bab 4

16.4K 1.3K 77
                                    

*

Hubungan antara Sasuke dan Naruto semakin dekat. Apalagi dengan adanya kesibukan untuk merayakan ulang tahun sekolah. Bahkan proses penyiapan acara itu di pantau langsung oleh kepala sekolah baru mereka.

Sebenarnya itu hanya akal-akalan Sasuke saja agar lebih dekat dengan Naruto. Aslinya dia sangat lelah dengan banyaknya hal yang ia urus, dari urusan sekolah, kantor dan juga putranya. Ya... Putranya, semenjak putranya itu bertemu langsung dengan sosok kaa-san nya dia terus merengek ingin ikut ke sekolah.

Dengan berat hati ia harus merelakan waktu kerjanya tersita untuk menjaga Menma. Tapi semuanya terbayar dengan senyum cerah dari ke 2 sosok yang sangat berarti dalam hidupnya itu bertemu & bermain. Mereka terlihat seperti keluarga yang bahagia, saat mereka berkumpul ber 3.

Sebenarnya tak hanya putranya tapi ibunya juga meminta ikut ia bekerja, saat ibunya tau sebenarnya apa yang terjadi pada Naruto. Itu semua cukup membuatnya pusing. Tapi untunglah ibunya bisa dibungkam dengan beberapa kata dari mulutnya yang intinya ia ingin pendekatan dulu pada Naruto. Dan dengan berat hati Mikoto menyetujuinya.

" yoss, sedikit lagi...... Yaa selesai "

" wah itu bagus Naru, kau hebat juga untuk mendekor "

Ujar Ino setelah ia menatap keseluruhan stan mereka. Kelas mereka memutuskan membuat stan makanan tepatnya seperti cafe dengan jaman Jepang klasik dimana hanya ada meja kayu dengan alas duduk berupa bantal khusus duduk. Dengan sebuah penutup lampu berbahan dasar kayu dengan lubang-lubang bercorak pohon bambu.#ngerti nggak?aq juga pusing#haha.

" aku yakin stan kita yang akan banyak pengunjungnya nanti "

" pasti.... Oh ya Ino jangan lupa nanti kau harus memakai kimono "

" yayaya aku ingat. Hei Naru "

" hm "

Ino memanggil Naruto yang tengah melipat tangga yang barusaja dipakainya untuk memasang hiasan lampu, yang dibalas gumaman oleh Naruto.

" akhir-akhir ini kulihat kau semakin dekat dengan Kouchou baru kita?"

" hm? Biasa saja "

" kau takbisa membohongiku Naru ?!"

Ino memicing menatap teman sekelasnya itu. Naruto tersenyum dan berlalu mengangkat tangga itu.

" aku akan mengembalikan ini dulu "

" ini perlu di selidiki"
Gumam Ino curiga.

*

Sebuah mobil berwarna hitam tengah melaju cukup cepat membelah jalan raya.

" argh ..... K-kaa-san s-ssakit ... Akh "

Seorang pemuda bersurai pirang sedikit panjang dengan rambut hampir menutupi matanya terlihat kesakitan. Sebelah tangannya mencengkram tangan kanan seorang wanita dewasa yang ia panggil kaa-san, sedangkan tangan satunya mencengkram perut bagian bawahnya yang terlihat membuncit.

" ssstttt... Bertahanlah sayang, ambil nafas dan keluarkan. Yaaseperti itu lakukan berulang-ulang "

Pemuda itu mengikuti intruksi dari sang kaa-san untik sedikit mengurangi rasa sakit yang menjalar di perut hingga pinggul ke bawah.

" anata cepatlah sedikit "

Wanita itu berucap tanpa menatap sang suami yang sekarang tengah sibuk menyetir.

" sabarlah koi..... Ck, sial kenapa harus di tutup "

Pria yang memiliki warna rambut seperti pemuda di belakang itu mengumpat. Ya tuhan...ia benar-benar panik saat mendengar teriyakan kesakitan sang putra. Dengan cepat ia membanting stir memutar arah mencari jalan yang lenggang.

Uchiha KouchouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang