First Date

1.1K 143 5
                                    

Pria itu...

Lima tahun tidak bertemu ia tampak sangat tampan. Pria yang kini berjalan ke arahku, ia yang selalu menjadi panutanku dulu. Saat kami masih bertetangga. Saat kami masih bersahabat. Namun setelah lima tahun itu, kenapa rasanya ada yang berbeda dengan perasaanku. Seolah-olah ada rasa yang tidak bisa aku artikan dengan jelas.

Senyumannya membuatku sangat nyaman, hal yang amat sangat menenangkan untuk detak jantungku. Ia berjalan menghampiriku, bak seorang model banyak mata yang menatapnya tajam. Ada rasa kesal dalam diriku saat para wanita dan pria yang tak bisa melepaskan pandangannya.

Pria itu adalah P'Forth. Kini telah berdiri di hadapanku. Hari ini ia memaksa untuk menjemputku di kampus. Ah! Sialnya aku selalu mengiyakan apa yang ia pinta. Dengan mengenakan pakaian tshirt berwarna hitam dan topi berwarna putih serta celana jeans biru, lalu menggunakan sepatu kets. Menampakkan lengannya yang kekar, aku tahu ia pasti setiap hari melakukan gym. Jangan lupa ia mengenakan kacamata hitam! Dan hal membuat ratusan kupu-kupu di dalam perutku bergejolak.

"Bagaimana harimu?" ia melepaskan kacamatanya.

Damn!

Ia sungguh tampan.

"Ehmmmm..... Baik!" aku hanya menganggukkan kepalaku sambil mengalihkan padangan mataku.

"Ayo !" ia langsung menarik tanganku.

Aku yakin besok pasti aku akan menjadi headline news di kampusku karena pria yang kini menggandeng tanganku berhasil membuat kehebohan.

****

"Kenapa kau sedari tadi diam ?" tanya P'Forth sambil menyetir mobilnya.

Entahlah, aku marah padanya aku juga tidak tahu, aku merasa ada rasa jengkel saat orang orang menatapnya dengan intens. Kenapa ia harus mengenakan pakaian yang memperlihatkan lengannya.

"Tidak" aku menatap keluar jendela.

"Kenapa tidak memperhatikan P' ketika P' sedang berbicara?" tanya P'Forth.

"P'menyebalkan" gerutuku.

Aku dapat mendengarkan tawa renyahnya saat aku mengatakan dirinya sungguh menyebalkan. Tangan kirinya memegang rambutku dan mengacak-acaknya, aku menampik tangannya untuk tidak mengacak-acak rambutku.

"P' suka sekali mengacak-acak rambutku" ujarku sambil merapikan rambutku. Mataku hanya melirik sekilas, ia hanya tersenyum.

Deg

Kembali, detak jantungku kembali tidak normal. Dan aku yakin saat ini wajahku sudah seperti kepiting rebus.

"Masih tetap sama" gumamnya masih dapat aku dengar.

"Sama apa ?" tanyaku.

"Tetap menggemaskan" tawanya.

Aku kembali mengerucutkan bibirku saat ia mengatakan kata-kata itu. Bukan, bukan marah tapi terlalu memalukan saat ia mengatakan hal itu padaku.

Aku terdiam dan hanya fokus pada pemandangan yang ada di jendela, entahlah ia akan membawaku kemana, kali ini aku akan menuruti permintaannya.

****

P' Forth menghentikan mobilnya di pelataran parkir. Aku mengernyit bingung saat membaca nama yang terpampang jelas di hadapanku 'SIAM OCEAN WORLD'. Aku menatap P'Forth yang membuka sabuk pengamanya. Ia tersenyum padaku,"ayo!" ajaknya sambil membuka pintu mobil.

Aku melepaskan sabuk pengaman, aku bisa melihat dari kaca mobil milik P'Forth yang berlari untuk membukakan pintu mobil untukku.

Tanpa ragu, P'Forth menarik tanganku untuk keluar dari mobil. Ia mengandeng tanganku untuk masuk ke dalam. Aku menundukkan kepala ku saat melihat tautan tangan P' Forth yang membungkus tanganku, rasanya genggam tangannya sungguh sangat pas.

"Tunggulah disini, aku akan membelikan tiket terlebih dahulu" aku menganggukkan kepala. Aku dapat melihat P'Forth berlari untuk membeli tiket. Mataku tertuju pada punggung belakang P'Forth yang terlihat lebih besar, sepertinya sangat nyaman ketika bersandar disana.

Ya Tuhan!

Melihat punggung P'Forth dari belakang saja sudah membuat detak jantungku seakan-akan tidak beraturan. Punggung itu....

"Beam, sadarlah!!!" aku memukul-mukul pipiku dengan pelan, setelah fantasiku berkeliaran kemana-mana. Ya ampun! Kenapa jadi seperti ini.

"Ayo kita masuk!" P'Forth kembali menarik tanganku. Sementara wajahku, aku yakin sudah memerah sempurna karena pikiran liarku.

P'Forth menggandeng tanganku menuju akuarium besar yang menampilkan berbagai macam pesona bawah laut. Aku berdiri disampingnya, lalu aku dapat melihat pacaran dari mata besarnya yang sangat menyejukkan.

"Lima tahun yang lalu aku pernah berjanji untuk mengajakku ke sini, bukan?" P'Forth mengingat saat aku merengek kepadanya meminta agar ia membawaku ke sini.

"P', masih mengingatnya?" ucapku gugup saat aku mengingat apa yang aku pinta padanya. Menatap hamparan biota laut yang ada di hadapan kami.

"Aku selalu mengingat apapun tentang dirimu" aku menoleh saat P'Forth mengatakan hal itu padaku. Ia menoleh menatapku, mata kami bertemu. Namun ucapannya membuatku bingung.

"Maksud, P'?" aku bertanya padanya agar aku tidak terlalu penasaran.

"Beam, bolehkah aku menganggapmu lebih dari adik?" aku yakin kali ini ia berkata dengan serius, terbukti kini ia menatap mataku dengan lurus. P'Forth menggenggam tanganku,"bolehkah aku mencintaimu?" ia kembali bersua, sementara aku hanya diam terpaku.

Benarkah ?

Benarkah ia menyatakan perasaannya padaku?

"BEAAAMMMMMMM!!!" suara seseorang memecahkan keheningan, seorang wanita berlari menujuku dan P'Forth. Aku hanya terdiam terpaku saat namaku di sebut oleh wanita itu. Sementara itu P'Forth menggenggam tanganku dengan begitu erat.

****


Say Love Ya! (Short Fic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang