Pernahkah kita menangis karena Allah? Pernahkah kita menangis karena takut akan siksa-Nya, sebab begitu banyak dosa yang kita perbuat?
Jika belum …
Menangislah …
Menangislah karena takut pada-Nya.
Menangislah dengan ikhlas.
Menangislah karena ingin adanya perubahan.Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ
عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al Anfal [8] : 2).
Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat ini, “Ini adalah sifat orang beriman yang sebenarnya. Yaitu ketika mengingat Allah, hatinya menjadi takut (gemetar). Sehingga dia mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.”
.
Dalam ayat lain, Allah Ta’ala juga berfirman,أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّه
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk takut hati mereka ketika mengingat Allah.” (QS. Al Hadid [57] : 16).
yaitu menjadi lembut (tenang) hati orang beriman ketika berdzikir, mendengar nasehat, mendengar Al Qur’an. Akhirnya hati tersebut menjadi memahami, mematuhi, mendengar dan taat ketika mengingat-Nya.
Abdullah bin Az Zubair mengatakan bahwa ayat ini mengisahkan tentang Raja Najasiy dan pengikutnya.
Orang yang menangis karena takut kepada Allah Ta’ala, matanya tidak akan tersentuh api neraka.
Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sahabat Ibnu Abbas,
عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
“Dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam (begadang) untuk berjaga-jaga (dari serangan musuh) ketika berperang di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi).
Moga Allah menjadikan kita sebagai hamba yang kembali pada-Nya dengan tulus.
Jazakallah Khairon🙏
Jangan lupa vote and comentnya😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuk Dakwah
Spiritual"Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain" Jika dakwah menjadi tujuan tidak mungkin tanpa ujian