Author's POV
.
Lima hari berlalu dengan lancar, waktu istirahat Guara masih saja digunakan untuk tidur mulai dari UKS, Perpus, Gudang sekolah, dan di taman.Hari ini adalah hari bebas para pelajar, karena sekolah meliburkan murid-murid nya pada hari sabtu,
*rumah Albert
pagi ini Albert mengundang Anggun Dwi Kartika ke rumahnya, Anggun yg telah terbiasa berkunjung ke rumah Albert pun mulai tak sungkan-sungkan lagi untuk datang,
Albert dan Anggun sudah menjalin hubungan baik sejak mereka mengijak sekolah dasar, walapun mereka baru satu sekolah saat SMA.
Awal mula mereka bisa saling kenal adalah karena ayah Albert bersahabat dengan ayahnya Anggun dan sekarang ayah Anggun resmi menjadi karyawan di perusahaan OD, dan ayah Albert memberikan beasiswa pada Anggun untuk besekolah di sekolah G.
"selamat pagi non" sapa seorang pelayan sambil membukakan pintu
"pagi bik, Albert mana ?" tanya Anggun yang jalan dengan pandangan yang fokus pada 'hpnya'
"ada di kamar non, non Anggun mau bibik buatin minum sama makan apa ?"
"minum aja bik, kayak biasa ya, juice apel tanpa gula"
"baik non"
Anggun pun berjalan menuju kamar Albert yang ada di lantai dua,
'cio cio man cio cio, ciiioooo' suara ponsel Albert merusak lamunanya,
Albert mengambil ponselnya dan langsung menjawab panggilan tersebut,"ya, bro apa ?"
"gue didepan pintu lo"
"anjay lo, bukak aja, biasanya juga gitu, gue mager"
"yaudah gue balik"
"bener-bener ya ini bocah"
Albert pun dengan malas berjalan menuju pintu dan membuka pintu,
"lo beneran balik ?" tanya nya kaget karna Anggun tak ada di depan pintu
panggilan diakhiri*"gilak ini bocah ngerjain gue apa ya ?" gumam Albert
"He gue disini, besok pasang lift aja di rumah lo, pegel tau naik tangga" jawab Anggun yang berjalan menuju Albert
"katanya udah di depan pintu" tanya Albert kesel
"Bert, sekali-kali kek lo nyambut gue dengan manis kayak pelayan-pelayan lo"
"selamat datang non Anggun Dwi Kartika" *menirukan gaya pelayannya*
"jih.. jijik banget sih lo" umpat Anggun
Anggunpun masuk dan duduk di sofa dengan pandangan yg masih fokus pada gadget nya
"kenapa lo tiba-tiba ngundang gue, biasanya kan lo ngusirin gue kalau gue lagi kesini"
"lo kan temen gue, jadi pasti lo bisa jaga rahasia... ya pasti, gue percaya sama lo"
Anggun pun terkejut sekaligus tertarik dengan perkataan Albert, dia mulai melihat ke arah Albert,
"gue butuh bantuan lo bro" ucap Albert dengan tatapan penuh harapan
"apa ?" mulai fokus sama gadget nya lagi
"ada murid baru di kelas gue, lo taukan yang bisa masuk kelas fisika cuma orang-orang tertentu, satu-satunya kelas yg masuknya harus melalui tes dan hanya yang terpilih yang bisa ikut tes, dan di..."
"gila pates dia bisa lolos dia pakek kode E ya sh**t" ngomong sama gadget nya
"apa ? jadi anak baru itu pakek kode ? tpi kode E itu apa ? kok gue baru denger"
"eh Berd lo masuk kelas itu bukannya tambah pinter, kode E itu kode buat games gue ini sejenis chid itu dipakek buat lolos dari beberapa jebakan musuh" sambil nunjukin gadget nya ke Albert
"jadi lo dari tadi nggak dengerin gue ?" ucap Albert dengan sangat kecewa
"makanya, cepet ke intinya gue keburu main nih" jawab Anggun sambil naruh gadget nya di meja
"jadi..."
tok tok tok
"masuk bik" jawab Anggun dengan lembut
salah satu pelayan Albert yang membawakan juice dan beberapa makanan ringan,
"trimakasih'' ucap Anggun dengan senyum yang ramah
.
.
jangan lupa ninggalin jejak kalian ya..
salam hangat Rispaadelia
exoexo
KAMU SEDANG MEMBACA
who I am ??
Romancesetiap kejadian pasti akan jadi kenangan di masa yang akan datang. kejadian-kejadian tersebut akan jadi kenangan yang menyenangkan ataupun menyedihkan. tetapi bagaimana jika seseorang tidak memiliki kenangan di masa lalunya ?? lupa ? atau melupakan ?