"Ra, gue suka sama lo.Lo mau kan jadi pacar gue?". Cih, aku berdecih melihat adegan tersebut. Segera ku paling kan wajahku melihat ke arah lain.
Sudah dua kali aku merasakan sakit nya di khiananti oleh teman ku.Kalian lihat sendiri bukan, orang yang ku sayang sedang menyatakan perasaannya kepada teman ku. Di depan ku, ingat! Di depan ku.
Sakit itu yang kurasakan sekarang.Tapi aku harus bagaimana?Memaksa dia mencintaiku. Itu pasti tidak mungkin.
Ku tengok ke arah Rara yang sedang menatap ku dengan pandangan memohon, "dasar munafik batin ku". Aku hanya melihat nya dengan datar.
"iya, aku mau jadi pacar kamu". Gemuruh tepuk tangan dari teman teman ku yang lain terdengar di telinga. Mereka semua yang ada di sini adalah teman teman ku. Teman teman yang ku sayangi dan kupercayai.
Mereka semua tau jika aku suka dengan Ferdy. Tapi Mereka berpura pura tidak perduli akan hal itu.
Prangg
Aku menjatuh kan gelas berisi jus jeruk yang sedari tadi ku minum. Semua yang ada disini langsung menengok ke arah ku dengan tampang kaget.
"Gue balik". Ucapku dengan nada rendah menahan sesak di dada.
Aku berlalu pergi dari tempat itu. Baru beberapa langkah tangan ku sudah di cekal oleh seseorang. "Ta, plis gue gak mak-". Belum sempat Rara melanjut kan, aku sudah menatap tajam kearahnya.
"Gak maksud?". Aku tertawa sinis."hahaha. Gak maksud kata lo? Dasar munafik". Dia diam dengan wajah merah padam.
"iya, emang gue munafik. Mau aa emang nya lo, Hah?pantesan aja Ferdy lebih milih gue dari pada lo, lo tuh egois. Dan yang paling utama dari itu semua adalah gue tuh modis, kaya dan cantik. Sedang kan lo punya apa?". Aku tersenyum licik, sudah kuduga dia hanya memakai topeng untuk menutupi kelicikan nya.
"Gue?". Aku menunjuk diri ku sendiri dengan gaya pongah, "Gue punya hati, bukan seperti lo. Tapi mulai detik ini hati itu udah mati untuk selamanya. Gue pergi". Aku pergi meninggalkan dirinya yang hanya mematung dengan tatapan kosong.
"mulai detik itu hati ini sudah mati, tidak ada lagi pertemanan apalagi cinta. Yang ada hanya kekosongan yang mengisi hatiku". - Deswita Andara.
*******
Hai aku bawa cerita ini, baru prolog. Vote and coment menentukan seberapa menarik nya cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
M.I.S.T.A.K.E
Fiksi RemajaKetika mulut tak mampu berbicara, ketika hati sudah hancur berkeping keping hanya ada air mata dan penyesalan yang bisa ku rasakan. "aku tak butuh Cinta mu, yang aku butuh kan hanya kesetiaan dan kasih sayang mu, jika kau setia dan sayang padaku i...