Say Love Ya!

1K 145 7
                                    

Wanita itu langsung memelukku, tanpa aku sadari P'Forth menatapku dengan dingin. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh P'Forth. Hingga ia memalingkan wajahnya padaku.

"Beam, sungguh aku merindukanmu" ucap wanita itu yang kini memelukku semakin erat, sementara diriku. Aku tidak sama sekali membalas pelukannya.

"Fah...' aku mencoba melepaskan pelukan wanita itu. Genggaman tangan P'Forth semakin erat.

"Sungguh aku ingin meminta maaf atas kejadian waktu itu, Beam".

Ya Tuhan!

Aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran Fah, ia dengan seenak hatinya meminta maaf padaku, lalu ia akan melakukan kesalahan yang sama.

Aku berhasil melepaskan pelukan Fah. "Tidak Fah!" aku memundurkan langkahku, aku juga melepaskan genggaman tangan milik P'Forth.

Aku dapat melihat kerutan di kening Fah. Aku menggelengkan kepalaku saat wanita itu maju selangkah. "Tidak!" Aku dapat melihat wajah Fah yang menegang atas penolakanku.

"Be...am" lirih Fah.

"Kenapa kau membohongiku?" aku mulai bersuara, jika kemarin aku ingin mencari Fah saatnya aku akan mengatakan segalanya padanya.

"Mak-sud, Beam?" aku dapat mendengar suaranya mulai bergetar.

"Disini sekarang ada P'Forth, kau bisa menjelaskan kenapa kau tidak memberitahuku tentang keberangkatan P'Forth?"

Wajah Fah semakin memerah saat aku mengeluarkan apa isi hatiku. Wanita itu menatap wajah P'Forth yang terlihat amat sangat dingin saat ini.

"Beam, apakah kau tidak sadar bahwa dia menyukaimu?" ucap Fah dengan lantang.

Deg

"Aku tidak ingin ia merebutmu! Aku tidak ingin!" Fah menggelengkan kepalanya. "Kau tidak mengerti perasaanku, Beam" lirih wanita itu.

"Kau yang tidak mengerti perasaanku" ucapku dengan dingin.

"Aku mengerti, kau mencintaiku bukan? Kau sangat mencintaiku!" Fah mendekatiku dan menggenggam tanganku.

Aku menggelengkan kepalaku," aku tahu kau mencintai siapa Fah?" ucap Beam. "Kau bukan mencintaiku, tapi kau mencintai P'Forth. Kau berusaha menjauhkanku dengan P'Forth selama ini agar aku menyukaimu, tapi selamat kau berhasil membuatku suka padamu" lanjutku.

Fah semakin terkejut dengan ucapanku.

"Bukan begitu, P'?" aku bertanya pada P'Forth yang sedari tadi hanya diam.

"P' mengirimiku surat tapi aku tidak pernah menerimanya, ia bahkan mengirimiku email, tapi bukankah kau mengetahui alamat emailku?" ada cairan bening yang menetes dari pipiku.

"Kau berhasil Fah membuatku jauh dan membuat semua kesalahpahaman ini" lirihku.

"Beam, aku tidak...."

"Lantas! Kenapa kau menjauhkanku pada P', kau juga berusaha menyakitiku dengan berdekatan dengan laki-laki lain. Apa itu yang dinamakan oleh cinta?" Aku mengeluarkan segala kesakitanku.

Selama kami berpacaran Fah selalu berusaha menyakitiku, ia selalu mencari kesalahan yang sebenarnya tidak pernah aku perbuat. Ia membuat hal-hal yang mudah di selesaikan menjadi rumit. Beberapa hari ini aku sellau memutar kilasan atau kenangan antara diriku, Fah dan P'Forth.

"Katakan padaku kau sebenarnya menyukai, P'?" aku menatap mata Fah.

"Ak...."

"Tidak usah kau jelaskan, aku sudah mengetahuinya!" ucapku aku memundurkan langkahku, aku ingin pergi, namun....

Grep

Sebuah tangan mengenggam tanganku, aku membalikkan tubuhku. Aku bisa menemukan P'Forth yang dengan sigap langsung memelukku.

"Aku tidak mencintainya, dari awal aku hanya mencintaimu. Just you, Beam!" lirih P'Forth, dengan lembut tangannya mengelus rambutku. Aku menenggelamkan tangisanku pada bahu P'Forth.

"Huhuhu.... Ke...na..pa baru seka...rang...hiks...hikss..." aku menangis saat ia menyatakan cintanya padaku.

"Maaf!" hanya kalimat itu yang keluar dari bibirnya.

"Beam...ak...."

"Pergilah! Ia sudah tidak membutuhkanmu, sekarang dan selamanya ia adalah milikku!" deklar P'Forth, sambil memelukku ia membawaku pergi.

Ya Tuhan!

Rasanya ada rasa yang amat sangat melegakan saat berada dalam pelukannya. Jantungku kembali berdetak hanya untuk dia. Ah! Aku tahu, kejadian lima tahun yang lalu kenapa jantungku selalu berdetak untuk P'Forth karena aku telah jatuh cinta padanya.

Aku menghentikan langkahku, P'Forth juga mengikutiku. Menghapus air mataku. Dan menatap matanya. "Bolehkah aku mengatakan 'Ya' untuk pernyataan cintamu?" lirihku.

"Tentu" P'Forth tersenyum dan menyeka buliran airmata yang masih mengalir di mataku.

"Terimakasih" bisikku pada laki-laki yang ada dihadapanku.

"Aku mencintaimu" senyum P'Forth.

"Kau masih berhutang penjelasan padaku, P'?" lirihku.

"Aku akan menceritakannya, sayang" ia mengecup keningku.

Percayalah!

Pasti banyak pengunjung yang melihat tingkah kami. Dan aku tidak tahu lagi apa yang sekarang dilakukan oleh Fah. Semoga ia baik-baik saja!

****

Note:

Terimakasih sudah mau membaca tulisan sederhana ini. Tidak bisa menyapa teman-teman yang ada di dunia per-watty-an, maaf. Saya butuh kritik dan sarannya yang membangun, karena itu yang saya butuhkan setiap tulisan saya. Sekali lagi terimakasih :-)

Say Love Ya! (Short Fic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang