[Second ( in Campus )]

20 2 0
                                    

Pagi yang cerah , disambut oleh mentari yang kian muncul dari ufuk timur, Arga tergesa-gesa dalam laju kendaraannya ,agar tidak terlambat mengikuti materi di kampusnya, kampus ini adalah salah satu kampus terkenal di Indonesia, tak heran jika teman temannya adalah anak pengusaha pengusaha terkenal. Walaupun, Arga adalah sosok anak yang dilahirkan dalam lingkup keluarga yang mampu dan tersohor namun, Arga memandanng semua orang sama, bahkan ia pernah memiliki kekasih, seorang anak yang kurang mampu.

Arga memang dikenal dengan sosok yang sosial di kampusnya, tak heran jika ia adalah mahasiswa terkenal di kampusnya. Banyak cewek yang tergila-gila dengannya, namun sampai saat ini belum ada yang memikat hati Arga setelah Lisa yang pernah mengisi waktunya, walapun ia adalah anak tidak mampu, namun dia selalu bisa membuatnya bahagia. Karena, keadaan yang membuat mereka berpisah, hingga mereka memutuskan untuk sendiri, jadi sampai saat ini ,mereka tidak bertemu lagi, karena Lisa telah melanjutkan studynya di University terkenal di Eropa, berkat kecerdasannya, ia mampu mengangkat derajat kedua orang tuanya, jadi ini yang membuat Arga kagum padanya.

Sebenarnya banyak sih cewek, yang mengantri dan memikat Arga agar jadi kekasihnya, namun, tidak ada satupun yang dipilih oleh Arga, menurutnya cewek sama saja, mereka selalu teropsesi dengan keegoisan hatinya, yang selalu benar, dan benar. Jadi, Arga memang tidak memantaskan diri untuk cewek-cewek yang dianggap terlalu cerewet untuknya. Ia, juga pernah berpacaran, dengan primadona kampus, yaitu Amel namun ,bukan kebahagiaan dan kenyamanan yang didapat namun, hanya pertengkaran yang ada dalam setiap harinya, karena keegoisannya yang selalu cemburu saat Arga bersahabat dengan cewek-cewek yang menurut Arga teman terheboh dan terasik.

Dan saat itu pula, hatinya tidak pernah terketuk dengan cewek yang menurutnya sama saja seperti Amel yang terlalu teropsesi dengan perkataan luar. Tak, heran jika cewek-cewek di kampusnya, selalu menyalahkan Amel, karena karena Amel lah yang membuat Arga tidak membuka hatinya lagi.

Arga mulai berjalan menyusuri, taman-taman disudut kampus yang juga dekat dengan tempat parkir mobilnya. Dia, melihat seorang perempuan yang sedang duduk di kursi taman (tak disangka jika itu adalah Carlya), karena traumanya dengan cewek-cewek yang genit padanya, ia berbalik arah, dan akan merubah rute jalannya, namun, perempuan itu keburu melihatnya, dan ia mengatakan,

"Hey, mengapa kamu berputar arah, ini kan juga jalan, apa kamu nggak mau ya kenalan dengan mahasiswi baru!", sambut Carlya

"Apa kamu telah, mendapat teman yang jauh lebih baik?', tambah Carlya

Seketika Arga yang telah terlanjur berbalik arah hanya terdiam, dengan muka yang kebingungan mendengar kata-kata itu, yang membuat perasaanya entah kemana.

"Bukan, (sambil berbalik arah dengan ragu-ragu), aku bukannya nggak mau mengenal kamu, tapi......", jawab Arga (sambil memandang carlya, dengan wajah bingung)

"Tapi apa Arga, namamu Arga Bagas Marcellio kan??", bentak Carlya (dengan muka kesal, karena ia tidak mengenalnya sama sekali).

"Kamu... tau...., kamu tau darimana?", tanya Arga (dengan wajah yang bingung, serba bingung)

"Tau lah, siapa yang nggak tau mahasiswa terkenal dan sosial di kampus ini." jawab Carlya ( dengan muka yang mulai bosan, karena ia tidak mengenali princess nya)

"Okee, kamu memang sudah melupakan aku ternyata.", tambah Carlya (matanya tajam menatam Arga)

"Melupakan?, aku bingung, beneran, maafin aku..." , tanya Arga ( dengan muka cemas )

"Yaudah deh, kenalin aku Carlya Dinda Fercillia, apakah, kamu telah mengenali aku pangeran ganteng?", jawab Carlya

"hah, ya Tuhan , maafin aku princess kecil... aku nggak tau, ini kamu, kamu yang dulu polos dengan kepang dua, sekarang juga masih polos dengan gaya yang sedehana namun mengikuti trend masa kini , sangat cantik, seperti layaknya princess asli.", jawab Arga dengan rayuannya yang nggak karuan ( dengan muka, yang nggak percaya)

"Apaan kamu Arga, setelah tau merayu..., nggak mempan." jawab, Carlya ( dengan muka yang merah, karena rayuanya).

penasaran?

next? comment aja.

tunggu chapter selanjutnya, Bintaria pamit dulu ya, mau lanjutin aktivitas.

jangan Lupa VOMENT

semoga suka

thanks all , Assalamualaikum......

Reach One More Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang