3

3.5K 293 12
                                    

Annala memasuki kantor mewah dan luas itu. Sepatu yang mempercantik kaki indahnya membuat kaum adam tidak berkedip dan kaum hawa tersenyum iri.

Dia tidak pernah menginjakkan kaki di perusahaan besar ini. Tapi karena rasa rindunya yang tidak tertahankan, Annala langsung bergegas kemari dan mengabaikan uncle Alex yang berkunjung menemuinya.

Meja yang penuh laporan sudah beres dalam hitungan menit, suasana hatinya sangat bagus hari ini. Dia bersenandung pelan.

Suara pintu terbuka "oh tuhan. Berhenti tersenyum, princess"

"Ada dengan senyumku ?" Annala berdiri di depan kaca besar dan membenahi penampilannya "bukankah aku, cantik?"

Nuel melihat laporan yang ada di atas meja Annala "tentu saja kau cantik tapi kau terlihat horor saat tersenyum sendiri"

"Ck.." Annala mengoleskan lipstik yang baru saja dia beli "di mana Abel ?"

"Kuliah"

"Kau pedofil, Uncle"

Nuel menghampiri Annala dan menyentil pelan keningnya "kau mulai berani" Nuel meneliti penampilan Annala "mau kemana ?"

"Ke kantor, Rey"

Nuel mendelik "bukankah kau bisa bertemu dengannya sepulang dari sini"

"Aku tidak sanggup menahan kerinduanku" kekeh Annala melihat wajah masam Nuel.

"Aku yang mengantarmu"

"Oke"

Mereka keluar dari ruangan Annala saat berpapasan dengan Alex.

"Princess, aku merindukanmu"

"Uhuk..uncle..lepas"

Nuel melapaskan paksa pelukan Alex "apa yang kau lakukan di sini, orang tua"

Annala terkikik pelan memeluk pinggang Nuel.

Alex menatap Nuel bengis "tentu saja bertemu, princessku"

"Kau salah waktu" sahut Nuel acuh membawa Annala pergi.

"Hey. Tunggu. Kemana kalian ?" Kesal Alex.

"Kami ingin keluar, uncle" Annala mencium pipi Alex "maaf tidak bisa mengajakmu, pak tua" geli Annala melambay ke arah Alex yang masih melotot tidak terima.

"Beraninya kalian. Dasar adik dan keponakan durhaka"

Annala dan Nuel tertawa keras mendengar teriakan Alex, beberapa orang melihat mereka kagum. Nuel mengantarnya tepat di depan perusahaan, Reynan.

"Jika ada apa-apa. Cepat hubungi aku" Nuel membuka pintu mobil untuk Annala.

"Siap, uncle"

"Hati-hati" Nuel mencium kening Annala.

Dia langsung melangkah menuju lift khusus. Beberapa karyawan wanita menatapnya penasaran. Sesampainya di lantai atas seorang sekretaris cantik menyambutnya.

"Ada yang bisa saya bantu ?"

"Apa Rey sibuk ?"

Wanita itu menatap Annala bingung dan curiga.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang