Jangan baper yaa
Lope lope lah buat kalian yang udah baca story ini 💕"Jadi selama ini lo sama Dina cuma pacaran boongan?" Tanya Alvin dengan shock karna Dino baru saja menceritakan semuanya pada Alvin
Dino hanya mengangguk pasrah
"Wah...jahat lo pantesan dina marah" sambung Alvin
"Tapikan dia 'mau' jadi pacar bohongan gue. Kenapa harus marah coba?Cewek tuh emang aneh" jelas Dino
"Lo salah Al cewek tuh nggak ada yang aneh tapi kitanya aja yang harus peka karna jika cewek bilang 'iya gapapa' berarti dia lagi kenapa-napa. Cewek itu lebih suka mendam perasaannya sendiri lalu dilampiasin dengan tangisan" jelas Alvin
"Trus gue harus ngapain?" Tanya Dino
"Ya pikirlah masa gue yang harus mikir" ujar Alvin
Berhenti membuat seolah-olah ini nyata gumam Dino tapi terdengar oleh Alvin
"Lo bilang apa tadi?" Tanya Alvin dengan penasaran
"Berhenti membuat seolah-olah ini nyata" jelas Dino dengan polos
"Tau dari mana lo kata-kata itu?" Tanya Alvin
"Dari Dina dia suka bilang gitu" jelas Dino
"Ohh gue sekarang tau permasalahannya..." ucap Alvin sambil mengelus-ngelus dagunya
"Apaan?"
"Dina itu pengen jadi pacar beneran lo! Dia gak mau jadi pacar boongan lo! Lo tau kenapa dina sering bilang kaya gitu?"
Dino menggeleng
"Karna dia itu nggak mau terjebak dalam cinta palsu dalam sebuah sandiwara dia pengen semuanya itu menjadi nyata Dino! Peka napa lu teh! Aldino Destansyah!" Jelas Alvin dengan nada yang tinggi
Dino hanya mengangguk angguk paham
"Dan sekarang lo harus tanggung jawab! Lo harus pacarin si Dina" Jelas Dino
"Lah? Emang harus?"
"Yaa harus lah ogeb! Gue gibeng juga lo!"
"Ogah ah! Gue takut dia tambah sakit hati kalo dia tau gue nggak beneran cinta sama dia. Gue masih belum bisa buka pintu hati gue buat orang lain" jelas Dino
"Kalo lo belum bisa buka pintu hati lo kenapa lo minta si Dina buat jadi pacar pura-pura lo?" tanya Alvin
"Sumpah gue nyesel banget vin. Waktu itu gue kebawa emosi sama Ivan gue kesel banget sama dia Ivan selalu merebut hak yang seharusnya jadi milik gue" Jelas Dino
"Dulu dia ngerebut Alina dari gue sekarang dia mau ngerebut Dina dari gue dan sebelum terlambat jadi gue minta Dina buat jadi pacar bohongan gue" sambung Dino sambil menunduk
"Iyaa gue tau Al tapi cara lo itu salah dan sekarang lo harus belajar cintain Dina" jelas Alvin
"Gue tau lo itu bukan cowok brengsek lo gak mau kan liat cewek nangis? Maka dari itu gue minta lo buat belajar cintai dina gue yakin lo bisa! Karna cinta datang dari kebiasaan" Jelas Alvin
Dino hanya mengangguk di paham atas semua apa yang di ucapkan oleh Alvin. Dino sadar jika perbuatannya itu salah dan Dia harus belajar buat cintai Dina
Gue bakal usahain! Karna gue bukan cowok brengsek batin Dino
*******
Malam ini adalah malam yang kelabu dimana dina sedang dilanda kegalauan tingkat jendral
Dina sedang berada di balkon kamarnya dia sedang menunggu tetangganya keluar dia bernama David
David cowok yang bawel terlalu lebay tetapi sangat perhatian memiliki kisah cinta yang tragis dan sudah kuliah dan baru menginjak semester 3
"Woi napa lu diem disitu nungguin gue ya?" Ucap David yang tiba-tiba keluar dari kamarnya dan sekarang ia berada di balkon kamarnya
"KePedean banget sih lu jadi orang" ucap Dina padahal dia memang sedang menunggu david tapi karna gengsinya dia jadi berbohong
"Hahaha"ketawa David
"Vid gue mau curhat sama lo! Lo mau dengerin ga?" Tanya Dina
"Curhat apa emang lo? Curhat masalah cowok?" Tanya balik David
"Vid lo kan cowok, jadi menurut lo kalo misalnya cowok ngajakin cewek buat jadi pacar boongannya kira-kira cowok itu ada perasaan gak ke ceweknya?" Tanya Dina
"Emm menurut gue sih ya kalo cowok udah gitu berarti dia cuman mau jadiin si cewek itu alat" Jelas David di sebrang rumahnya
"Alat? Maksud lo? Alat sholat? Atau Alat masak?" Tanya Dina dengan polos
"Bukan alat kayak gitu Dina Pea maksud gue Alat misalkan alat untuk balas dendam atau alat untuk pelampiasan ya gitu deh pokoknya lo ngerti kan maksud gue?" Jelas David
Mendengar itu Dina langsung diam dia sedang mencerna apa yang dibicarakan David. Apa benar Dina hanya di jadikan Alat oleh Dino?
"Woii Dina lo ngertikan apa yang tadi gue bicarain? Jangan-jangan lo nggak ngerti lagi susah sih ngomong sama anak SMA!" Ucap David
"Bawel baget sih lu! Iyaiya gue ngerti" ucap Dina dengan malas
"Emang kenapa sih? Lo kok tiba-tiba nanya gitu?" Tanya David
"Kepo luh! Udah yaa bye! Gue mau tidur" ucao Dina yang lalu masuk ke kamarnya dan meninggalkan david yang sedang berada di luar
"Good Night Dina sayangg!!" Teriak David dari balkon sebrang
Dina tidak meladeni David yang semakin kesini semakin error yang Dina pikirkan saat ini yaitu apa benar Dino hanya menjadikan Dina alat Balas dendamnya? Atau alat pelampiasannya? Jika itu terjadi Dina tidak akan segan-segan untuk membenci Dino
Apa semua cowok sebrengsek itu? Batin Dina
Dina pun mengambil benda persegi panjang yang ada di atas meja belajarnya
Dina mengecek HP nya dina pikir Dino akan menge chat nya tapi itu mustahil sama sekali tidak ada chat darinya
Apa gue chat duluan? Batin dina sambil berpikir
"Gue pengen nge chat duluan tapi bingung mau warna apa?" Monolognya
"Lo kenapa sih Din?"Ucapnya
"Lho kok gue ngomong sendiri sih? Gue kan gak Idiot" ucapnya lagi
"Udahlah mending gue tidur biar nggak digigit nyamuk" ucapnya yang lalu mengambil posisi tidur
Hai hai
Maaf yaa baru bisa update lagi
Kalian tau kenapa?
Dikarnakan kuota guys kuota
Kuota tidak mendukung ditambah lagi tugas dan hapalan sekolah yang bertubi-tubi. Oh My God Aku lelah selelah bastian yang lelah dibohingi
*curhat thor? Kagak cuman cerita dikit😆Jangan Lupa Voment di utamakan
Srzwylstn
KAMU SEDANG MEMBACA
Second
HumorPenulis cerita @shellaylstn_ Menceritakan seorang gadis yang terlalu berharap pada satu pria anak baru sekelasnya dan akhirnta harus mengalami patah hati yang berkepanjangan