Brakk
Mimpi indah yang dirasakan oleh Agatha hilang sudah. Sekarang dihadapannya sudah muncul tiga orang siswi berpakaian ketat menatap tajam kearah dirinya.
Merasa ditatap seperti itu, Agatha pun melemparkan pertanyaan untuk bertanya apa maksud para gadis ini. Dia sungguh sangat lelah harus menerima perlakuan kasar terhadap orang di depannya ini.
Bolehkah dia meminta kehidupan yang sedikit tenang?
"Ada apa al?"
Alma tersenyum sinis. "Lo bilang kenapa?"
Wajah pucat Agatha dibuat heran. Pasalnya dia tidak mempunyai masalah apapun terhadap Alma. Tapi Tuhan mungkin sedang tidak henti-hentinya membuat permasalahan-permasalahan mucul pada dirinya.
Seketika Agatha menghela napas lelah. Dia menatap kedua mata Alma secara menantang. Dia tidak ingin lagi di perbudak oleh manusia di depan ini lagi.
Sudah cukup penderitaannya bukan?
"Al, gue gak pernah cari masalah sama lo"
Alma tertawa cukup keras.
"Ada hubungan apa lo sama Lio?" Tanya Alma sambil menjambak rambut panjang Agatha yang tergerai.
Agatha pun meringis merasakan serangan tiba-tiba dari Alma. Agatha tidak tahu mengapa Alma tiba-tiba menanyakan hubungannya bersama Lio. Sudah jelas bahwa dirinya baru mengenal Lio karena insiden kemarin.
"JAWAB BITCH!" Bentak Alma dengan keras yang membuat nyali Agatha menciut. Awalnya dia ingin sekali terlihat kuat di depan Alma, tapi ternyata percuma. Agatha sangat takut jika ada orang yang membentaknya.
"Guys, bawa dia ke gudang!" Perintah Alma kepasa kedua anteknya.
Agatha pun diseret menuju gudang yang sudah tidak terpakai lagi. Gudang itu terletak sangat jauh dari jangkauan siswa siswi SMA Prawisma.
Bagaimana dengan Ayu?
Ayu sedang berada di kantin karena dia sangat lapar, Dia berencana ingin membelikan roti untuk Agatha karena Dia tahu sekali bahwa Agatha sangat lapar, tapi keadaan yang tidak bisa membuatnya makan.
Tubuh Agatha di dorong oleh antek-antek Alma yang membuat lututnya luka berdarah.
"Al, gue sama sekali gak ada hubungan apa-apa sama Lio"
Alma menyeringai mendengar pernyataan dari Agatha.
"Tapi yang gue lihat dan yang gue dengar, kalo lo mau jalan-jalan abis pulang sekolah sama dia. Apa itu benar Agatha ku sayang?"
Agatha yang mendengar Alma meneguk salivanya dengan takut. Agatha bingung bagaimana menjelaskan yang sebenarnya kepada Alma. Agatha sangat tidak berbakat dalam merangkai kata-kata.
"Kenapa lo diem? Bener kan?" Tanya Alma sambil tersenyun menyeramkan.
Agatha menggeleng dan ingin menjelaskan semuanya kepada Alma. Tapi terlambat. Agatha tiba-tiba dipukulin habis-habisan oleh Alma beserta kawan-kawannya. Agatha tidak bisa melawan, karena Dia sangat lelah habis disiksa Ibunya semalaman dan sekarang luka disekujur tubuhnya bertambah lagi.
Agatha ingin menangis, tapi Ia tahan. Karena Agatha tidak ingin Alma tau bahwa sebenarnya Agatha sangatla lemah.
Setelah Alma dan teman-temannya sudah puas memukuli Agatha, Alma mengambil botol-botol berisi air yang sengaja Ia bawa untuk menyiram Agatha.
Agatha menggigil kedinginan merasakan sekujur tubuhnya yang disiram air dingin beserta es batu oleh Alma.
Agatha tidak tahan untuk tidak menumpahkan air matanya.