My Handsome, Daddy

penasaran

Pagi ini leah bertugas seperti biasa di lantai 10 , leah melakukan pekerjaannya di antara semangat dan tidak,  di satu sisi leah masih mengingat dengan jelas kejadian semalam, leah melamun sambil mengepel ruangan kamar yang bernuansa putih itu.
Leah masih penasaran siapa pemilik ruangan ini,  tidak ada photo lelaki yang leah ingat hanya poto seorang wanita dan anak bayi yang bingkainya di pecahkan oleh leah 2 minggu yang lalu. 
Tidak mau terlarut terlalu lama dalam lamunannya leah pun memilih mengerjakan tugasnya dengan cepat dan keluar dari ruangan ini secepatnya.
Leah merasa di perhatikan di dalam kamar ini. 
Tapi leah yakin di kamar ini tidak ada cctv dan orang lain selain dirinya sendiri yang ada disini.
" eh leah" lamunan leah terpecah karna panggilan temannya.
" udah siap belum " tanyanya lagi.  Leah mengangguk.
" kalau udh ayo keluar bos besar bentar lagi datang " jelasnya lagi.
" pemilik kamar ini" tanya leah.
Teman leah mengangguk.  Leah pun menrapikan apa yang perlu dan segera keluar dari kamar ini.

"Gue kepo siapa sih pemilik kamar putih itu" pikir leah dan dia semakin penasaran.

~~~~~

Roy memasuki gedung miliknya perusahaan yang sudah 10 tahun dia rintis itu. 
Semua orang yang melihat roy masuk membungkukkan badannya dan mengucapkan selamat pagi. 
Hari ini roy tampak tampan dengan setelan jas warna metalik .
" apa jadwal kita hari ini " tanya roy pada sekertarisnya yang bernama willy.
" hari ini tiada jadwal hanya makan siang bersama pemilik saham dan... " ucap willy terputus.
" dan apa " tanya roy.
Willy menarik nafas " sidang hak asuh ryan pak " jawab willy.  Langkah roy terhenti dan dia menutup matanya dia hampir melupakan itu.
" baiklah cancel acara makan siang dengan para pemilik saham saya akan menghadiri sidang itu hari ini. 
Perlu di ketahui roy tidak pernah mau menghadiri sidang itu, dia tidak pernah mau bersitatap muka dengan calon mantan istrinya.

Saat roy akan memasuki lift roy melihat sosok leah yang sedang menyiram tanaman yang ada di sekitar tak jauh dari lift. 
Roy,  tiba tiba saja tersenyum miring saat melihat leah, entahlah timbul pikiran licik roy untuk mengerjain leah.
" kau kenal gadis itu " tanya roy pada willy.
Willy pun melihat apa yang di lihat roy.
" saya tidak tau pak,  yang jelas dia seorang cleaning service " jelas willy.
" saya juga tau di cleaning service ,mksd saya nama wanita itu siapa " tanya roy geram.
Willy hanya mengangkat bahunya tanda tak tau.
" ambilkan saya berkas ttg dirinya nanti" perintah roy.

Roy membaca semua  yang berisi tentang leah, entahlah rasa penasaran itu hinggap begitu saja. Dengan wajah yang serius roy menatap laptopnya semua apapun yang berkaitan dengan leah.
Menarik,  itu yang di dalam pikiran roy tentang leah. 
Roy berpikir kenapa seorang yang bertitek seperti leah bisa menerima pekerjaaan yang menurut roy tidak cocok buat leah.  Tapi roy akui leah sangat cantik dan cocok memakai seragam cleaning service seperti itu. 
Sudah lama roy tidak pernah sepenasaran begini terhadap lawan jenisnya. 
Willy yang melihat wajah bos besarnya juga terheran heran sudah lama willy tidak melihat senyum roy apalagi saat ini dia sedang membaca berkas tentang seorang wanita,  ya willy akui leah memang sangat cantik untuk ukuran seorang cleaning service.
" apa yang sedang kau lamunkan roy " tanya willy.
" tentang sesuatu yang menarik" jawab roy. Roy dan willy adalah sahabat saat mereka sama sama kuliah di amerika.  Jika roy dan willy hanya berdua dan tidak ada sesiapapun mereka akan memanggil nama saja, tapi jika mereka sedang dalam hal profesional willy tetaplah memanggil roy dengan bos atau tuan.

" sudah lama aku tidak melihat senyummu" tanya willy lagi.
"Oh yaa..  Itu hanya perasaanmu saja" jawab roy.
" well terserah kau saja,  jangan lupa sejam lagi kita harus kepengadilan " tutur willy hanya sekedar mengingatkan roy. 
Tiba tiba senyum roy itu pudar saat mendengar ucapan willy.
" aku benci situasi ini " keluh roy dan menutup map biru itu.