Hate You

1.9K 161 5
                                    

"Kita putus"

Seketika aku terdiam saat wanita yang ada dihadapanku mengatakan hal itu. Berulang kali wanita itu mengucapkan kata-kata itu. Kali ini aku hanya memejamkan mataku saat ia mengatakan hal itu.

"Baiklah kita putus!" aku berdiri dari dudukku dan pergi meninggalkannya begitu saja.

Ia pikir dia siapa heh!

Seenaknya mengatakan hal 'putus' lalu akan datang kembali padaku. Dia pikir aku tidak bisa mendapatkan yang terbaik.

Sial!

Aku mengumpat dalam hati memukul dashboard mobil milikku. Jika suatu hari nanti wanita itu datang kembali padaku, aku tidak akan pernah menerima. Percayalah padaku. Aku tidak akan menerimanya meskipun ia menangis dihadapanku sekalipun.

"Aku Beam berjanji tidak akan memohon pada Fah untuk memperbaiki hubungan ini!" janjiku pada diriku sendiri.

****

"Bukankah aku sudah mengatakannya padamu jika wanita itu hanya memanfaatkanmu" aku mendengarkan setiap omelan dari P'Jane di tempat tidurku.

Pagi-pagi sekali P'Jane sudah datang ke apartement milikku. Ia sudah mengetahui insiden tadi malam, aku menceritakan semuanya meskipun hanya melalui sambungan ponsel milikku.

"Dan kau masih saja berhubungan dengan wanita brengsek seperti dia! Oh! C'mon Beam kau sangat bodoh" lagi dan lagi ia menceramahiku sepanjang pagi ini.

Aku hanya memijat kepalaku, rasanya mendengarkan P'Jane mengomel membuat seluruh kepalaku sangat sakit. 'Tuhan, tolong kirimkan P'Jane kemanapun asal jangan di rumahku" doaku.

"Aku...."

Kring Kring

Sebuah telepon milik P'Jane berbunyi, aku berterimakasih pada Dewa karena P'Jane tidak melanjutkan omelannya.

Ah! Aku lupa memberitahu kalian, ehm!

Aku bekerja disebuah agency yang cukup terkenal di Bangkok. P'Jane yang sudah aku anggap seperti kakak perempuanku sendiri, ia adalah managerku. Aku memakluminya jika wanita itu memarahiku, memang aku yang terlalu bodoh.

P'Jane sudah memperingatiku bahwa Fah bukanlah wanita yang baik. Tapi aku sudah berpacaran dengan Fah kami berada di senior high school. Aku berjuang mendapatkannya hingga aku tidak menyadari bahwa aku selalu di bodohi oleh Fah.

"Aku tidak bisa menjemputmu sekarang, Forth. Aku masih ada urusan dengan...."

Aku mendengarkan pembicaraan P'Jane dengan seseorang. Forth. Aku seperti mengenal nama itu, tapi aku mengabaikannya dan mengambil ponselku.

"Aku akan menyuruh seseorang menjemputmu" ucap P'Jane yang melirikku.

"Brengsek! Kau sudah lima tahun berada di Amerika dan sekarang kau akan kembali lagi. Lalu agensi ini mau kau bawa kemana ?" omel P'Jane.

Sejenak aku terdiam. Aku sepertinya tahu siapa pria yang berbicara dengan P'Jane. Forth.... Forth.... Aku membulatkan mata, saat aku mengingat siapa dia.

"Sial! Pria itu" Beam langsung melesat pergi meninggalkan P'Jane menuju kamar mandi.

"Yak!! Beam kau mau kemana?" teriak P'Jane.

"Aku mau menghilang!" ujarku di dalam kamar mandi.

Kenapa?

"Kenapa dia datang kembali ke kehidupanku. Setelah lima tahun menghilang entah kemana" gerutuku saat aku melihat pantulan diriku di cermin.

****

Aku benci.

Aku sangat benci mendengarkan namanya kembali.

Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi, aku tidak tahu arah tujuanku kemana. Setelah apa yang ia lakukan padaku, meninggalkanku bahkan tanpa kabar sedikitpun kini ia kembali muncul.

Lima tahun yang lalu ia berbohong padaku, ia akan pergi ke Amerika hanya sekitar satu minggu untuk mengunjungi Kakeknya, tapi hari demi hari aku menunggunya ia tak kunjung datang. Aku sangat membencinya, benci karena dia yang membuatku menyukai Fah, benci karena ia memintaku untuk menjaga Fah yang pada akhirnya Fah lah yang mengkhianatiku.

Ckit

Aku menghentikan mobilku dijalanan sepi, keluar dari mobil dan....

"AKU MEMBENCIMU P'FORTH!!!"

****


Say Love Ya! (Short Fic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang