Author pov
Yerin duduk dikursinya sambil menunggu guru masuk.
"guys,,guru Kim tidak masuk, dia sedang menjalani pelatihan di sekolah lain" ucap salah satu pria yang baru masuk
"Seriusan?" tanya salah satu siswi yang duduk di depan
"Ya"
Semuanya bersorak bergembira, kecuali yerin yang menghembuskan nafasnya kasar
"sssttt... Jangan terlalu berisik nanti guru guru yang lain dengar, apa kalian mau diberi tugas eo" tegur pria itu.Jimin pun masuk dengan menundukkan wajahnya, yerin yang tadinya memandang keluar jendela kini memandangi jimin yang menghalangi jendela itu.Yerin pov
"hmmm ada apa lagi dengannya? Kenapa dia terus menunduk"
" jim,,,pulang nanti kita menjenguk dongsaengmu ya, eh wajah mu kena—" ucap jungkook yang terpotong akibat jimin membekap mulutnya
"pelankan suaramu! Apa kau mau menjadi pusat perhatian satu kelas eo" ucap jimin sambil melepas bekapannya.Aku memerhatikannya dan terlihat bekas sedikit kebiru biruan disudut bibir jimin.
"apa dia habis bertengkar?"batinku
"Apa kau baik-baik saja?" tanyaku yang tampa sadar keluar dari mulutku dengan raut wajah yang khawatir
"Hei! Jung yerin, ada apa denganmu kenapa kau mengkhawatirkannya seakan akan ia seperti itu karena mu"Jimin pov
"Apa kau baik-baik saja?" ucapnya dengan memasang wajah khawatir
"eo ada apa dengan gadis ini mengapa ia terlihat begi— aish mana mungkin ia khawatir padaku, ia kan cuma bertanya"batinku
"bukan urusanmu" ucapku sedatar mungkin.Ia hanya diam dan menundukkan kepalanya,dia terlihat sedang mengutuk dirinya sendiri dalam diam dan memukul kepalanya sendiri
"aww...." ringisnya
"dasar gadis aneh"batinku lagi
"Jim aku mau kekelas tae mungkin mereka juga sedang tidak ada jam"
Belum sempat aku menjawab eh ntu makhluk langsung main hilang aja ditelan pintu.aku melirik lagi gadis itu. Dia masih melakukan hal yang sama.
"Hei! Kau ini kenapa? Gadis aneh"Yerin pov
"Hei! Kau ini kenapa? Gadis aneh"
Aku mengangkat kepalaku,dan menatapnya tajam seperti ingin memakannya saat ini juga.
"Kenapa? Kenapa kau menatapku begitu eo"
"dasar...beruang...kutub" ucapku dengan penuh penekanan
"Apa?!...hei! Kau benar bena—"
"Kenapa? Apa kau marah eo! Berarti kau merasa hahahaha..." ucapku lalu tertawa lepas.Wajahnya yang memerah dan pipinya itu benar benar lucu. Aku tidak sadar bahwa sekelas telah mendangiku.Jimin pov
Aku tadinya ingin memarahinya tapi melihat tawanya membuat amarah ku redah.
"seandainya aku bisa mengatakannya padamu saat ini, kau benar benar lucu, aish apa lagi yang kupikirkan eo"
"lihatlah wajahmu itu eo" ucapnya sambil melanjutkan tawanya
Aku mulai merasa risih karena sekelas sedang memandang ke arah kami.aku mencoba mengisyaratkan kepada gadis ini melalui kontak mata, tapi dia terus saja tertawa apa selucu itukah wajahku eo? Aku menendang kakinya.
"aduh...hei! Kau ini kas—" ucapnya yang terpotong karena mendapati tatapan bingung dari semua orang yang ada dalam kelas.Dia hanya cengingiran,benar benar gadis aneh.
"Hei! Apa kau tidak punya malu eo" ucapku setelah murid murid dalam kelas ini asik dengan aktivitasnya masing masing.
"Habis wajah mu tadi benar benar lucu" ucapnya dengan kekehan kecilDeg
"apa yang baru saja ia katakan aku benar benar lucu? Mengapa rasanya aku begitu senang, seperti banyak ribuan kupu kupu dalam perutku yang ingin membawaku terbang. Aish kenapa aku jadi begini"
Aku hanya diam tidak tau mau mengatakan apa jantungku rasanya berdetak dengan tidak normal.
Aku tidak bisa melirik atau mengatakan apapun pada gadis itu hingga jm pulang.
"ada apa dengan ku?""kenapa aku terus membayangkan wajahmu eo?"
"Tapi.....siapa pria yang kutemui dikoridor tadi, dia benar benar terlihat mencurigakan"
TBC