SURPRISE

92 7 1
                                    

SECOND

Pagiku cerahku, matahari bersinar..ku gendong tas merahku di pundak, selamat pagi semuaa. Ku nantikan dirimu, didepan kelasku..

Gue tengak tengok pas denger suara gerumunan tawon itu di lorong sekolah. gue cari disetiap selah darimana asalnya suara itu, yang gue dapetin justru sekumpulan anak layangan alias 'alayers'

BAAAA...!

"Eh monyong buset gubrak nini jempalitan.."gue jimprak se jimprak jimpraknya ibarat kucing yang lagi gelut, bulunya naik tapi gue engga, berhubung gue bulunya galebat.

"Untung gue gapunya penyakit jantungan" kesal gue ke Tatianna,Jovan,Bunga,Innas.

"Sorry, abisnya loe jalan sendirian kea orang ling lung gtu.." ledek jovan.

"Iyaa, ada apa denganmu? Raut wajahmu terlihat seperti sedang kebingungan? ucap bunga.

"Gue lagi nyari asal suara yang tadi gue denger.." jawab gue.

"Loe halu kali dinn, makannya jan suka ngelamun..emng suara paansi?"tanya tatianna.

"Gapapa abaikan aja, gue masuk kelas dlu yaa, bye!"dengan kekuatan sepatu super gue uda sampe didepan kelas.

Gue duduk tepat di depan bangku my prince charming gue, Lah itu dia anaknya..

"Haii, morning din." sapa edwin diikuti garis lengkung di bibirnya itu.

"Hai, morning too." mimpi apa gue semalem? nabok pipi gue sendiri.

"Istirahat nanti, ke kantin bareng yaa"ajaknya.
Dengan spontan tanpa berpikir gue jawab "Iya gue mau banget, win" yaelah dia ngmg apa gue nyaut apa ga senada bet.

****

Baru dua hari kenal sama anak anak itu, rasanya gue uda nyaman banget dan berasa kek uda kenal bertahun tahun. Setiap hari ke kantin bareng, nyanyi bareng, main musik bareng. berasa Surga dunia yang dipenuhi malaikat"

****

Ketika Jovan,Raihan,Innas dan Danang sedang berbincang" di dkt ruang musik. Dari belakang Alip bersama Reyhan yang disusul Hizkia membuat jantung anak empat itu hampir copot. Engga lama, mereka manggil anak"yg lain dan berkumpul(fullteam)di kelas Alfian. Entah apa yang mereka bahas dan mereka rencakan. Gue yang kebetulan lewat engga begitu mikirin tingkah mereka karena mood gue pas itu lagi down dan pengen sendiri, lagi pula gue juga gadiajak. Ya salah satu sifat gue, Bodoamat

****

Gue milih buat duduk sendiri di kursi panjang depan kelas gue. Kebetulan banget Anisa sama Rima lewat, gue tanya ke mereka apa yg mereka bicarain tadi..tapi mereka acuh tak acuh cuman lewat, pura pura engga denger terus dengan santainya pergi gitu aja tanpa menggrubis pertanyaan gue.

Apa yang sebenernya terjadi? tanya gue ke langit" tembok.

****

Pas gue jalan ngelewatin taman; gue liat sosok Syifa yang lagi berdua sama Tatianna. Gue nyamperin mereka..

"Hayoloh, ngapain berduaan disini?" kedua tangan gue ngerangkul pundak mereka. Diantara mereka berdua gada yang berani angkat bicara, hanya saling menatap satu sama lain, dengan wajah yang merah merona, dan sesekali melirik ke gue.

"Emm, gada yg jawab ni? Yauda gue balik dlu yaps, selamat bersenang".

Gue jalan bagai kelinci yg loncat"an sambil berdendang layaknya seperti burung berkicau. Spontan langkah gue terhenti ketika ada seseorang narik lengan kanan gue.

"Dindaa tunggu..." gue balik badan dan ternyata...

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat.." dengan paksa rafly narik gue, tak disadari meninggalkan goresan luka di lengan gue.

"Lepass, loe mau bawa gue kemana? bentak gue.

"Ikut aja..loe bakalan tau nanti, tutup mata loe.."

jam menunjukan pukul 15.00

"Kita uda sampe" jantung gue berdebar antara rasa takut dengan penasaran sebenernya apa yang akan terjadi.

"Buka mata loe.." rafly membuka kain yang menutup mata gue.

Gue buka mata gue perlahan,ternyata rafly bawa gue ke salah satu taman yg jauh dari sekolah dan tbtb air mata ini jatuh dengan sendirinya..." untung ga banjir, bisa berabeh tar kelelep semua.

"Surprise, Happy Birthday Dinda wish u all the best!" kata ucapan sahabat gue dengan serentak.

"Dari mana kalian tau gue ultah?gue sendiri aja lupa kalo sekarang itu tanggal 26 September" celetus gue.

"Alip sama Reyhan yang ngasih tau dan ngrencanain ini semua" ujar Danang.

Dari sudut kanan datang Alfian dan Griselda dengan membawa seloyang roti blackforest kesukaan gue. Dengan kompak mereka menyanyi...
tiup lilinnya tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga

"Wish gue ditahun ini, semoga be better and there are someone can make me happy, Aminn"

Gue meluk sahabat sahabat gue itu, diiringi tangisan bahagia, sambil ngucap "Terimakasih..."

Dibawah alam sadar,gue baru ngeh disini gada batang idung Edwin. Raut wajah gue yang semula cerah berubah menjadi mendung.

Terdengar suara dawai gitar dari ujung selatan...

Hari ini, hari yang kau tunggu. Bertambah satu tahun diusiamu bahagia lah kamu dududu..

Reflek gue memandang cowo itu yang tadinya ga keliatan..dekat, terus mendekat dan ternyata... Edwin!
Lengkap sudah bahagia gue di hari ultah ini.

BESTAI ( Bestie )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang