Notes:
Chapter kali ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan chapter sebelumnya.
.
.
.
."Bukannya Mal dan Evie mirip Yoongi-hyung dan Jin-hyung?"
Celotehan adiknya, Taehyung, membuat Yoongi yang sedang bermalas-malas ria langsung tersedak ludahnya sendiri.
Yoongi menatap sengit adiknya yang nyaris membuatnya koid, "The f―hell, hell Taehyung?"
Taehyung, yang duduk di lantai―Yoongi di sofa―menatapnya dengan wajah polosnya. "Tapi, emang mirip sih!"
"Mirip di bagian mananya, bocah?" gerutu Yoongi.
"Kalo hyung udah nonton pasti tahu."
"Aku sudah pernah menontonnya, bocah."
Yoongi dan Taehyung saling tatap. Tak ada yang melepas tatapan satu sama lain selama beberapa menit. Mungkin mereka bisa saling tatap seharian jika Eomma tidak memanggil Yoongi untuk memberikan titipan ke Kim-ahjumma.
Yoongi mendumel selama perjalan menuju rumah Kim-ahjumma, atau bisa dibilang rumah sahabatnya, Seokjin. Dia masih kepikiran perkataan adik songongnya satu itu.
Descendants.
Bukan yang Songsong couple itu, tapi Disney Descendants yang menceritakan anak-anak para penjahat Disney.
Kalo Yoongi jadi anak penjahat sih wajar-wajar aja, soalnya, dia 'kan brengsek.
Jin yang notabene anak-anak baik? Nope, Taehyung.
Akhir-akhir ini, Disney Descendants 2 telah rilis dan Taehyung, yang masih bocah, tentu saja merasakan kewajiban untuk menonton film itu. Yoongi, yang saat itu terlalu malas untuk bergerak dari sofa, ikutan menonton film itu.
Yoongi suka sih lagunya, lebih dari yang season satu, tapi ending-nya―hah, sucks.
Terus, Yoongi kepikiran dengan tokoh utama Disney Descendants, Mal dan Evie.
Carlos, Jay, dan mungkin Ben juga termasuk tokoh utama sih. Tapi, yang dibicarakan Taehyung tadi hanyalah kemiripan Mal dan Evie dengan dirinya dan sahabatnya, Seokjin.
Setelah dipikir-pikir, Carlos dan Taehyung agak mirip.
Agak.
Yoongi terus kepikiran dengan ucapan Taehyung. Entah bagaimana satu kalimat itu mampu meracuni otaknya.
Dia yakin seratus persen, dirinya adalah Mal oleh Taehyung. Karena, gadis itu brengsek, swag, dan―uh, pendek.
Sedangkan Seokjin adalah Evie karena dia tinggi, fashionable, sebenarnya anak baik-baik, dan―well, cantik.
Mirip sama Jin, sih.
Uh-huh.
"Yeah..." Yoongi manggut-manggut setelah mendapat kesimpulan itu.
"Yeah apanya Yoon?" suara Seokjin memecahkan lamunannya.
Yoongi mendongak, melihat tampang sahabatnya yang tersenyum, walau terlihat kesal.
Yoongi mengerjapkan matanya.
Sejak kapan dia sampai?
"Nah, sekarang, bisa kau lepaskan tanganmu dari bel rumah kami?" tanya Seokjin melirik ke arah bel.
Yoongi menoleh, melihat tangan kanannya yang sedari-tadi menekan bel rumah keluarga Kim tanpa sadar.
"Oh, sorry," Yoongi meminta maaf dan menurunkan tangannya.
"Nah, begitu lebih baik," Seokjin tersenyum puas, "jadi, ada apa?"
"Uh...Eomma menitipkan ini untuk Kim-ahjumma," jawab Yoongi memberikan bingkisan ke Seokjin.
"Okeee..." kata Seokjin menerima bingkisan itu, "jadi, ada apa?"
"Ada apa apanya?" tanya balik Yoongi.
"Kau melamunkan apa tadi, Yoonyoon?" tanya Seokjin, sepertinya ingin memutar bola matanya.
"Tidak ada," Yoongi menggeleng.
"Oh, yeah, tidak ada," kata Seokjin sarkastik.
"Hanya ucapan sembarang yang terpikirkan," jawab Yoongi mengibaskan tangannya.
"Oh...yeah....ucapan sembarang," Seokjin manggut-manggut, masih dengan nada sarkasmenya.
Yoongi menghela napas. Dia tentu saja tidak bisa menghindari Seokjin. Selalu saja begitu.
"Jika..." Yoongi menghela napas lagi, "kita berpisah jalan....kita masih...uh, bersahabat, 'kan?"
Seokjin menatapnya kosong, lalu tertawa geli. Yoongi memanyunkan bibirnya, kesal.
"Oh, ya ampun, Yoongi," kata Seokjin masih tertawa, "tentu saja kita akan tetap bersahabat! Kau adalah bagian dari hidupku, diriku. Apa yang membuatmu berpikir kita tidak akan saling menghubungi?" Seokjin mengusak rambut Yoongi.
"Descendants," gumam Yoongi kecil.
"Apa?" tanya Seokjin, tawanya mulai mereda.
"Tidak ada," Yoongi langsung menjawab, "ya sudah, aku pulang. Dah, Jin-hyung!"
Seokjin tertawa kecil lagi, "Dah, Yoongi! Jangan melamun mulu, oke!"
"Berisik!" balas Yoongi menggerutu dan segera berjalan balik ke rumahnya.
Walaupun begitu, Yoongi merasakan hatinya menghangat dan dia merasakan kelegaan yang luar biasa.
Yoongi tersenyum kecil.
"We can meet in the space between 'cause you're part of me."
END
A/N:
Hmm...aku baru selesai nonton Disney's Descendants 2 beberapa hari yang lalu, dan scene Malvie - Space Between membuatku berpikir:
"Bukannya Mal dan Evie mirip kayak Yoonjin?"
Jadilah fic ini XD
Mungkin ke depannya aku akan membuat lebih banyak fic bromance yoonjin :v
Aku akan mengepost setiap fic bromance yoonjin-ku di work ini
Judulnya tetepin aja Laziness, aku ganti aja sinopsisnya :v
Anyway, jangan lupa vomment ya kalau suka~ terima kasih udah baca~
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisuru Mono | myg • ksj
FanfictionAisuru Mono (n.) something to love =================== Platonic!Yoonjin in ur area We need more SIN in our lives =================== kinda like: Dom!Seokjin w/ Sub!Yoongi