Trapped

1.9K 142 13
                                    

Notes:
Chapter ini tidak berhubungan dengan chapter sebelumnya. Chapter kali ini terinspirasi dari lagu Dreamcatcher - Lullaby.
.
.
.

Yoongi duduk di atas batu besar itu. Angin berhembus kencang hari ini, lagi. Walaupun angin berhembus kencang, udara terasa panas. Matahari bersinar terang juga.

Yoongi turun dari batu besar itu. Meringis ketika kaki polosnya menyentuh ilalang yang patah. Pakaian putih yang ia kenakan berkibar. Yoongi menyipitkan mata karena sinar yang benderang. Dia mulai menyusuri jalan setapak di antara ilalang itu.

Dia tidak menemukan makhluk hidup lainnya selain padang rumput ilalang ini. Dia bisa melihat pepohonan jauh dari tempatnya. Tetapi, semakin dia mendekat, semakin menjauh pepohonan itu.

Yoongi merengut, Aneh.

Dia melanjutkan menyusuri jalan setapak tanpa memedulikan apapun. Menyingkirkan ilalang-ilalang yang menghalangi jalannya.

Ketika dia berhasil keluar dari ilalang-ilalang tinggi itu, dia menyadari dirinya berakhir di sebuah tebing yang mengarah ke laut.

Dia tidak mendengar suara pekikan burung atau lainnya, hanya deburan ombak di pantai.

Yoongi menyipitkan matanya. Dia sepertinya melihat sesuatu di pantai. Yoongi bergerak maju perlahan, untuk memastikan apakah itu.

"Uwaa!!" tetapi, Yoongi nyaris tergelincir dari tebing.

Yoongi memegang dadanya, mengatur napasnya dan detak jantungnya. Dia melihat ke arah sesuatu itu. Sesuatu itu masih di sana. Yoongi penasaran apa itu.

Dia melihat sekeliling, mencari jalan untuk menuruni tebing. Lalu, dia melihat sebuah undakan batu. Dia menuruni tebing dengan melewati undakan batu itu. Dia hampir tergelincir beberapa kali, tetapi dia berhasil menuruni tebing.

Dia menyadari, sesuatu yang dia lihat adalah sesosok manusia dengan jas biru pucat. Perlahan, Yoongi mendekati orang itu. Angin masih berhembus kencang, walaupun sekarang terasa lebih sejuk.

Ketika sudah tepat berada di belakang orang itu, Yoongi terdiam. Dia merasa dadanya tiba-tiba memanas. Dia tidak yakin apa yang terjadi. Dia merasa takut dan khawatir.

"Yoongi."

Mata Yoongi melebar ketika dia mendengar suara itu. Suara yang terdengar familiar. Suara yang membuat dadanya semakin memanas. Suara yang membuatnya seperti ingin menangis.

Siapa?

Tapi, Yoongi tidak tahu pemilik suara itu siapa. Dia tidak ingat.

Yoongi mengangkat tangannya walaupun merasa ragu. Perlahan, tangannya dia dekatkan ke bahu orang di depannya.

Yoongi menepuk pelan bahu orang tersebut.

Orang itu tidak bergeming. Yoongi berpikir dia perlu menepuk pundaknya lagi. Tetapi, ketika dia melihat orang itu bergerak, Yoongi langsung mundur.

Kini, Yoongi dan orang itu saling berhadapan. Yoongi mengatup bibirnya. Yoongi akui sosok di depannya ini memiliki wajah yang bagus. Dan, dia seorang pria.

Pria itu melebarkan matanya, terlihat terkejut. Yoongi tidak yakin apa yang mengejutkan pria itu. Yoongi tidak yakin harus berbuat apa.

"Yoongi...." ucapnya lirih.

Yoongi melebarkan matanya. "Bagaimana kau tahu...?" tanyanya lirih.

"Kau...kau tidak ingat aku?" tanya balik orang itu, perlahan mendekati Yoongi, mencengkram erat lengannya.

Aisuru Mono | myg • ksjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang