Part 2 -hari apes-

868 29 0
                                    

jangan janjikan sehidup semati, kalau datang dan pergi masih seenak hati
-cyn-

***

Pagi hari dirumah yang masih seperti biasanya,anggia sudah siap dan berada di dapur dengan pembantunya.

-----------------------------------------------------------
"Bu,mana pak jodi?" tanyaku pada pembantu yang telah lama Bekerja disini dan dia sosok ibu yang kupunya *ya, Mami telah pergi ninggalin gue sejak bayi

                           🌹 🌹🌹
Autor POV

Anggia memang anak semata wayang dari keluarga yang mewah, Ayahnya memiliki perusahaan sendiri yang cukup di kenal, sayangnya Anggia tidak memiliki kakak/adik. Jadi,hidupnya pun cukup berantakan,anggia merasa sendiri walau memang ada ayahnya, karena pekerjaanya lebih penting dari segalanya selain sibuk di kantor ayahnya selalu sibuk keluar kota dengan waktu yang cukup lama, sehingga Bu Sri selalu menemani Anggia dari kecil hingga berumur 16tahun ini.

------------------------------------------------------

"Non tidak sarapan dulu?"

"Tidak bu, panggilkan saja Pak Jodi agar segera mengantarku"

"Baik non"

Sepeda montor yang tidak mewahpun sudah berada di halaman rumah, karena anggia tidak ingin ke sekolahnya dengan fasilitas mewah

"Mari non" ujar Pak Jodi

"Iya pak"

Diperjalanan tampak sama saja Jakarta sangatlah panas ditambah kemacetannya ,untung saja pak jodi lewat jalan tembusan, namun tiba-tiba DUORRR!! suara letusan ban itu mengagetkan tubuhku menjadi dingin dan kaku

"Aduh non maaf, saya lupa mengecek bannya"

"Lain kali cek dulu ya pak, yauda anggia jalan saja toh sudah dekat"

ANGGIA POV

ntahlah, pukul sudah menunjuk ke arah 06.50 WIB
sepertinya gue uda lari deh. hfttttttt!
Akhirnyapun sudah di depan sekolah. Gue terpaku dengan keadaan gerbang yang sudah terkunci.

"gue gamau kena masalah nih, uda murid baru gimana jadinya muka gue, bakal dicap murid nakal, tuhan.."

wajah anggia berubah beku yang terus melihat gembok gerbang terkunci, namun tiba-tiba........

"lu telat?"

"hei, lu bisu ya? ". ujar dia kembali dengan nada nyolot

"i..iya gue telat". kenapa gue gugup kek gini

"yauda ikut gue, ada pintu samping yang menuju taman"

"......"

Tanpa cacicuceco, dia menarik tangan kanan yang dari tadi stay disaku kanan gue, akhirnya sampai di taman belakang tanpa sedikit 1000 ocehan lagi dia langsung pergi ninggalin gue yang masih beku kek es di kutub utara kalau dikasih buah buahan bakal jadi es buah..

ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang