A Half Type ½

439 55 0
                                    

-

-x-Siapa yang menyangka jika arus yang terlihat tenang bisa memiliki pusaran kuat di dalamnya.

-

Well, namaku Jung Eunha—jika saja kalian mendadak lupa akan gadis favorit kalian ini.

Umur 17 tahun—sebentar lagi akan bertambah, tunggu saja.

Sekolah di kyunghee high schoolmaunya sih di High school musical yang asli.

Cita-citaku menjadi—oke, cukup sampai di situ.

Sepertinya memulai cerita dengan hal-hal lazim di atas akan sangat membosankan untuk dibaca. Dan kalian tau sendiri sifatku yang agak malas ini, kan?

Well, sebenarnya, aku belum punya cerita apapun untuk dijadikan bahan referensi penghibur bagi kalian. Minggu-minggu keseharianku berjalan normal seperti biasa—sangat tak lazim mengingat rentetan peristiwa aneh sekaligus menakjubkan telah mengisi lembar-lembar hidupku di hari-hari sebelumnya.

"Kau sedang menulis apa?"

Merasa terkejut, aku langsung menutup buku dengan gerakan spontan dan sangat tak natural. Kelasku memang sedang sepi karena guru kami mendadak absen, dan menerima tamu tak diundang di jam-jam pembelajaran tentu saja sangat mengejutkan.

Aku tersenyum pada perempuan manis di hadapanku. "Bukan apa-apa. Kenapa tiba-tiba ke kelasku? Tumben sekali."

Mendengar ucapanku, kerucut di bibirnya semakin jelas. Dia jadi semakin imut sebenarnya.

"Memangnya salah aku ke sini? Kau tidak merindukan sahabatmu ini, ya. Eunha, kau begitu kejam."

Duh, mulai deh dramanya.

Kalian pasti ingat tentang jenjang-jenjang yang pernah kuceritakan, 'kan?

Nah, gadis ini termasuk dalam jenjang 'setengah-setengah'. Terkadang dia bisa sangat 'tidak waras', dan terkadang bisa berubah menjadi seorang yang kalem tanpa disadari.

Namanya Jung Yerin. Dia adalah sahabatku, teman pertamaku, dan juga cinta pertam—oke aku bercanda.

Kami memang sering bersama-sama sejak taman kanak-kanak. Orang tua kami pun sudah saling kenal satu sama lain. Mungkin jika Yerin seorang pria, kami sudah terikat oleh pertunangan. You know... drama thing.

"Ngomong-ngomong, apa kau akan ikut study tour yang diadakan sekolah bulan depan?"

Aku menggeleng cepat. "Tidak tertarik." Oke, mungkin aku memang tidak ditakdirkan untuk menjadi pecinta alam sejati.

Yerin mendesah kecewa. "Jadi kau akan membiarkanku menjones di sana? Teganya,"

Aku mengendikan bahu acuh. "Kalau begitu cari pacar. Kau kan cantik, baik, pintar lagi. Siapa yang tidak tertarik?"

Giliran Yerin yang menggeleng cepat. "Tidak ada yang sesuai dengan tipeku," katanya mengerucutkan bibir, lagi.

Sebenarnya aku tidak terlalu mempersalahkan label jomblo yang aku sandang. Selagi aku bahagia, sehat sentosa, semuanya akan terasa indah, bukan?

"Oh, Yuju!"

Gadis dengan rambut hitam legam itu masuk dengan tumpukan buku di tangannya. Tipe seorang juara kelas yang dibanggakan.

"Yerin? Sedang apa kau di sini? Bukankah kelas kalian sedang pratikum di lab biologi?"

"Dan melakukan praktek bedah kodok-kodok bau? No thanks."

Yerin memang termasuk siswi pintar. Tapi mengingat phobianya pada hewan berkulit licin itu, sepertinya itu akan jadi persoalan lain.

Sudah bisa ditebak kan hal apa yang selanjutnya terjadi. You know... girls thing.

"Jung Yerin?"

Seorang pria tiba-tiba muncul di pintu kelas yang terbuka setengahnya.

"Eunwoo? Apa prakteknya sudah selesai?"

Pria itu mengangguk singkat. "Aku mencarimu di UKS, tapi ternyata kau di sini. Perutmu sudah baikan?" ujar pria itu dengan perhatian. Aku tahu benar tatapan itu.

Yerin mengangguk-ngangguk, menatap kami yang sedang memburu pernyataan resmi dari gadis itu.

Setelah Eunwoo pergi ke kelasnya, Yerin langsung menatap kami dengan satu jari telunjuk di bibirnya, menyuruh kami diam.

"Aku tahu, aku tahu. Jadi tidak perlu dijelaskan, oke?" Gadis itu terkekeh pelan.

"Orang pintar tidak akan selalu mengikuti arus, kan?" ujarnya lagi sebelum mengambil sesuatu di kantongnya dan meletakkannya di atas meja.

Dua bungkus permen.

"Nih, hadiah dariku. Bye!" Yerin melayangkan satu ciuman pada kami yang memutar bola mata malas.

Yah, setidaknya kami dapat kudapan mulut hingga guru selanjutnya masuk.

.

.

.

Tidak terlalu buruk juga, kurasa.

The End(?)

Note : Akhirnya kelar juga~. Well, sebenarnya cerita ini awalnya hanya dibuat untuk selingan, atau mungkin bisa berlanjut pada konflik baru. Who knows?

For new readers, Welcome! 😉💕
Hope you enjoy well too. 🙇

Comments and like please 💖

See ya! 😙

Eunha'ⓢ Story ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang