Ugh...
kenapa tiba tiba aku sulit untuk bernafas,serasa ada yang menghalangiku untuk dapat bernafas.
Apa aku akan mati sekarang???
nggak nggak,itu gak boleh terjadi...
Aku masih ingin mengejar cita citaku, dan juga aku pengen married. Masa aku udah mau mati duluan?
Dunia bener bener gak adil kalo aku mati sekarang.
Aku mencoba menggerakkan badanku,untuk menyingkirkan sesuatu yang menghalangiku bernafas dan bergerak. Kenapa berat amat sih???
Aku membuka mataku,mengerjapkannya beberapa kali dan aku melihat sosok mahluk hidup yang sedang tersenyum jahil didepanku. Mataku membelalak saat kesadaranku mulai pulih
"RAMOOOOOOOON............... LO MO BUAT GUE MATI MUDA,HAH!!!! " Teriakku menggelegar.
Terdengar tawa keras yang berasal dari cowok yang sekarang berada dihadapanku setelah melepaskan tangannya yang membekap mulut dan hidungku
"Hahaha,lo masih kebo aja ya. Kalo gak gue gituin lo kan gak bakal bangun sayang,"
ucapnya mencubit pipiku gemas.
"Ish,tapi lo keterlaluan. Gak gitu juga kan kalo mau ngebangunin. kalo kaya gitu mah sama aja lo mau ngebunuh gue," sungutku menyingkirkan tangannya yang masih setia mencubit pipiku yang chubby.
"Hahaha,oke sorry deh. tapi beneran gue udah pake segala macem cara dari yang halus sampe teriak teriak gak jelas lo tetep aja tidur,tambah nyenyak malah."
"Trus lo ngebekap gue gitu biar gue bangun?
tanyaku yang hanya dijawab dengan anggukan kepalanya.
"Udah sana mandi,lo bau banget,hush hush," ujar Ramon mengusirku dari tempat tidurku
"Iya iya gue bangun. Udah sana lo juga keluar dari kamar gue
ntar lo malah ngintipin gue lagi,"
"hahaha,sampe kapanpun gue gak tertarik sama lo babe,"
"Cepetan,gue tunggu di meja makan. Dalam waktu lima belas menit lo harus udah selesai kalo gak pengen gue pecat lo ntar," tambah Ramon lagi.
Gue cuma mendengus kesal dengernya.
"Iya bawel,udah sono lo keluar," aku mendorong punggung Ramon menuju pintu kamar.
"Dasar,mentang mentang jadi bos,jadi bisa seenak udel mo mecat orang," omelku bergegas ke kamar mandi,karena ku tau Ramon tak pernah main-main dengan omongannya.
@@@@@
Sesampainya dikantor,aku segera melaksanakan tugasku sebagai seorang sekretaris seorang direktur di perusahaan ini,siapa lagi kalo bukan si kunyuk Ramon
Sebelumnya perkenalkan namaku Mutiara Alzarea Putri. Nama yang cukup panjang bukan!! Ramon saja paling malas kalau sudah memanggil nama lengkapku
Aku tinggal di apartemen,lebih tepatnya di apartemennya Ramon,hehe
Hmmm.... jangan berpikir yang macam macam ya aku bukan tipe cewek seperti yang sedang kalian pikirkan sekarang.
Aku dan Ramon itu bersaudara,lebih tepatnya sih saudara jauh. Karena ayah neneknya Ramon dan ayah Kakekku adalah saudara sepupu,jadi bisa kalian bayangkan segimana jauhnya hubungan persaudaraanku dan Ramon.
Aku kenal Ramon sejak sepuluh tahun yang lalu,saat usiaku empat belas tahun,dan sejak saat itu aku mulai dekat dan tinggal dengannya. Aku tinggal bersama keluarga Ramon karena ayah dan ibuku meninggal akibat kecelakaan pesawat saat ulang tahunku yang ke lima belas.
Bisa kalian bayangkan betapa hancurnya aku kehilangan dua orang yang paling aku sayangi dalam hidupku dihari yang harusnya
menjadi hari bahagia bagiku .
Untung saja ada Ramon yang tak pernah absen menemaniku dimasa paling kelam dalam hidupku. Ia yabg membuat semangat hidupku kembali,membuat senyumku yang pernah hilang bisa terukir lagi di wajahku.
Cup...
kecupan ringan dipipiku membuatku kembali ke alam nyata. Tanpa menoleh aku sudah tau siapa yang telah beraninya main nyosor mencium pipiku.
Ya,aku yakin kalian juga pasti bisa menebak dengan benar,dia Ramon. Cowok yang paling menyebalkan yang pernah aku kenal,dan juga orang yang paling kusayang dalam hidupku melebihi nyawaku sendiri. Oke,itu lebay. aku memang menyayangi Ramon tapi gak segitunya juga.
"Ramon,ish lo kebiasaan deh! kalo ada karyawan lain yang liat ntar mereka malah buat gosip yang nggak nggak lagi," sungutku kesal.
"Sugar,kalo mereka sampe berani buat gosip yang macem macem gue bakal pecat mereka," sahut Ramon enteng.
FYI, gak ada karyawan dikantor yang tau kalo aku dan Ramon saudaraan,hanya dua sahabatku yang mengetahuinya. Itupun karena aku ke-gap lagi pelukan sama Ramon diruangannya yang membuat mereka memberondongiku dengan pertanyaan yang banyak sehingga terpaksa membuatku menjelaskan segalanya
"Lo mo ngapain?
"Gue mo nanya jadwal gue hari ini apa aja. Lo daritadi gue tungguin di ruangan gue gak nongol - nongol,eh pas gue samperin malah bengong disini,ya udah gue cium aja biar lo gak bengong lagi," jelas Ramon sambik memamerkan senyum sejuta wattnya.
Aku hanya mendengus mendengar ucapannya,typical Ramon
"Sebenarnya hari ini gak ada meeting sih, lo cuna harus nandatangani beberapa berkas udah gue siapin di meja lo,"
"Jadi,maksud lo gue free gitu hari ini? kenapa gak bilang sih. Tau gitu kan gue gak usah masuk hari ini,buang buang waktu aja,"
"Hehehe,sengaja. biar gue ada tumpangan ke kantor," cengirku tak bersalah
Ramon menjitak kepalaku karena aku telah membodohinya kemudian ia beranjak pergi dari ruanganku
"Ramon lo mo kemana?? tanyaku menahan kepergian Ramon
"Gue mo ngapelin pacar gue dulu,"
"Emang lo punya pacar? tanyaku heran,karena setauku terakhir Ramon memiliki pacar itu satu tahun yang lalu. Dan sejak Ramon dan pacarnya putus,ia tak pernah kulihat lagi menggandeng wanita manapun
"Punyalah,emangnya gue elo,jones," katanya yang ku balas dengan lemparan spidol
Ramon terkekeh melihat wajahku yang cemberut karena ucapannya
"Bye sweetheart," ujar Ramon melambaikan tangannya dan segera kabur karena aku mulai melemparkan semua benda yang ada di mejaku.
@@@@@
baca juga ceritaku yang lain
- cinta terlarang
-three love
- just youthanks dah berkenan baca cerita abal abalku ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
You???
Humor( story completed) [ part 16 - epilog telah dihapus ] Gak pernah gue bayangin dalam hidup gue,bahkan dalam mimpi terburuk gue... gue ketemu lagi dengan dia,orang yang pernah nge-bully gue di sekolah sumpah demi apapun gue gak mau ketemu dengan dia K...