4.four

11.2K 182 2
                                    

Saat ini juno harus ditinggal dirumah bersama hani.
Karena dion harus ada rapat penting dikantor.bahkan libur pun dio  tak meluangkan waktu bersama juno.
Janjinya untuk mengajak juno pergi ke disneyland pun dilupakan olehnya

"Hani apakah daddy setiap hari sibuk?" tanya juno kepada hani waktu mereka sibuk menyusun lego
"Seperti apa yg kau lihat sayang,dia selalu seperti itu. Dulu waktu tidak ada kau di jarang dirumah sekali dirumah hanya mandi dan makan sisanya dia bekerja" kata hani menjelaskan

"Dia berjanji kepadaku untuk pergi ke disneyland bersama"kata juno

"Oh dia melupakan janjinya denganmu?" tanya hani
"Tidak, hanya saja mungkin daddy memang sibuk" juno pun memasang senyumnya
"Baiklah kau anak pintar, ayo makan siang setelah itu lanjut main lagi" hani pun mengajak juno untuk makan siang.
Saat juno menunggu hani untuk mengambilkan makan siangnya dimeja dapur.
Dia mendengar bell berbunyi.
"Hani bolehkah aku membukanya? Mungkin itu daddy" jawabnya girang

"Okay tapi cepat lah kembali jika itu bukan daddymu" jawab hani cepat.
Juno pun lari menuju pintu utama, saat juno berusaha membuka pintunya dengan berjinjit bell pun berbunyi terus menerus.
"daddy tidak sabar" gerutu juno
Saat pintu bisa dibuka juno, senyuman juno pun menghilang berganti dengan muka bingung.

"Siapa kau?" tanya juno dengan perempuan yg tinggi didepannya
"Oh kau juno?" tanya perempuan itu
"Yes,i'am" jawab juno
"Kau siapa?" tanya juno lagi
"kenalkan,aku lisa calon pacar dion"kata perempuan itu sambil mengulurkan tangan kearah juno.
Juno pun kaget, dia pikir dion tidak akan suka dengan seorang perempuan.
Tapi juno salah besar, dengan cepat juno jabat tangan perempuan itu.
Siapa? Lisa? Yeah lisa
Saat juno ingin membuka mulut untuk bertanya lagi seorang menyaut dari belakang juno
"Lisa, kenapa kau kemari lagi?" tanya hani sinis

"Aku hanya ingin menemui dionku" jawab lisa enteng dengan senyuman mengerikannya.
Apakah dia jahat? Pikir juno

"Apakah kau tak tau dion sudah menjadi milik bocah ini?" tanya hani lagi sambil tangannya mengelus kepala juno

Seketika muka lisa berubah menjadi datar sedatar datarnya.
"Yeah fuck you hani! Aku sudah muak dengan omong kosong dion. Dia selalu menyewa seseorang untuk berbohong bahwa orang itu milik dion" kata lisa sinis

"Kau berbicara kasar dengan hani aunty" sela juno.
"Jika dengan seorang yg lebih tua hargailah dia" lanjut ku
"oh, kau berani dengan ku ha?!" lisa menggenggam erat lengan juno
Juno meringis sedikit karena lukanya di genggam lisa

"Pergilah bedebah jangan kembali" kata hani sambil melepas genggaman lisa pada lengan juno.
Lengan juno kembali terluka, kini darah merembas ke baju lengan juno.
Baju yang semula putih berubah menjadi merah
"Apakah kau gila?! Kau melukainya!" bentak hani kepada lisa saat hani melihat lengan juno berdarah.
"Cepat pergi atau kupanggil seseorang untuk mengusir mu?" hani agak tenang.
Juno merasakan sakit disekitar lenganya, dia memegang tangan hani
"Hani, aku ingin mengobatinya sebelum daddy melihat ini" kata juno sedikit takut

"Baiklah sayang maaf aku tidak bisa mengobati mu aku akan mengurus jalang ini dulu" kata hani sambil melemparkan tatapan sinis ke lisa
"Aku melihatnya,apakah kau kurang puas dengan seluruh uangku lisa?" suara itu, seketika juno berhenti untuk melihat siapa yg bersuara dibelakang lisa.
"Kau sudah melukai junoku bedebah!" bentak dion, yah itu dion.
Juno yang mendengar bentakan itu pun sedikit takut.
"Daddy uno gapapa, luka uno hanya membuka kembali terkena pintu mungkin" sanggah Juno.

"Drama yang hebat" kata lisa kepada juno
"Kau pergi sekarang atau ku paksa untuk pergi dari rumahku!" bentak dion kepada lisa
"Sayang kau jangan marah marah seperti ini. Dia hanya berakting, aku hanya memegang lengannya saja setelah itu darah keluar dari lengannya. Dia saja yg lemah" suara lisa berubah menjadi manja ke dion.
Juno geli mendengarnya lalu juno berjalan menuju kamar dion untuk mengambil kotak obat, karena juno sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya. dia takut dia akan dimarahi dion

"Hani urus semua ini, dan kau lisa jangan berharap aku akan Bersamamu lagi" dion pun melangkahkan kakinya mengikuti juno.
Saat juno menaiki tangga dengan sedikit susah dion pun menggendong juno dengan cepat dan masuk kedalam kamar.
Juno tersenyum "juno baik baik saja dad, juno memang lemah. Hanya di sentuh sedikit juno berdarah" juno pun menutup matanya saat didekap dion.

"Jangan termakan omongan lisa" kata dion "lisa benar, jika juno terus seperti ini maka obat daddy habis. Dan daddy akan selalu mengeluarkan uang hanya untuk juno" kini juno didudukan dipinggir ranjang

"Diamlah dan jangan seperti ini" dion pun mengambil obat lalu mengobati luka juno. Tidak lupa lengan juno diperban agar darah berhenti mengalir.

"Kenapa daddy pulang?" tanya juno
"Seseorang menelfon ku bahwa lisa datang kerumah, aku sudah menduga bahwa kau akan dilukainya" terang dion

"Apakah dia pacar daddy?" tanya juno lagi
"Apakah bedebah itu cocok denganku?" bukan menjawab justru dion balik bertanya
"jika dia baik kenapa daddy tidak mau?" senyum dibuat juno kini kembali terukir.
Dion hanya diam, dia tidak mau juno mengatakan hal itu.
"Maaf bila uno disini hanya membuat daddy repot" juno menundukan kepalanya.
Dion kembali terdiam, kali ini dia berpikir bahwa juno termakan oleh omongan lisa.
"Daddy mendengarku?" kini tatapan juno beralih menuju tangan dion. Juno lupa jika dion juga terluka karena juno.
"Baiklah juno akan diam" tangan dion dituntun lalu ditaruh kepaha juno.
Juno hanya mengganti perbannya dan mengobatinya saja.

Dion hanya melihatnya.
"Daddy tau? Seorang yg aku sayang selama beberapa hari bertemu sudah terluka karenaku. Bahkan orang itu mengenalku baru beberapa hari tapi sudah membuat luka ditangannya karena aku." oceh juno. Bahkan juno tidak bisa diam. Dion tetap diam

"Bahkan orang itu tidak mau berbicara denganku karena marah" juno tertawa pelan, dia seperti seorang sakit jiwa berbicara sendiri.
Lalu juno beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lemari untuk mengganti baju. Bajunya penuh darah kau tau itu.
Saat juno melepas bajunya seseorang memeluknya dari belakang.

"Apa yang kau katakan itu tidak benar" yah itu dion.
"Seseorang yg kau sayang itu hanya ingin merasakan apa yg kau rasakan, bukan karenamu tapi karena keinginannya sendiri" jelas dion
Juno hanya tersenyum lalu memutar tubuhnya untuk menatap dion.
Ditangkupnya pipi dion lalu berkata
"Baiklah baiklah uno percaya"

Dion ikut tersenyum,dikecupnya bibir juno.
"Rey dia sudah tiada" kata dion. Juno pun kaget "apakah daddy tadi tidak rapat melainkan mengurus dia?" tanya juno

"Kau tidak perlu tau, aku hanya ingin dia lenyap dari dunia ini. Sekarang keinginanku sudah tercapai" dion memeluk juno.
Juno hanya diam, lalu tersenyum.

.
.
.
.

Gabut dah gua dirumah libur gini. Kemaren juga gua cuma dikit bikin cerita, nih gua tambahin :'v

He's My DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang