011

14 2 0
                                    

Author's POV
08:35

Anggun dan para siswa berjalan menuju gedung utama sekolah G, sepanjang perjalanan mulai dari naik bus sampek sekolah yang ada di pikiran Anggun hanya Jay dan Jay.

Dia benar-benar tak menghiraukan sekitarnya, dia jalan dengan senyum-senyum dan lompat-lompat seperti bocah SD yang baru dapet hadiah dari orang tuanya.

ada yang mengatakan bahwa "bahagia itu sederhana", ya itu yang yang sedan Anggun rasakan saat ini, hanya dengan memikirkan dan berkhayal tentang orang yang ia kagumi (Jay oppa) sudah cukup membuatnya bahagia.

"mohon Tuhan untuk kali ini saja lancarkanlah hari ku, hari ku bersama nya, bersama nya ye... ye... ye.. yeah" Anggun bernyanyi dengan lirih

tiba-tiba dia berinisiatif untuk satu lift dengan Jay,
karna Jay baru akan datang 2-3 menit'an lagi akhirnya Anggun memutuskan untuk menunggu Jay.

"demi Jay oppa, jangankan menit, jam atau tahun pun ane sanggup" ucap Anggun dalam hati sambil mengepalkan tangannya

Anggun pun mencari tempat untuk menunggu kedatangan Jay, matanya menyapu beberapa tempat sekitar lift dan akhirnya ia meliha di dekat lift ada tempat kosong yang biasa dipakai anak otomotif berkumpul, sambil menunggu anak fashion turun kemudian mereka mengeluarkan seribu jurus untuk merayu anak-anak dari kelas fashion yang cantik-cantik.

Anggun pun berjalan dengan semangat menuju tempat tersebut, tapi dari arah kanan ada gadis yang tingginya semampai (semeter tak sampai) dengan membawa tas dan beberapa buku tebal di tangannya, duduk di tempat yang di tuju Anggun.

Anggun dengan sifatnya yang masa bodo tetap berjalan dan tanpa sungkan duduk di dekat gadis yang tak dikenalnya,

gadis itu adalah Guara dia memilih menunggu 2-3 menit baru masuk kelas reguler, alasannya karena Guara lebih suka jika masuk dekat jam masuk, yang berarti dia tidak perlu merasa canggung lebih lama di kelas.

who I am ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang