"Kaukah murid baru di kabin 1 itu? Salam kenal, namaku Lee Euiwoong."
"J-joo Haknyeon."
Kejadian itu terus terbayang di pikiran Haknyeon, bahkan sekarang ia seakan tidak perduli dengan keributan yang terjadi di kamarnya. Park bersaudara —Park Jihoon dan Park Woojin— sedang bertengkar karena buku mereka tertukar, dan sekarang mereka berdua masih sibuk beradu kata. Sementara Haknyeon masih diam di posisi tidur sembari menatap langit-langit kamar, seakan tidak ada yang terjadi disana ia tetap diam tanpa berkomentar.
"Tuan Joo, menurutmu siapa yang salah diantara kami?"
Itu Jihoon —sang kakak— yang baru saja bertanya.
"Kalian berdua tidak salah."
Haknyeon menjawab tanpa menoleh atau melirik, ia masih menatap langit-langit kamar. Jihoon mengernyitkan dahinya bingung, ia lalu menatap Woojin yang masih memasang wajah datar.
"Kalau begitu, tidak ada yang salah bukan hyung? Kita berdamai sekarang?"
Woojin mengulurkan tanganya, mencoba meminta maaf karena jika terus-terusan begini, bisa-bisa mereka mendapat teguran dari guru pengawas asrama karena terlalu bising.
"Hm. Kita berdamai."
Jihoon menjabat tangan Woojin lalu tak lama melepaskanya.
"Apa kalian tidak tidur? Ini sudah larut."
Haknyeon akhirnya menoleh kearah kedua kakak beradik yang sekarang sudah berada di atas ranjang masing-masing.
"Tidak perlu diingatkan, aku akan melakukanya sekarang."
Woojin menjawab ketus yang lalu di hadiahi lemparan bantal oleh Jihoon, yang mengakibatkan keduanya kembali 'cursing' satu sama lain. Sementara Haknyeon hanya tertawa kecil, ia merasa hal ini tidak menganggu sama sekali, menurutnya pertengkaran ini terkesan main-main dan sangat menghibur.
Saat sedang sibuk untuk saling mengutuk, tiba-tiba sebuah suara terdengar dari luar kamar mereka.
"TUAN PARK DAN TUAN PARK MOHON UNTUK TIDAK MEMBUAT KERIBUTAN!"
•••
08.00 A.M
Haknyeon dan juga Daehwi sekarang sedang berjalan menuju perpustakaan, hari ini adalah jadwal seluruh murid kabin satu untuk melakukan pembelajaran di Perpustakaan. Pelajaran bahasa asing.
"Apa kau sudah berkenalan dengan teman satu kamarmu?"
Daehwi menoleh kearah Haknyeon yang sedang menatap dinding dengan jendela-jendela besar dan tentunya dengan tirai yang sengaja dibuka lebar.
"Park bersaudara? Ya, aku sudah berkenalan dengan mereka."
Haknyeon terkekeh kecil saat otaknya kembali mengulang kejadian tadi malam, dimana kedua Park bersaudara itu bertengkar layaknya anak kecil sedang berebut permen loli.
"Ya, mereka memang seperti itu, bahkan sejak pertama masuk. Penghuni kabin 1 pada awalnya memang terganggu, namun sekarang hal itu sudah menjadi hal biasa" jelas Daehwi.
"Tuan Joo dan Lee mohon dipercepat, jangan membuang waktu."
Jonghyun ssaem berdiri di ambang pintu Perpustakan sembari menyeru pada dua murid terakhir yang jalan begitu lamban di belakang sana.
"Maaf, ssaem."
Haknyeon dan Daehwi buru-buru masuk kedalam Perpustakaan dengan senyuman kikuk. Untung saja yang mereka hadapi Jonghyun ssaem, bukan Yehyun ssaem, indera pendegaran mereka bisa-bisa rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phobos and Deimos - HakWoong
FantasyHerlig, asrama dimana seluruh siswanya 80% anak yang 'tidak di-inginkan' di keluarga mereka. Suatu hari, anak tak di-inginkan lainya datang dan membuat seluruhnya berubah. "Phobos dan Deimos, kuda tunggang dewa perang, ares yang pemberani." -Jhn. [...