WEEKEND

49 6 0
                                    

THIRD

Sistem sekolah tahun ajaran 2017/2018 ini akan diubah 100% mulai bulan depan. Semua murid akan tinggal di asrama belakang sekolah. Barang siapa yang menentang sistem ini, akan dikenai sanksi dan diancam DO!
segala peraturan yang ada diaktifkan kembali.

****

Tak terasa udah hampir 30 hari gue menimba ilmu di Violeta, mungkin rasa betah yang buat gue tak sadarkan diri.
Dan Sabtu ini hari libur.

Despacito...despacito %+€÷^#£@&×

Getaran hape gue ngalahin bunyi jam beker yang ada disebelahnya. Getaran cinta kali ya..cie ciee

Siapa si pagi" gini telfon hoamm..
( padahal uda jam 10 masi dibilang pagi )

Mata gue rasanya kea dilem gabisa melek sedikitpun, berat banget.
Tanpa ngeliat, gue main angkat aja tu telfon..

"Haloo"

"Dinda kamu dimana?"

"Dirumah, Ini siapa?"

"Aku Edwin.."

Denger nama itu gue langsung sigap bangun, mbenerin posisi duduk gue sambil ngaca. Menengok kearah jam dinding yang menunjukan pukul 10.00, 'ya tuhan ini uda siang'

"Oala kamu. Ada apaa..?"

"Tutt..tutt...tutt" eh kampret sialan malah di matiin.

Tokk tokk tokk...tanda seseorang mengetuk pintu kamar gue.

"De, bangun udah siang! Dibawah ada sahabat"mu udah nunggu daritadi" Mamah Dina.

Gue turun kebawah dengan laga sok lemes demi nemuin sahabat" gue dan rupanya mereka uda nunggu gue dari tadi jam 9, gue lupa kalo hari ini kita bakalan hunt ke puncak, astaga..sifat pelupa uda melekat dalam diri gue!

"Loe masih pake piyama? Ganti gih cepet!" Jovan said.

"Yampun gadis jam segini baru bangun?Terlalu" Syifa said.

"Buruan mandi tar waktunya ga keburu!" Alip said.

"Kemasi barang'mu!" Bunga said.

"Sifat pelupa loe uda permanent kali ya" Reyhan said.

"Jangan lupa gosok gigi,biar mengkilat kea gigiku" Raihan said.

"Ayo penggaris malah diem mematung disitu" Tatianna said.

"Anisa,Rima berhalangan ikut, jadi kamu harus ikut" Danang said.

"Dinda yang cantik, jangan lupa bawa cemilan yaps" Alfian said.

"Gue siap sedia jadi babu loe" Rafly said.

Seketika rumah gue jadi kea pasar loak-_-

"Uda uda kalian semua nyrocos trus kapan gue bisa bergeraknya ogeb" cetus gue. Tunggu sini, 15 menit semuanya selesai!"

Mau minum apa nona tuan? tanya bibi mala.

Sirup bii..! serentak

Edwin yang terlambat, menyusul kerumah Dinda dan bertemu dengan semuanya.

"Nah ini nih, sama aja kea dinda dua" gubis innas.

"Sorry gaes, tadi aku nemenin nyokap dulu" ucap edwin.

Edwin yang sangat sopan itu segera menemui Tante Dina yakni Mamahnya Dinda. Bermaksud untuk meminta ijin sebagai perwakilan dinda. Tentu saja mamahnya mengijinkan jika ia pergi bersama lelaki yang di cintainya itu.

Derap langkah terdengar dari lantai atas. "Ayo gaes gue dah siap!"
Mamah, Dinda pergi dlu yaa..

"Jaga dirimu!" ucap ibu terhadap gadis semata wayangnya itu.

Mereka mengemasi semua barang" yang akan mereka bawa kemudian memasukannya kedalam bagasi berukuran besar.

LETS GO GAESS!

Tanpa ragu langkah kecil kita bergegas menuju ke shuttle dan berebut kursi duduk, sungguh konyol layaknya seperti anak paud.

Nasib buruk berpihak ke gue, ah sial gue kedapetan duduk di sebelah jovan sama alip,.bakal rempong. Berharap gue bisa sebelahan sama dia(": eh malah dptnya dua alien disebelah kanan kiri gue-,-

Sedangkan yang lain ngerasa enjoy dan asik sendiri"

Sayangnya, moment ini belum fullteam (":

Kita sungguh menikmati perjalanan, ada yg sibuk selfie, ngunyah cemilan, demus, ngalamun, tidur ngorok sambil melongo, asik ngobrol, chattingan,mual mual sedangkan gue cuman duduk diem mandang lurus jalanan..mata gue bolak balik ngelirik jam.
'kapan sampe?'..dalem hati.

Hiss suara dengkuran ngorok Reyhan gasedep didenger dah bikin pala gue pusing, mending denger suara jangkrik krik krik.
Engga kerasa ternyata gue tertidur pulas uda nyampe Ajibarang..Zzzz Sebelum mejemin mata, gue sempet liat tatianna ngiler sambil nyender alfian yang melongo di samping raihan.
Syifa si jail gamau sia siain moment ini dan langsung menangkap gambar mereka berdua pake kamera yang di slempang dilehernya.

Dua setengah jam perjalanan telah dilewati

~ Welcome to Puncak ~

"Din, ayo bangun uda sampe.." suara bagas yang cempreng itu bikin gue hilang kendali dan otomatis tangan mungil ini refleks nampol dia.

"Aduh..loe ini apa apaan si!"dia merengek kesakitan kea tikus kejepit pintu.

"Eh sorry. gue gasengaja, lagian loe si.."ngusap pipi dia yang rasanya pen gue tampol lagi.

"Buruann turunn..!" gumam bagas.

"Galak banget ni anak ngalahin guru killer di sekolah.."

Kita nginep semalem di Villa milik ayah Raihan yang terdiri dari 4 kamar. Letaknya engga terlalu jauh dari kota...

Jovan, Tatianna, Syifa dan Danang mereka berempat sekamar di kamar pertama. Dan gue sekamar sama Alip, Bunga, Rafly di kamar sebelah utara. Sedangkan Alfian, Bagas, Innas, Elda menempati kamar dilantai 2. Raihan, Reyhan, Edwin, Hizkia mereka di kamar deket kolam renang.
Kamar kita kasur susun semua kok, tenang (":

Kita beristirahat untuk sekedar me rilex an badan yang sedikit pegel" dan bokong yang panas karena kelamaan duduk. Beberapa jam kemudian kamar mandi jadi sasaran kita untuk merendam badan. Selese mandi
engga lupa membereskan barang, mengisi perut karena cacing uda pada ngoceh, dan setelah itu bersantai bersama..

Senja telah tiba.. Mentari cerah bertukar posisi dengan Bintang gemerlapan, Siang berganti Malam

Adzan maghrib telah berkumandang; tak lupa menjalankan kewajiban sebagai umat muslim terkecuali Tatianna dan Hizkia yang kebetulan agamanya non is. Imam kali ini ialah 'Danang' yang adzannya sangat merdu dan menyejukan hati, mirip kusoy di dunia terbalik hehe.

"Abis sholat, waktunya dinner, kita akan bakar jagung dengan mendirikan api unggun dan berpesta bersama, sambil mengadakan konser kecil di sekeliling tenda." Kata Innas

Sungguh lelah hari ini, good night gaes

Jangan lupa vote ya gaes..thank you!

BESTAI ( Bestie )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang