam harinya di apartemen sehun, Luhan nampak sibuk memasak di dapur untuk makan malam. Dengan apron hitam dan kemeja putih tipis tanpa bawahan membuat sehun terangsang melihat penampilan kekasihnya.

Sehun menghampiri sang kekasih lalu memeluknya dari belakang. "Sehun~ jangan mengacaukan masakankuu" Rengek luhan. Sehun hanya terkekeh dan mencium pipi luhan.
"Kau semakin menggemaskan, lu. Aku ingin beberapa ronde lagi hahaha" Ujar sehun. Yah, sore tadi mereka melakukan 'Itu' Bahkan baru saja berakhir 2 jam yang lalu, luhan rasa lubangnya benar benar melar jika setiap hari ditumpuk dengan penis sebesar milik sehun itu.

"Sehun-ah.. Hentikan. Aku tidak konsentrasi memasak." Ujar luhan tak terima karena sejak tadi sehun memeluk pinggangnya begitu erat.
Sehun tak menggubris ia malah asik menikmati leher jenjang itu "ahh.. Shh.. Hun-ahh... Ngghh.. Henhhtikanhh..." Ujar luhan diselah desahannya. Akhirnya tangan sehun beralih mematikan kompor dan menggendong luhan ala bridal style untuk melakukan kegiatan dewasa mereka di kamar.

*bruk*
Sehun membanting tubuh mungil sang kekasih. Ia menindih tubuh mungil itu tak lupa ia segera mencium, menggigit, dan melumat bibir mungil nan manis itu.

"Hm.. Ahh.. Nghhh~ sehun" Lenguh luhan. Akhirnya ciuman itu terhenti menyisakan mereka yang saling bertatapan.

Futsal VS Basket.(HunHan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang