JANUARI (The Love Story)

DEAR NAME

Sore ini hujan turun membasahi bumi, ku hirup bau tanah. Rasanya begitu menenagkan dan membuat hatiku kembali sendu. Ku tatap langit mendung, sambil ku kemudikan motorku. Momen inilah yang palingku suka. Memori itu kembali muncul, kenangan yang tak pernah bisa aku lupakan. Mengingat namanya saja sudah membuatku tersenyum. Bagaimana kabarnya saat ini? Apakah dia bahagia? Pertanyaan itulah yang selalu muncul dalam benakku.

Kau adalah seseorang yang pernah muncul dan menyelinap masuk ke dalam kehidupanku. Kau juga seseorang mampu memorak-porandakan hatiku. Meskipun seperti itu namamu masih terukir indah di dalam hati. Senja sore hari di ufuk barat, ku tenggelamkan rindu bersama dengan samar bayangmu. Kini aku tidak dapat mengejarmu dan meneriakan namamu dengan sangat keras. Kini suaramu mulai samar di telingaku, sehingga aku tidak dapat mendengar kau memanggil namaku.

Sebuah nama yang dulu pernahku sebut dalam 1/3 malamku. Sebuah nama yang selalu ku sampaikan pada Robbku di setiap bait doaku. Sebuah nama yang selaluku perjuangkan dalam istikharahku. Kini nama itu sudah lama menghilang, ku ganti namamu dengan penggalan doa agar kelak Robbku mempertemukanku dengan seseorang yang terbaik menurutNya.

Aku penah berlari mengejarmu, tapi aku gagal untuk menggapaimu. Aku menunggumu, tapi kau tak kunjung datang hanya sekedar mengucapkan "Hallo" atau "Goodbye". Kini yang ku dapat hanyalah sebuah kekosongan. Aku kembali mencarimu, tapi hasilnya sama. Hanya kehampaanlah yang kudapat. Bisakah kau kembali kepadaku hanya untuk memanggil namaku? Bisakah kau kembali hanya untuk memandangku? Tapi itu semua hanya khayalanku saja. Ku balikkan arah pandangku ke sudut ruangan. Tak inginku melihatmu lagi. Aku begitu kecewa pada diriku sendiri karena terlalu berharap pada manusia, sedangkan Robbku selalu ku abaikan.

Malam itu sudahku putuskan aku tak akan mengharap segala sesuatu pada selain Robbku, karena aku sadar bahwa selama ini aku telah jauh melampaui batas. Sesungguhnya yang ada di dunia ini adalah milik Allah. Jika kita hedak meminta, mintalah pada pemilikNya bukan pada selainNya.

Sebuah nama yang akan ku ingat dalam perjalanan hidupku. Sebuah nama yang menjadi pelajaran bagiku betapa sakitnya berharap bukan padaNya. Sebuah nama yang akan menjadi ceritaku dalam mendekatkan diri lebih dekat dengan Robbku. Pelajaran hidup yang mampu mengubah duniaku menjadi lebih terang, bahwa hidup tidak melulu bercerita tentang cinta. Melainkan, bercerita tentang seberapa dekat kau dengan Robbmu.

"Terkadang sesuatu yang menurutmu baik

Belum tentuk baik bagi Allah

La Tahzan Innallah Ma'ana

Allah tahu apa yang kau butuhkan bukan yang kau inginkan"