Trapped pt2

1K 110 33
                                    

Notes:
Chapter ini berhubungan dengan chapter 'Trapped' sebelumnya. Tetapi, bisa dibaca sendiri.

.
.
.
.
.
.

Seokjin membuka matanya.

Hal pertama yang dia lihat adalah langit-langit kamarnya. Entah mengapa, hawa kamar sangat panas. Seokjin melirik ke arah AC, ternyata benda itu mati. Dia menyibakan selimutnya dan terduduk di atas kasur.

Seokjin menunduk, merenungkan apa yang dia lihat tadi.

Dia melihat Yoongi.

Dia memimpikan Yoongi.

Seokjin memandangi tangannya. Di mimpinya, Yoongi-nya terlihat kebingungan, hingga dia menangis. Dia bahkan mengusap air mata yang terjatuh dari mata adik kecilnya itu.

Semuanya terasa nyata.

"Sangat...." bisik Seokjin, "....sangat nyata."

"Eum, hyung?"

Seokjin mendongak. Dia melihat Jimin menyempil dari balik pintu, menatapnya dengan gugup.

"Ada apa, Jimin?" tanya Seokjin dengan suara yang lumayan pelan.

"Kita, eum, ada latihan dance, hyung. Kau sebaiknya sarapan dulu," jelas Jimin.

Ah, benar.

Hilangnya Yoongi tidak menghentikan kegiatan boygroup-nya ini, walaupun sempat terhenti selama enam bulan. Namun, Namjoon berkata sebaiknya melanjutkan kegiatan Bangtan tanpa Yoongi, karena jika bocah satu itu tahu kegiatan Bangtan berhenti karena dia, Yoongi pasti akan memenggal satu-satu kepala mereka.

"Oke Jim," Seokjin mengangguk.

Jimin tersenyum kecil, lalu menutup pintu kamar.

Seokjin menghela napas berat. Sudah setahun lebih Yoongi menghilang. Polisi masih mencari keberadaan salah satu member Bangtan Boys itu. Walaupun begitu, polisi masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan sosok Min Yoongi.

Seokjin selalu bermimpi soal Yoongi. Dia selalu memutar memori-memorinya ketika bersama Yoongi. Baik itu ketika mereka senang, sedih, cemas, segala macam emosi. Mungkin dia dan Yoongi tidak selama itu berteman―tidak seperti Namjoon dan Yoongi―tetapi, mereka adalah bestie, sahabat, yang mengerti satu sama lain.

Seokjin sangat, sangat, merindukan sosok Yoongi.

Dan, ini pertama kalinya Seokjin bermimpi di luar memorinya. Dia bermimpi bertemu Yoongi di sebuah...pantai? Padang? Anginnya lumayan kencang, sih.

Walaupun ingatan akan mimpi itu kabur, Seokjin ingat Yoongi mengenakan pakaian putih kebesaran, tanpa alas kaki. Yoongi memandangnya dengan sedih, seperti bersalah. Yoongi bahkan tidak ingat dengan dirinya.

Sebenarnya itu mimpi apa?

Seokjin teringat perasaan aneh ketika tiba-tiba ada sesuatu yang menarik tubuhnya dan perutnya melilit kesakitan. Tetapi, Yoongi bilang, jangan menolak tarikan itu.

Aisuru Mono | myg • ksjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang