puisi rindu

98 4 4
                                    

Berdegup kencang hatiku saat kuraih penaku,
Gemetar dahsyat tanganku saat kumulai menulis.

Dengan sedikitnya pengetahuan,
Terbatasnya kosakata,
Serta tak adanya pengalaman,
Membuatku ragu tuk memulai.

Kukumpulkan tekadku...
Dan kumulai menuliskan rinduku.

Kususun puisi rindu ini dengan harapan...
Bahwa rindu kan tersampaikan.

Apakah wajar bila rindu menyakitkan?
Mungkin benar bahwa rindu menyakitkan,
Biarlah aku merindu seorang diri,
Maka sakit ini adalah bahagiaku.

Berbahagialah, wahai kau rinduku

[Kumpulan PUISI] ShitHappenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang