him

1.9K 96 2
                                    

Bisaku katakan aku jatuh hati padanya. Namun, aku tidak tau kapan dan dimana karena yang kurasakan ialah hatiku yang mulai berdetik layaknya sebuah jam. Tetapi detikan itu terasa cepat dan membuat semua anggota badanku merasakannya. Wajahku mulai terasa panas namun bukan amarah melainkan rasa malu yang tidak aku mengerti.

"Sakura?" Dia memanggil namaku dengan wajah heran.

Bagaimana mungkin dia tidak heran aku selalu menghindar darinya. Tapi kali ini aku tidak akan lari.

Aku Sakura Haruno gadis berumur 17 tahun akan menyatakan perasaannya kepada kakak kelasku.

"Senpai....aku...aku.."wajahku mulai memerah, suaraku juga bergetar.

"Aku menyukaimu sejak lama" kata sakura sambil menutup wajahnya.

"Heh?" Kaget senpai tersebut. "Maaf tapi aku tidak mempunyai perasaan apapun padamu" jawabnya.

Mendengar jawaban langsung itu membuat sakura membeku seketika. Ia tidak tau apa yang harus dirinya lakukan.

"Begitu ya..."kata sakura dengan suara pelan. Rasanya ia ingin menangis tapi bibirnya malah tersenyum lebar "terima kasih ya,senpai".

Senpai tersebut meninggalkan sakura sendiri disana. Setelah cukup jauh,sakura langsung terjatuh lesu disana.

"Hiks..." Sakura akhirnya tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

-
-
-

Sakura membasuh wajahnya lalu bergegas menuju kelas. Ia tau bahwa dirinya sudah telat sekitar 15 menit.

"Maaf sensei, saya terlambat"

"Sakura?" Kaget sensei melihat sakura terlambat.

"Minggir"

Sakura melihat kebelakang ternyata ada seorang pangeran dingin. Pangeran dingin itu ialah panggilan untuk Sasuke Uchiha.

"Sasuke kau juga telat?!" Sensei makin kaget melihat kami. Aku menunduk sebagai rasa menyesal tapi dia tidak mengikuti yang kulakukan.

Sensei mengambil buku yang berisi siswa siswi yang telat. Padahal diriku baru sekali ini telat. Kami pun mendapatkan hukuman untuk membersihkan halaman.

Kami tidak memulai percakapan jadi disana hanya terdengar suara kresek sampah dan suara gunting yang kami pakai untuk merapikan rumput.

"Kau tau aku tadi ditembak oleh sakura loh" "hah? Masa sih?" "Iya tapi ku tolak" "bodoh kenapa kau tolak" "habisnya dijelek sih"

Sakura mendengar itu langsung membeku layaknya es. Tangan-nya bergetaran rasanya ia ingin lari dari sana.

Tiba-tiba sasuke menarik tanganku.kami bersembunyi disamping gedung yang mungkin bisa membuat mereka tidak melihat aku.

"Eh bukannya tadi ada orang disini ya?" "Masa sih? Kamu lagi ngigau ya hahahah"

Untung saja aku tidak melihat wajah mereka. Aku pasti akan menangis karena suara yang kudengar tadi ialah suara senpai tersebut.

Aku tidak sadar kalau masih berada didekat sasuke lebih tepatnya seperti dipelukannya.
Ia mendorong tubuhku menjauh aku pun baru tersadar dan membuat wajahku memerah.

"Ma..maaff" ucapku. Ia hanya melihatku dengan tatapan dingin  lalu berjalan ketempat kami semula tadi.
-
-
Keesokan harinya, entah kenapa sasuke duduk disampingku. Aku bukannya malu tapi heran.

"Ano...apa uchiha-san salah tempat duduk?" Tanyaku.

"Tidak" jawabnya singkat padat dan jelas.

"Tapi itu tempatnya...." belum selesai sakura bicara ia langsung memotongnya "aku akan duduk disebelahmu mulai hari ini"

SasuSaku oneshot ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang