01

3.7K 332 6
                                    

Captivated.

Disclaimer: Naruto milik masashi kishimoto. but, this story is mine!

Warn! fiksi. BL! boyxboy! SemexUke! Homo!

Pair! Sasunaru

Rate: T semi M.

.

.

.

Part 1

.

.

.

"Yakk dobe!! Kembali!!"

Naruto mendarat dengan mulus setelah memanjat pagar yang tingginya tak sampai 10 meter itu. Sedikit menepuk seragam sekolahnya dan membenarkan letak tas yang berada dipunggungnya—dirinya pun berbalik untuk sekedar menatap datar Sasuke yang mentapnya dengan sorot mata tajam.
Dapat Naruto lihat nafas Sasuke yang sedikit terengah akibat berlarian mengejarnya.

"Nani?"

"Kembali.sekarang.juga." penekanan disetiap kata yang terlontar dari balik bibir Sasuke tak membuat Naruto takut ataupun sekedar merinding ngeri.

Mata bulat berwarna biru langit itu masih menatap Sasuke dengan dingin. Kedua tangan tannya terselip disaku celana bahan yang dikenakanya. Dan dengan gaya pongah—Naruto pun menyeringai lebar.

"Aku malas berlama-lama disini teme." Ujarnya dengan nada malas.

"Kau sudah absen berkali-kali dobe." Sebisa mungkin, Sasuke menahan intonasi suaranya agar tidak membentak si mungil Uzumaki yang notabenya adalah kekasihnya sendiri.

Naruto mengangkat bahunya acuh lalu melenggang pergi begitu saja, tak memperdulikan tatapan intimidasi milik Sasuke dan aura gelap yang sudah menguar dari balik tubuh pemuda berambut raven model chicken butt itu.

"Sialan!" merasa percuma jika meneriaki kekasihnya untuk kembali kesekolah—Sasuke pun bersiap untuk memanjat pagar didepanya ini, guna menyusul sang uzumaki yang sudah berjalan menjauh.

Seumur hidup—baru kali ini ia melakukan hal yang sebegininya. Jika bukan karena kekasihnya, Sasuke tidak akan rela melakukan kegiatan yang memalukan ini. Merusak citra seorang Uchiha saja.

Hanya Naruto yang mampu membuat Sasuke keluar dari sifat dinginya. Hanya Naruto yang mampu merubah sikap kaku dari Sasuke. Dan hanya di sisi Naruto lah, definisi kesempurnaan itu terasa nyata baginya.

Bagi Sasuke—Naruto ibaratkan sebuah red wine yang begitu elegan, menggairahkan, dan membuatnya kecanduan dalam sekali tegukan. Seakan-akan menjeratnya ke dalam ilusi yang begitu indah dan tak terbayang olehnya. Terasa seperti ilusi—namun sebenarnya itu nyata.

Itulah definisi Naruto bagi Sasuke.

"Perhatian, kepada siswa yang bernama Sasuke Uchiha untuk menghadap kepala sekolah segera. Sekali lagi, kepada siswa yang bernama Sasuke Uchiha untuk menghadap kepala sekolah segera. Terimakasih."

Umpatan terdengar sesaat setelah panggilan dari speaker sekolah berbunyi dengan nyaring.
Auara gelap semakin menguar dari tubuhnya saat mengetahui jika panggilan itu ditujukan untuknya. Dan dengan perlahan—Sasuke turun dari kegiatan memanjat pagar didepannya.

Merapikan pakaianya yang sedikit kusut, ia pun menatap kedepan—tempat terakhir yang dijejaki Naruto sebelum benar-benar pergi.

"Kau beruntung kali ini dobe." Ucapnya lirih.
Mengusap rambutnya kebelakang— Sasuke pun berbalik. Berjalan angkuh dengan wajah yang datar dan sorot mata yang dingin.

CaptivatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang