Part 1

13 1 0
                                    

[Pict : Selena Gomez as Linzy]

**************************

"Bye zy..., besok lagi ya!"
"Siap.." di pertigaan jalan aku dan Stella pun berpisah.

Hmm enaknya ngapain ya? Aku malas pulang ke rumah lagi pula ini belum terlalu sore,
Emh sepertinya aku akan jalan-jalan sebentar.

Ku susuri jalan yang biasa ku lewati setiap harinya ini sambil memandang toko-toko yang berdiri di sepanjang jalan, bahkan semua yang ada di sini tak luput dari pandangan ku. Termasuk orang-orang yang sibuk berlalu-lalang dengan terburu buru.

BRRAAAAAKKKK!!!

WHAT THE- suara apa itu? Karena level penasaranku sudah mencapai tingkat dewa. Aku langsung mencari asal suara keras itu, suara itu berasal dari gang sempit.

Ku intip dan ternyata ada yang sedang berkelahi di sana, eh- tapi setelah kulihat mereka tidak berkelahi karena orang yang satunya bahkan tidak bisa melawan. Jadi hal itu tidak bisa dikatakan berkelahi kan?

Apa dia di rampok? Apa aku harus bantu orang itu ya? Ah tapi kan di sana ada empat orang pria dan aku hanya sendiri,
Hah persetan mereka mau berapa orang, yang penting aku harus bantu orang itu.

Ku ambil balok kayu yang ada di samping tempat sampah di sampingku untuk kujadikan senjata ku, dan....

Yaatttttt!!!!!! Aku berlari dan langsung menghantam orang orang itu dengan kayu yang ku bawa. W- waah mereka kuat juga, mereka langsung bangun lagi setelah tersungkur tadi.

Astaga! Astaga! Mereka berempat akan menyerangku, aku harus bagaimana ini?

"KAAAUUU!!!" Mereka mulai berlari kearahku

"TUNGGU DULU, STOPP!!!" Teriakku sambil mengangkat kedua tanganku ke udara.
Bagaikan kata ajaib mereka ber empat langsung berhenti begitu saja.

"E- em gi- gini bang, masa kalian mau langsung melawanku sekaligus?"
"Heh tentu saja! Apa? Lo takut kan!!!"

"Bu-bukan gi- gitu bang! Kan culun kalau kalian berempat maju cuma buat lawan ngelawan cewe, ya kan? Gini aja deh, gimana kalau perwakilan?"

ku coba bernegosiasi dengan mereka, tanpa berdikusi dengan kelompoknya salah satu dari preman itu menyetujui permintaanku

"Oke gue yang maju!" kata salah satu dari mereka yang kuyakini adalah boss mereka, karena dari tadi orang itu yang berperan sebagai juru bicara di antara mereka berempat.

"Kalau begitu, silahkan maju duluan!" tantangku, dan.......

YAATTTT!!! BRUGGHHH! BRRRAAKKK!! TUUIINNGG... KLONTANGG KRRRAAKKK!!!. #capslockjebol :v

"Ah beress... Udah ya bang, bos kalian aja kalah, apalagi kalian!" ejek ku. Mereka pun terlihat bingung akan menanggapi bagaimana, ku ambil kesempatan ini untuk membawa pergi orang yang sudah babak belur tadi.

"Heh kak, aku bawa ke Rumah Sakit aja ya?" tanyaku pada orang ini. Kasihan juga nih orang mukanya sampe kaya panci penyok gitu lagi.

"Ng- gak usah. Bawa gue ke apart gue aja!"  minta orang itu, akupun memanggil taksi dan menuntun orang ini masuk ke taksi di bantu sang driver.

Setelah sampai di apart yang di maksud orang ini. Kutekan bel beberapa kali, pintu pun terbuka. Dan- astaga... Seorang pangeran tampan keluar dari dalamnya, alisnya yang indah terlihat menyatu tanda ia sedang merasa bingung.

Dia pun mengalihkan pandangannya pada orang yang kubawa ini, dia sangat terkejut dan kemudian mengambil alih untuk memapah orang ini.

" Ah ya silahkan masuk, tunggu sebentar ya.." akupun hanya mengangguk dan kemudian melaksanakan perintah orang itu, dan duduk di sofa ruang tamu.

Setelah beberapa menit pria itu kembali lagi sambil membawa segelas jeruk.

"Ini, diminum dulu.."
"I- iya thanks.."

"No! Seharusnya gue yang bilang makasih, lo udah nolong adik gue, thanks?"
"Linzy kak, nama saya Linzy Mikaliza"

"Ah ya Linzy, thanks ya.."
"Sama-sama kak. Em Btw tadi kamu dibantuin siapa?"

"Aku sendiri-"
"What! are you kidding me?"
"Emm nop!"
"Wow great, sekali lagi thanks ya zy.."

"Iya sama-sama..,, eh kak aku pulang dulu ya. Ini udah sore banget"

"Kalo gitu gue anterin aja, boleh?"
"Ha-, i- iya bo- boleh kok"

→→→→→→→→→→→

Sejak hari itu kita bertiga selalu kumpul bareng sampai saat ini aku di undang acara birthday Dev orang yang ku tolong waktu itu.

Acara berjalan dengan meriah dan lancar. Saat acara potong kue, tak kusangka aku mendapat potongan pertama dari Dev.

Aku senang banget, tapi dari tadi aku tidak melihat keberadaan kak Sean

Author POV

Linzy celingukan mencari keberadaan Sean, dia pun mencari sampai di basemant.

Dan ternyata Sean memang berada di sana,
Linzy pun berlari menghampiri Sean.
"Kak Sean!" panggilnya, yang dipanggil pun menengok dan mengurungkan niatnya masuk ke dalam mobil.

"Kakak mau ke mana, kok buru-buru banget? Lagian pestanya juga belum selesai kan.."
"Itu bukan urusan mu zy. Lebih baik kamu balik lagi ke dalam, pasti Dev nyariin kamu sekarang!"

"Tapi-" sebelum Linzy menyelesaikan kalimatnya, Sean langsung masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya tanpa memperdulikan Linzy yang memanggil-manggil namanya. Karena Sean sudah terlalu dalam di bakar api cemburu.

Flashback >>

"Yan, bagusnya gue pakai Jas putih atau yang hitam?" tanya Dev sambil membawa dua setel jas di tangannya

"Hitam. Kok lo ribet banget sih, cuma buat ultah doang!"

"Bukan ultahnya yang gue ribetin kalee, tapi gue mau nembak Linzy nanti. 'Gue suka sama Linzy'!"

Flashback off<<

Sean terlalu dilema, apakah dirinya harus menyerah pada perasaannya untuk adiknya.
Sean juga sangat mencintai Linzy.

Di sisi lain Linzy masih mematung di tempatnya, dia bingung pada apa yang barusan terjadi. Ada apa dengan Sean?

Dan tanpa diketahui nya, ada seorang pria yang membawa sebuah tongkat baseball berjalan mengendap-endap di belakangnya.

BUUGGGHHH!!!!
Linzy tersungkur setelah mendapat pukulan keras di kepalanya.
"Se- Sean.." gumam Linzy lirih, dan setelah itu semuanya gelap.

[2# Cerpen ] MisUnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang