Second

Satu - Kaleng

Sepulang sekolah Dina langsung mengempaskan rasa lelah nya pada kasur yang ada di kamarnya, Dina menutup matanya perlahan sambil membayangkan kejadian tadi di sekolah

FLASHBACK ON

Ketika Dina akan ke ruang guru dia harus melewati siswa-siswa nakal yang sedang nongkrong di depan kelas mereka

Pada saat Dina melewat, tiba-tiba tangannya di tahan oleh seseorang Pria

"Haii cantik" bisiknya pada telinga Dina

"Lepasin!!"Bentak Dina sambil meronta tapi hasilnya nihil karena kekuatan Dina tidak sebesar kekuatan kelvin

"Kayanya dia anak baru bos" ujar teman kelvin

"Anak baru yaa....menarik juga" ucapnya

"Woiiii Lepasin Dia!!!" Ujar pria yang langsung berlari mendekat

Kelvin tersenyum miring

Bughhhh

Satu pukulan mendarat tepat di pipi kelvin dan dengan refleks kelvin melepaskan tangan Dina

"Ayo Lari Din" ujar Dino yang langsung menarik Dina agar mengikutinya pergi

"Tunggu pembalasan gua Dino!Gue bakal hancurin kehidupan lo" Ucap kelvin dengan keras yang hanya bisa melihat punggung kedua remaja itu

****

"Lo Gapapa?" Tanya Dina pada Dino

"Seharusnya gue yang nanya, lo gapapa? Kenapa lo bisa di kepung sama geng Rainbow itu sih?" Tanya Dino

"Geng Rainbow?" Tanya Dina dengan bingung

Dino mengacak-ngacak rambutnya dengan geram"Maksud gue yang tadi gangguin lo,kenapa lo bisa digangguin sama mereka"

"Tadi gue mau keruang guru, trus pas ngelewatin mereka tiba-tiba tangan gue ditahan" jelas Dina

"Oke, intinya lo harus jauh-jauh dari mereka terutama kelvin" ujar Dino

Dina hanya mengangguk

"Lo mau kemana sekarang?" Tanya Dino

"Gue mau pulang" jawab Dina

"Ayo Gue anter" ajak Dino

"Tapi masalahnya gue lupa arah jalan pulang" ujar Dina

"Aku tanpamu butiran debu u....u..." ujar Dino

"Apasih lu teh, suara kaya minion juga" ujar Dina diselangi tawa

"Trus lo baliknya gimana?" Tanya Dino

"Gue dijemput Nyokap gue"

"Alamat rumah lo emang dimana?"

"Gue juga lupa hehehe"

"Ohh gitu, yaudah gue duluan"

"Hati-hati"

FLASHBACK OFF

"Dina!!!!" Panggil seseorang yang berada dibawah

Dina pun bangkit dari tidurnya dan segera menuju ke sumber suara

"Apa bun??" Tanya Dina dengan lesuh