4|| Tetangga Baru

20 1 0
                                    

Cewek berambut pendek dengan rambut ikal nya turun dari sebuah sepeda motor gede berwarna hitam ia itu ada motor milik Rico. Cinta yang turun dari motor itu kemudian membuka helm nya.

"Thanks ya co" ucap Cinta. Memang kalau pulang sekolah Cinta yang kadang sering pulang bareng dengan Rico karena memang rumahnya satu arah dan tidak begitu jauh dengan rumah Rico hanya beda kompleks saja.

"Iyaa, gue balik ya" kata Rico.

"Engga mampir dulu? Nyokap gue tadi pagi bikin puding loh. Lo kan suka tuh sama puding buatan Mama. Mampir dulu yu co." Kata Cinta.

"Yahh sayang banget Ta gue lagi buru-buru sih soalnya ponakan gue dia baru pulang dari Singapur, nanti malam gue kerumah lo sekalian bawa ponakan gue deh gue kenalin ke lo" jawab Rico

"Oh gitu. Oke deh. Thanks Co hati-hati ya" ucap Cinta melambaikan tangan.

"Asalamualaikum Cinta pulang". Teriak Cinta dari balik pintu.

"Waalaikum salam, Rico mana Ta ko tumben gak mampir dulu." tanya sang Mama.

"Keponakan rico baru pulang dari Singapura ma jadi dia buru-buru pulang". ucap Cinta sambil menyium tangan sang Mama, kemudian melangkah menuju tempat dimana ia mengistirahatkan tubuh nya. Kamar. Cinta membuka pintu kamarnya dan langsung saja merebahkan tubuhnya pada tumpukan busa empuk membuat tubuhnya sedikit merasa nyaman. Masih dengan keadaan berbaring Cinta teringat senyum manis nya Rangga yang ia lihat tanpa sengaja pada saat di kelas tadi. Masih sangat jelas terbayang di pikirannya dan seolah mulai menghantui pikirannya.

"Gue kenapa ya? Kenapa muka tuh cowok tiba-tiba gini masuk ke bayangan gue? Terus senyum nya itu emang sangat sayang untuk dilewatkan. Omg gue gak mungkin gak mungkin gak mungkiiiiinnnnnn...." terik Cinta yang membuat Mama nya kaget takut terjadi apa-apa dengan anak perempuan semata wayangnya itu.

"Cintaaa kamu kenapa?." teriak sang Mama di luar kamar.

"Hahaa engga apa-apa maaa" jawab Cinta sambil berteriak.

"Yaudah cepet sini bantu Mama di dapur" teriak sang Mama.

"Iya ma, Cinta ganti baju dulu." jawab Cinta. Setelah mengganti baju Cinta menuju dapur dimana sang Mama sedang masak.

"Tumben ma masaknya banyak ada apa?" tanya Cinta sambil melihat-lihat masakan yang telah mamanya masak.

"Iyaa nanti tolong anterin puding ya ke tetangga baru kita itu yang di sebelah dia baru pindah tadi siang." titah sang Mama.

"Oh gitu. Emang pindahan dari mana ma?" tanya Cinta sambil menyalakan kran air dan membilas piring yang sedang ia cuci.

"Katanya sih dari Yogya". Jawab sang Mama yang masih asik mengoseng-oseng masakannya itu.

"Ngomong-ngomong Dio kemana ma? Ko gak liat dia sih biasanya tuh anak langsung aja bawel." tanya Cinta. Dio adalah adik laki-laki Cinta. Dia berumur sekitar 9 tahun masih sekolah SD dan nakal nya bukan main kalau berantem sama Cinta jail nya minta ampun dan kalau ada mau nya dia malah baik-baikin sang Kakak. Tapi walaupun begitu kedua nya memang saling menyayangi.

"Barusan dia main itu ke tetangga baru kita, yaudah kamu susul gih takutnya dia nakal di rumah orang lagi nanti bikin repot. Sekalian ambil puding nya di lemari es Taa". titah sang Mama.

"Oke siap bos." ucap Cinta sambil mengambil puding di lemari es.

"Eh iya Cinta lupa Ma, satu lagi Cinta sisain buat Rico katanya dia mau kesini nanti malam sama keponakan nya katanya." timpal Cinta.

"Okee lagian masih banyak ko Ta tenang aja" jawab sang Mama.

Terpampang jelas di layar kaca televisi pertandingan balap mobil hampir melalu garis finish, dua orang laki-laki sedang asyik memainkan stic playstation menggerak-gerakan ke kanan dan ke kiri. Rangga sedang fokus pada Layar kaca itu seolah hidup dan mati berada pada layar televisi itu.

"Yesss aku menaggg horeee" ucap anak kecil itu girang.

"Yah kalah." ucap rangga sambil mangaacak rambutnya yang sedikit gondrong tiba-tiba suara bel pun berbunyi.

Ting tong...Ting tong......

"Maaa ada tamu tuh" teriak Rangga

"Bukain dong ga, Mama lagi bikin jus soalnya" teriak sang Mama.

Dengan malas Rangga melangkahkan kaki nya menuju sumber suara bel. Kemudian ia membukakan pintu.

"Haii tant..." ucap cewek itu terpotong dan malah membulatkan dua bola matanya dan tergaket.

"Loo? Ngapain lo disini?" timpal cewek itu. Ternyata cewek itu adalah Cinta dan tetangga baru yang di maksud itu adalah Rangga.

"Harus nya gue yang bilang kaya gitu." ucap Rangga.

"Teruussss?" Kata Cinta.

"Ini kan rumah gue. Ya gue bebas lah mau ngapain disini". ucap Rangga dengan nada jutek.

Dengan wajah kikuk Cinta malah salah tingkah. "Aduh malu deh gue. Gue harus ngapain masa gue balik lagi gitu kan gak lucu. Terus Dio nanti gimana lagi. Tuhan bantu gue." Batin Cinta.

"Hellooo kebiasaan deh lo melongo mulu" ucap Rangga yang membuyarkan lamunan Cinta.

"Gue mau... mauuu..." ucap Cinta sambil berfikir.

"Kebanyakan mikir. Mau apa? Atau lo sengaja mau ketemu gue kan ngaku lo" goda Rangga pada Cinta.

"Apaan sih ge'er lo. Orang gue mau ketemu..". Belum sempat Cinta meneruskan omongannya nya yang terpotong Dio pun muncul. "Nah gue mau ketemu tuh anak". Timpal Cinta menunjuk kebelakang Rangga dimana Dio berdiri. Kemudian mata rangga medelik kebelakang mengikuti arak telunjuk Cinta.

"Ka Cintaaa...ngapain?" ucap Dio dengan wajah polos nya.

"Dio ayo pulang" ucap Cinta.

"Berarti lo tengga gue dong" ucap Rangga cengo.

"Menurut lo?". Balas Cinta dengan wajah jutek. kemudian tangannya menarik tangan Dio. Pada saat Cinta mau memegang tangan Dio malah mengela dan malah tangan Rangga yang ia pegang.

"Hahaa ih cie pegang-pegangan nih Ka Cinta hahaa". Goda Dio dengan senyum girang.

"Aduh ada apaan nih rame bener kayaknya" timpal seorang wanita paru baya. Ia wanita itu adalah mama nya Rangga. Tangan Cinta masih dalam keadaan memegang tangan Rangga. Setelah mendengar suara Mama nya Rangga langsung saja Cinta melepaskan tangannya yang sedang megang tangan rangga.

"Aduh cantiknya. Ga kalau ada pacar jangan dibiarin di depan dong ajak masuk" ucap sang Mama pada Rangga. Sontak membuat Rangga dan Cinta kaget bola mata Cinta yang bulat seolah meminta untuk keluar dari kelopak mata. Keduanya melongo.

"Bukan Tante. Aku Cinta tetangga Tante anaknya Bu Risa kakak nya Dio." jelas Cinta dengan senyum manis dan lesung pipi nya sambil menyalami tangan Mama nya Rangga.

"Oh anaknya Bu Risa toh, Kakak nya Dio. Kenapa gak di ajak masuk sih Gaa kamu ini" kata sang Mama. Rangga hanya diam saja dan seolah tak tau menau.

"Gak usah Tante Cinta mau pamit pulang aja sekalian jemput Dio soalnya di suruh Mama." ujar Cinta sambil menarik tangan Dio dan kali ini tepat pada tangan Dio bukan tangan Rangga. "Oh iya lupa ini Tante puding dari Mama." Lanjut cinta sambil menyodorkan puding itu pada Mama Rangga.

"Oh aduh makasih ya gak usah repot-repot Taa" ujar Mama Rangga.

"Hehee gak papa Tante lagian Mama lagi bikin puding banyak soalnya." jawab Cinta. "Cinta pamit ya Tante." Lanjutnya lagi dengan senyum manis Cinta, kemudian menatap nanar kearah Rangga.

"Aku pulang ya Ka Rangga. Nanti di lanjut lagi besok ka Rangga punya utang sama aku lo." kata Dio dengan suara cadel nya.

"Oke Dio kakak bakal nepatin janji ko" jawab Rangga dengan menyunggingkan senyumnya.

CINTA dan  RANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang