013

4 0 0
                                    

Author's POV

Bukan hal baru lagi jika lift yg digunakan Jay akan dipenuhi oleh gadis-gadis cantik, gadis-gadis tersebut tidak lain adalah fans dari Jay sendiri. Meskipun akhirnya di dalam lift mereka hanya akan diam, tetapi itu cukup membuat mereka bahagia,

"hai Jay selamat pagi" sapa beberapa gadis dengan senyum manis mereka

Jay pun tesenyum "pagi juga, kalian hari ini kelas Matematika juga ?" tanya Jay dengan lembut

"iya" jawab mereka

Anggun terus memandangi Jay meskipun ia terhalang oleh Guara,

"harusnya kan gue yg berdiri di samping Jay oppa, kenapa malah ini cewek sih" gumam Anggun dalam hati sambil mengeluarkan gadget nya

DRAAAKK..
lift berhenti sebelum waktunya,

"AAaaa" teriak beberapa gadis di dalam lift
"gue panik, ini kayak di film-film kita akan mati kekurangan oksigen" ucap salah seorang wanita kepada teman nya

Suasana lift berubah jadi tegang dan ramai
"Tenang" ucap guara dingin

beberapa winita diam, ada pula yg saling berbisik. Guara melangkah maju dengan menerobos beberapa gadis yg menghalangi jalannya menuju tombol lift,
setelah berhasil berada di depan tombol lift, Guara menekan tombol darurat lift.

"lift menuju lantai 4 macet" ucap guara dengan menekan tombol darurat

tak lama kemudian..
"Saya petugas Bejjo, jangan panik. Kami sedang berusaha, berapa orang yang ada dalam lift ?"

guara pun menengok kearah belakang sambil menghitung dalam hati,

"12 orang termasuk saya" jawab Guara

"Tolong sebisa mungkin jangan panik, 4 orang berdiri dan yg lain duduk, kami akan segera membuka pintu lift " ucap petugas melalui 'speker' yg ada dalam lift

mereka pun menuruti arahan dari petugas 8 orang duduk, dan 4 orang (termasuk Guara) berdiri, 90% dari yg ada dalam lift kelihatan sangat ketakutan, bahkan beberapa ada yang sampai menangis.

"hhah...Cewek itu pergi, jadi sekarang gue bisa berdiri dekat banget sama Jay oppa" ucap Anggun dalam hati

Jay melihat kearah Anggun, Anggun yang terkejut cepat-cepat mengalikan pandangan nya,
Jay sedikit menunduk dan "bisa kamu selesaikan ini" ucap Jay pelan hampir seperti berbisik

"ha ?" jawab Anggun, spontan ia menengok kearah suara (Jay)

kini jarak antara keduanya sangat dekat, pandangan mereka pun menyatu
Deg deg deg
jantung Anggun berdebar sangat cepat, wajah nya berubah menjadi merah karena malu,

Anggun mencoba untuk tenang,
"em..Maaf, ta ta tadi a..pa ??" ucapnya terbatah-batah

Jay kembali ke sikap semula, ia menengok kearah Anggun dan menaikkan alis kanan nya,

Anggun yg mengerti tentang kode dari Jay mulai mengambil ponselnya,

"coba, seorang tekan tombol rooftop" ucap Anggun tiba-tiba

"coba sekarang tekan tombol rooftop" suara petugas (dari speker)

salah seorang yg berdiri dekat Guara menekan tombol rooftop, tangannya gemetar bajunya pun terlihat basah karena keringat

DRreeggg...
lift bergerak tak lama kemudian pintu terbukan tibalah kami di rooftop, para penumpang lift segera melangkah keluar.

beberapa ada yang bersyukur "akhinya..." "huft thanks God" bla bla bla
ada pula yang marah "sh**t apa-apa an coba, dasar lift rongsok" bla bla bla

Guara berjalan menuju sisi rooftop yg terhindar dari Matahari, ia membersihkan tempat tersebut dengan seadanya kemudian duduk sandar dan menutup matanya dengan tangan kanannya

Anggun berjalan santai mencari tempat untuk duduk, tiba tiba langkahnya terhenti karena ada yg memegang tangan kirinya dari belakang. Anggun berbalik dan melihat tangan nya yang digenggam, Anggun mengankat kepalanya untuk mengetahui siapa yg memegang tangan nya.

"yang tadi itu bahaya, jangan diulangi lagi ya" ucap Jay sambil tangannya masih memegang tangan Anggun

Anggun kali ini benar - benar bahagia saat - saat seperti ini sering ia bayangkan tapi ia tak tau jika kejadian seperti ini bisa benar - benar terjadi.

meskipun sedikit bingung, tapi Anggun meng ia kan perkataan Jay.
beberapa menit setelah itu petugas keamanan sekolah beserta Wakil Kepala sekolah datang dan memberi kabar kepada anak - anak yang berada di Rooftop,

Wakil Kepala sekolah menyampaikan permohonan maafnya atas kejadian di dalam lift dan memberi kebebasan bagi siswa/i, mereka boleh tetap melanjutkan belajar mengajar dan boleh untuk pulang.

beberapa gadis nemilih untuk pulang dan beberapanya memilih untuk mengikuti mata pelajaran seperti biasa.
Hanya sedikit yg masih tetap lanjut belajar, ada sekitar 5anak termasuk Guara, Jay, dan Anggun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

who I am ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang