Episode - 4

11.4K 533 30
                                    

"Jadi, mulai besok aku sudah bisa bekerja?.." tanya sinb antusias.

Somi menganggukkan kepalanya, menanggapi pertanyaan sahabatnya itu.

Raut kegembiraan terukir jelas diwajah cantik sinb, wanita itu tak menyangka jika mulai besok dirinya akan mulai bekerja di perusahaan tempat somi bekerja. Entahlah, sinb tak tahu bagaimana caranya mengucapkan tanda terima kasih pada sahabatnya itu. Dia sudah banyak membantunya, somi memang yang terbaik.

"Terima kasih somi-ah, aku tak tahu harus mengucapkan apalagi.." sinb terharu.

Somi hanya terkikik melihat sinb.

"Sudah kubilang dari awal, kau adalah sahabatku sinb. Apa yang aku lakukan saat ini, tak sebanding dengan penyelamatanmu padaku dimalam itu.."

Sinb menatap somi sendu, lantas wanita itu beranjak dari kursinya dan menghampiri somi untuk memeluknya.

"Kau adalah sahabat terbaikku, som som..."

"Ya! Jangan memanggilku seperti itu.." kesal somi.

Sinb terkekeh dan langsung menampakkan wajah pura-pura kesal juga.

"Wae? Daehwi saja boleh memanggilmu seperti itu, kenapa aku tidak boleh?.."

Somi bangkit dari duduknya dan langsung menjitak kepala sinb.

"Aw!.." sinb meringis.

"Excuse me dear, just him would call me som som.."

"Tsk! Dia masih gebetanmu, belum tentu dia mau menyatakan cintanya padamu. Lagian, kalian akan terjebak lingkaran friendzone jika berpacaran.."

Somi langsung melototi sinb, sedangkan wanita itu hanya bisa menyengir. Sinb tahu, daehwi lah kelemahan somi, pria itu adalah sahabat masa kecil wanita itu yang kini tengah dekat dengannya. Dan kali ini, dirinyalah yang berhasil menjahili somi, biasanya juga wanita itu yang menjahilinya habis-habisan, dirinya menang telak hari ini.

Dasar wanita tak punya rasa terima kasih, sudah dikasih pekerjaan malah meledek.

*****

Brakkkk!

"Bagaimana mungkin kau tak bisa menyelesaikan tugasmu dengan baik?..." ucap seorang pria mengintimidasi.

"Ma--maaf sir, saya akan bekerja lebih keras.." jawab seorang wanita dengan suara tercekat.

"Tak ada kata maaf untuk kedua kalinya lagi, kim sejeong. Sebagai sekertarisku, seharusnya kau harus teliti dan cekatan. Kau mengenalku dengan baik kan? Aku tak suka ada kesalahan sedikitpun dikantor ini..!"

Wanita itu langsung menghampiri pria itu yang kini tengah berdiri dibalik jendela bening ruangan itu. Tak berapa lama, wanita tadi terduduk didepan kaki pria itu.

"Aku akan melakukan apapun asal kau tak memecatku jungkook sir..kumohon"

"Ya! Lepaskan tanganmu dari kakiku..!"

Jungkook mendorong tubuh wanita itu keras.

"Sebaiknya kau pergi dari sini, aku tak mau melihat wajahmu lagi..."

Wanita bernama sejeong tadi sudah menangis tersedu-sedu, tiba-tiba datang seseorang dan membantunya bangun.

"Keluarlah, sebelum kau dikuliti habis-habisan olehnya..."

"Te..terima kasih taeyong sir.."

Sejeong pergi dari sana, meninggalkan dua pria itu diruangan ini.

"Jung..."

Jungkook tak bergeming, pria itu masih saja memerhatikan jalanan dari lantai atas gedung ini yang juga ruang kantornya berada.

"Berhentilah bersikap dingin kepada karyawanmu.." nasehat pria bernama taeyong itu.

(COMPLETED)My Slut(Sinkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang