Aku berlari kencang di lorong rumah sakit setelah mendengar kabar bahwa Sasuke-kun tengah di rawat di Rumah Sakit Bersama.
"Anoo....itu....hikss...sasuke-kun....." aku berusaha bertanya ke seorang suster sambil menahan nangiss.
"Tenang dek, kamu cari siapa ya?" Katanya sambil berusaha menenangkan ku.
"Sasuke Uchiha...." ucapku.
Suster tersebut menyuruhku untuk duduk di kursi.
Bisaa ku lihat suster tersebut menelpon seseorang di meja kerjanya sambil melihat ke arah ku.
Tak lama kemudian, bunda dan ayah Sasuke-kun muncul.
Aku mulai berlari memeluk bunda dan menangis dipelukkannya.
"Kenapaaa bundaa ga kasih tau Sakura kalauu Sasuke-kun sakiitt!" Kata ku sambil menangis.
"Maaf...." jawab Ibunya Sasuke-kun sambil berusah menenangkan ku.
Ternyata sudah sebulan lebih kesehatan Sasuke-kun drop. Tapi kenapa ia tidak memberitahu ku? Dan juga kenapa semua orang disekitar ku yang mengetahui tentang ini tidak memberitahu ku!?
Dan...aku...kenapaa sampai tidak mengetahuinya sendiri....
Aku merasa tidak pantas karena tidak mengetahui sahabat yang sudah kuanggap seperti keluarga ku sendiri... tengah sakit keras selama ini....
Sasuke-kun memiliki penyakit ganas di kepalanya....dan sudah dalam kondisi yang cukup parah.
Setelah itu bunda mengantarku ke kamar tempat Sasuke-kun berada.
Saat aku membuka pintu ruangannya. Pemilik mata hitam yang pekat tersebut melihat ke arah ku. Ia terkejut.
"Sakura...?"
Aku mendekat ke arahnya kemudian memeluknya seeraat mungkin dan menangis sejadi-jadinya.
Ia hanya terdiam dan juga memeluk ku erat sambil terus berusaha menenangkan ku.
"Sudah berhenti menangis..." katanya pelan. "Kau jelek kalau menangis" lanjutnya sambil tertawa pelan.
Aku tidak peduli dengan candaannya. Aku masih menangis. Betapa tidak inginnya aku ditinggal sendiri untuk sekian kalinya....aku takut....aku takutt...
"Jangan takut, Sakura" ucapnya sambil mengelus rambutku.
Aku terdiam mendengar ucapannya. Aki pun mengangkat kepala ku untuk melihat ke arah wajahnya.
"Sasuke-kun..."
Dia hanya tersenyum kepada ku kemudian memelukku.
"Kumohon tersenyum lah, aku sangat menyukai senyumanmu!"
Entah kenapa aku merasakan bahwa ini terakhir kalinya kita akan bertemu.
Aku pun berusaha untuk tersenyum ke arahnya meskipun senyuman sedih.Keesokan harinya...
Benar saja...Sasuke-kun pergi untuk selama-lamaanya. Aku menangis sejadi mungkin, memohon padanya untuk kembali, yang sudah jelas ia tidak bisa mendengar permohonanku ini.
Bunda, berusaha menenangkan ku. Aku pun mulai menangis dipelukkannya.
-
-
-Tidak terasa sudah setahun lebih tanpa dirinya...Sasuke-kun.
"Makasih untuk semuanya bunda..." ucapku.
Bunda tersenyum lembut dan mengelus rambutku.
"Baiklahh! Sekarang jangan menangis lagi Sakura" Bunda mengelap sisa air mataku.
"Sasuke menyukai senyumanmu... bunda harap Sakura mulai tersenyum jika mengingatnya dan merindukannya okayy?" Kata Bunda sambil mengelus pipi Sakura.
Iya benar kata Bunda...Aku tidak boleh menangis terus jika mengingat Sasuke-kun.... ia pasti akan mengejek ku hahaha...
"Iya Bunda! Sakura akan mulai tersenyum! Meskipun... Sakura tidak bisa janji tidak menangis ya" ucapku sambil tersenyum bersamaan dengan air mata yang bukan lagi air mata kesedihan, melainkan air mata yang berterima kasih.
Aku dan Bunda saling memeluk satu sama lain dengan erat.
Ne...Sasuke-kun terima kasih untuk semuanya! Ku harap dikehidupan selanjutnya kita akan bertemu kembali!
Sekali lagi...Terima Kasih!Smile?
Donee ><♡
Huhuhuhu (; ;)I'm really sorryyy updatenya
lama bangett ><♡
Oh iyaa jangan lupa click ☆ nya ya
Terima kasih banyaakk!>v<♡
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuSaku oneshot ♡
Hayran Kurgusemua fanfic buatan saya yang hanya mempunyai ch sedikit^^ semoga suka yaa~♡