3 (END)

3 0 0
                                    

Playlist : Timeflies - RocketShip 🎶🎶🎵

To : Sean

"She's Gone"

Sean yang mendapat pesan dari Dev mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti apa maksud adik nya itu, Dia? Pergi? Siapa?.

Tiba-tiba perasaan tidak enak merayapi dirinya.
Sean berlari menuju kamar Linzy, sesampainya di sana ia melihat Dev yang meringkuk di sofa yang berada di sudut ruangan.

Sean mengedarkan pandangannya lagi, kali ini penglihatannya jatuh pada sebuah tubuh yang seluruhnya tertutupi selimut putih,

Sean view

Tidak! Tidak! Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Pasti Dev sedang mengerjaiku!
Kulangkahkan kaki ku mendekati brankar, ku buka perlahan selimut yang menutupi wajah itu.

Nafasku tercekat, rasanya seluruh darah mengumpul di kepalaku tapi aku berusaha tenang dan mengecek siapa tahu mereka hanya bercanda padaku kan?

Ku genggam pergelangan tangan Linzy. Lagi-lagi aku terkejut dan kali ini aku tidak bisa menahan tubuhku yang akhirnya terjatuh duduk di lantai dengan tanganku yang masih menggenggam pergelangan tangan Linzy

Aku tidak percaya ini, bagaimana bisa? Bagaimana bisa dia meninggalkanku secepat ini? Aku bahakan belum sempat minta maaf padanya..

"Bagaimana ini.. Bagaimana bisa jadi seperti ini..? Bagaimana ini.. Bagaimana ini.." racauku terus menerus. Kurasakan seseorang menepuk punggung ku pelan, aku tahu dia Dev, dia bahkan berusaha menenangkanku saat dirinya sendiri sedang terpuruk. Aku merasa sangat malu sekarang sebagai kakak nya

"Bagaimana ini bisa terjadi Dev?" tanyaku pelan

"Aku tidak tahu. Barusan bahkan iya sedang mengobrol denganku tapi saat iya mengatakan ingin tidur, aku tidak menyangkan maksudnya adalah tidur untuk selamanya. Seharusnya aku melarangnya tidur tadi! SIAL!! SIAL!! SIALL!!" ternyata Dev juga tidak sekuat yang ku kira, ia terus menjambak rambutnya sendiri dan terus menangis.

Ku hela nafasku berusaha menetralisir sedikit kesedihanku, dan kemudian ku tarik Dev ke dalam pelukanku untuk menenangkannya

Dan kemudian aku bangkit untuk mencium kening wanita yang ku cintai ini untuk yang terakhir kalinya.

🍁🍁🍁

Kutatap nisan baru di hadapanku, di sana tertulis sebuah nama yang bahkan tidak pernah aku bayangkan akan menghadiri pemakamannya. Di sana tertulis,

R.I.P
Linzy Mikaliza

Membuat hatiku hancur lebur saat membaca tulisan itu. Ingin menangis tapi entah mengapa hanya tawa miris yang keluar mungkin air mataku sudah menguap karena tak berhenti menangis sejak pertama pemakaman dimulai

Pemakaman sudah selesai setengah jam yang lalu tapi aku masih di sini dengan Dev yang masih setia menemaniku

Dev menepuk pundak ku pelan sehingga aku menoleh padanya dia memberikan sebuah surat padaku, aku menatapnya bingung.

"Dari almarhum Linzy," ucap Dev seakan mengerti arti tatapanku. Aku menerima surat itu dan membukanya dengan tangan bergetar

FlashBack

"Sedang menulis apa? Bukanya tadi kau sudah tidur, kenapa bangun lagi? Kau kan harus istirahat!" tegur Dev yang baru saja datang setelah membeli makan siang di kantin rumah sakit dan begitu masuk ia melihat gadis itu tengah sibuk dengan pena di tangan nya dan secarik kertas yang entah di dapat kan nya di mana ia tumpukan pada dengkul nya padahal tadi ia telah menyuruh gadis itu untuk tidur, dan Dev meninggalkan Linzy setelah dilihat nya gadis itu sudah tidur

"Bukan apa-apa. Ini.." ucap Linzy seraya memberikan secarik kertas yang telah dilipat nya kepada Dev. Dev tersenyum geli dan menerima kertas itu "Jadi surat cinta ini untuk ku? Astaga Linzy.. Kau kan bisa mengatakan nya padaku tidak perl-"

"Bukan." sela Linzy cepat begitu melihat Dev menyangka kalau surat itu di berikan Linzy untuk dirinya. "Surat itu.. Tolong berikan pada kak Sean, bolehkan aku minta tolong padamu Dev?" tanya Linzy lirih. Seketika itu air wajah di muka Dev berganti menjadi datar dan kemudian menghela nafas nya dan tersenyum mengangguk menyanggupi keinginan Linzy

"Baiklah. Akan ku berikan nanti, tapi tolong sekarang kau tidur dan beristirahatlah okey?"
Linzy mengangguk senang kemudian menuruti perintah Dev yang menyuruh dirinya untuk tidur kembali sementara Dev menyelimuti tubuh mungil nya

Flashback Off

To Kak Sean

Hai kak.. Aku menulis surat ini karena aku ingin mengatakan sesuatu pada mu karena belum sempat dan belum berani mengatakan nya. Tapi sebelum nya aku ingin minta maaf kalau aku memiliki banyak salah baik yang ku sengaja maupun tidak kepada kakak.

Hari itu, saat acara ultah Dev kakak terlihat marah. Aku tidak mengerti apa yang membuat kakak begitu marah waktu itu
Tapi jika memang itu karena aku, aku minta maaf okey?

Oh ya. Aku ingin mengatakan apa yang sudah menjadi tujuan ku menulis surat ini

Kak Sean. Aku menyukai kakak, bukan suka seperti seorang adik pada kakak nya, tapi perasaan suka antara seorang wanita pada pria.

Aku mencintai mu. Aku bersungguh sungguh, harus nya aku mengatakan nya waktu itu. Tapi waktu itu kakak terburu buru pergi.

Hanya itu yang ingin ku katakan, eh dan terakhir.. kakak harus bahagia dan tolong jaga Dev karena mungkin aku tidak bisa menjaga bocah itu lagi sekarang hehe. Jangan lupakan aku ya.. Tapi jangan terlarut dalam kesedihan.
Kurasa sebentar lagi aku harus pergi jauh, sesuatu menunggu ku sedari tadi.

Dari seseorang yang pernah berada dalam cerita kehidupan kalian. Dan seseorang yang sangat mencintai seorang Sean Adi Chandra, Linzy Mikaliza.

****

Sean memeluk surat itu erat begitu selesai mebacanya. Air mata yang sudah menjadi sisa sudah lolos dari pelupuk matanya begitu deras dan rintihan pilu lolos dari bibir nya

Ia bergerak memeluk batu nisan di hadapan nya itu. Ia terus menggumamkan kata maaf di sela tangis nya, Dev dengan perasaan lebih tegar memeluk pundak kakak nya mencoba menenangkan

Begitulah akhirnya, hanya karena sebuah perasaan berbahaya yang di sebut ego dapat membuat kita kehilangan orang yang kita sayangi.

"Aku akan selalu mengingat mu sampai aku akan berada bersama di samping mu di sana, suatu saat nanti" Sean.

End.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[2# Cerpen ] MisUnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang