"Saat ini aku sedang menulis cerita tentang aku dan kamu.
Cerita di mana aku dan kamu memiliki pertanyaan yang sama.
Pertanyaan yang sampai saat ini belum ada jawabannya, atau mungkin memang tidak pernah ada jawabannya.
Sampai pada akhirnya kau memutuskan pergi dan menghilang dari duniaku."
Tentang senja yang selalu menghadirkan berjuta rasa, menyelinap masuk ke relung hati paling dalam. Menyorakkan rindu yang akan memiliki dampak sangat besar. Saat jingga menghilang dalam senja, kesadaranku mulai terkumpul. Ingatan tentangmu membuat rasa itu tak jua pergi. Kembali nyeri seperti ditikam oleh belati, karena perasaan cinta yang tibul tanpa melibatkan Allah di dalamnya.
Sore itu begitu manis, tak pernahku bayangkan ternyata mengenalmu akan membuatku menjadi gila. Ku rebahkan tubuhku di atas kasur, ku tatap layar ponselku. Jari tanganku terus menari-nari di atas keypad, membalas seluruh SMS (Short Message Service) yang masuk darimu. Dulu itu tidak secanggih sekarang. Tidak ada whatsapp, BBM, atau aplikasi lain. Hp pun saat itu bukanlah Android hanya Hp biasa, media sosial pun tidak sebanyak zaman sekarang. Saat itu yang paling popular Facebook dan Twitter. Aku kembali tersenyum, tak pernah kubayangkan bahwa aku bisa sedekat ini denganmu. Hari-hariku terus dihabiskan dengan membalas seluruh pesan yang masuk darimu.
Sudah satu tahun berlalu kau pun masih terus mengirimkan pesan padaku. Perasaanku masih tetap sama, aku masih menganggapmu sebagai kakakku. Bagaimana denganmu? Aku tidak pernah memikirkannya. Perasaanmu itu urusanmu, begitu pula dengan perasaanku itu urusanku. Ku kembali membuka ponsel, ternyata sudah ada pesan masuk darimu. Ku buka dan ku baca ternyata percakapan kita sudah mulai ada perubahan, dalam pesan itu kau sudah nampak meberi perhatian padaku. Aku tidak mau terlalu percaya diri dan besar kepala dengan pesan yang dia kirimkan untukku, aku hanya menganggap seluruh perhatiannya padaku tak lebih dari seorang kakak peduli terhadap adiknya.
Jika senja esok harikembali datang, ku harap tidak ada yang berubah dengan perasaanku terhadapmu.Aku sudah cukup bahagian dengan kehadiranmu sebagai kakakku tidak lebih. Tapi,pada kenyataanya, senja itu mengubahnya. Ku merahasikan seluruh perasaankuterhadapnya, biar aku urus sendiri perasaan ini, mungkin saja besok perasaan yangmuncul akan hilang. Jika tidak biarkanlah terus mengalir bagai air, bagaimanaujungnya? Aku pasrahkan seluruhnya pada takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANUARI (The Love Story)
RandomJika saja waktu bisa berputar kembali, yang aku inginkan hanya satu yaitu: aku tidak ingin mengenalmu. Jika saja waktu bisa berputar kembali, yang aku inginkan bukanlah dirimu di hatiku. Jika saja waktu bisa berputar kembali, aku tidak ingin jatuh h...