Dion pov.
Aku sangat stres mengurus semua pekerjaanku . And now aku butuh hiburan, ku sambar kunci mobilku dan beranjak dari sofa empuk ku. Ku keluarkan mobil ku dari garasi lalu kutancap gas menuju tempat dimana biasanya aku mencari sebuah hiburan . kuparkirkan mobil hitam metalik Ku segera aku masuk ke tempat hiburan malam tersebut yang biasanya disebut club.
Aku duduk di kursi bar,dan memesan segelas wine. Kuteguk wine itu sampai habis,Seorang jalang mendekatiku dia mulai menaruh tangannya dipahaku,lalu dia berbisik kepadaku "hai, sendirian?" aku hanya terkekeh pelan lalu ku usap pipinya dan ku dekatkan wajahku ke wajah dia "seperti apa yang kau lihat" dengan cepat aku menjauhkan wajah dan tangan ku dari jalang kotor itu.
Yeah, aku bukan seorang yang mau bercinta dengan siapa saja,selama ini jika aku ke club malam aku hanya ingin menghilangkan stres dengan caraku sendiri tidak harus bercinta dengan para jalang disini, jika pun aku terpancing oleh mereka aku hanya akan memintanya untuk memblowjob tidak pernah sampai aku memasuki nya.
So aku masih perjaka, dengan umur yang masih mudah yaitu 21 tahun aku sukses dengan menjadi pemimpin utama disalah satu perusahaan yang aku dirikan sendiri mulai dari nol.
mataku tertuju kepada seorang bocah kecil yang memakai seragam layaknya pelayan disana,dia sangat kecil kulihat tangannya penuh lebam,sudut bibirnya sedikit robek,dan matanya agak membengkak layaknya seorang yg habis menangis. Aku berdiri dan menghampirinya, aku pun berjongkok didepannya aku tersenyum dan bertanya "hai manis,why you here?"
Kulihat dia ketakutan dan dengan tiba tiba dia memeluk ku "help me uncle,uno gamau disini uno takut hiks" aku pun panik lalu tanpa inisiatif apa apa tanganku pun terulur untuk mengelus punggungnya akh aku pun mendengar dia menggeram seperti sedang kesakitan "don't touch my back" kulihat dia melepaskan pelukannya "i'm sorry, maafkan uno udah ga sopan" dia pun menundukkan kepalanya.
Ku usap pelan pipinya , aku merasakan hati ku hancur seperti tersakiti saat melihat kondisi anak ini ingin rasanya melenyapkan seseorang yang telah melukai bocah ini. "Boleh paman melihat punggungmu?" aku berkata pelan . lalu dia menggelengkan kepalanya lemah "jangan,nanti Rey marah denganku" kulihat dia tersenyum, ingin rasanya aku merengkuh tubuh lemahnya saat ini. "Boleh aku menemui Rey mu?" aku tersenyum ~lagi, dia pun menganggukan kepalanya "follow me" lalu dia berjalan kesalah satu pintu VIP yang ada di tempat tersebut.
sesampai di depan pintu dia melihat kearahku "please, uncle jangan kemana-mana tunggu in uno" aku hanya mengulas senyum dan menganggu kan kepalaku.
Dia pun masuk keruangan tersebut dan aku mendengar seperti ada yang pecah didalam sana dan dengan cepat aku membuka pintu tersebut tanpa permisi,kulihat bocah itu sudah duduk terkulai dilantai dengan tangan yang penuh darah.
Oh damn, aku pun panik ke rengkuh dia dan kugendong tubuhnya "you okay?" kutatap matanya no it's not okay dion. Dia menangis, kulemparkan tatapan tajam kearah seorang pria yg memakai jas. "Apakah kau Rey?" tanyaku sinis kearahnya kulihat dia tertawa fuck you "haha ada apa kau kesini? untuk apa kau mencari ku? Dan letakan bocah sialan itu ke tempatnya lagi!" dia agak meninggikan suaranya.
"Fuck you,dia terluka dan kau? Kau apakan dia?" Rey berdiri dari duduknya dan bertepuk tangan layaknya seorang idiot "wow seorang pahlawan baru dari bocah sialan rupanya" kueratkan pegangan ku kepada bocah ini kudengar dia melengguh kesakitan "oh i'm sorry" ku tatap matanya dia hanya membalasku dengan senyuman.
"Akan ku beli bocah ini,berapa yang kau mau?" kulihat Rey kaget dengan ucapanku "baiklah berapa yang kau punya? Aku sudah muak denga dirinya". "700juta?" tanyaku. "Deal" sahut dia cepat , aku dudukan bocah ini dikursi dekatku lalu ku keluarkan cek untuk Rey "kau bisa membeli seorang jalang" sinis ku.Lalu Kugendong bocah itu ku bisikin sesuatu agar dia lebih tenang.
"thank you uncle,uno berjanji akan jadi budak paman yang baik" dia tersenyum kearahku. Aku pun kaget "hey honey,kau tidak akan kujadikan budak dirumahku. Kau tak perlu seperti itu,diamlah dan aku akan segera membawamu ke rumah sakit" lalu aku bawa dia kedalam mobil,ku lajukan mobilku menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit segera ku kendong dia kedalam.Skip<<
Dion pov end.
Dion menunggu juno dikursi yang berada dirumah sakit tersebut, saat dokter keluar dia langsung berdiri dan bertanya " gimana keadaannya dok" sang dokter hanya Tersenyum dan berkata "dia baik,oh dia ingin bertemu anda katanya" Dion pun dengan tenang masuk keruangan tersebut, juno tersenyum saat melihatnya. "fine? Kau tak apa?" tanya dion sesampainya didekat juno. "Fine uncle" juno dengan senangnya menjawab pertanyaan dion.
"siapa namamu?" tangan dion terukur mengelus kepala juno. "juno,10 years old" dion pun terkekeh, "call me daddy now" dia mengangkat kepalanya lalu tersenyum lebar "yess daddy".
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Daddy
Romancedia terlihat sangat lucu, bibirnya,tingkah lakunya,sifat cengeng dia,sifat pemarah dia membuatku ingin selalu memandangnya tanpa berkedip. dia, my little aku menemukannya di sebuah club yang entah kenapa dia berada disana untuk dijual kepada pria b...