Prolog

132 6 0
                                    

"Anak Haram.. anak haram... anak haram"teriak segerombolan anak anak sambil bertepuk tangan mengelilingi seorang gadis kecil berusia 5 tahun yang meringkuk ketakukan.

"Sania kamu itu gak pantes tau sekolah disini,karena kamu itu anak haram"

"Aku bukan anak haram Ra hiksss...hikss..."isak Sania

"Aku bukan anak haram"teriak Sania

Namun mereka semua tidak ada yang mendengarkan teriakan sania.
"Sania anak haram.. sania anak haram.....sania anak haram"sorak mereka membuat isakan Sania semakin Keras.

"Sania anak haram...anak haram... anak haram"

ANAK HARAM
ANAK HARAM
ANAK HARAM
ANAK HARAM....
SANIA ANAK HARAM
kata kata itu terus berputar dalam benak Sania

IA ANAK HARAM
SANIA ANAK HARAM
ANAK HARAM.....
IA TIDAK DINGINKAN
ANAK HARAM

SANIA ANAK HARAM
ANAK HARAM........

"Hikksssss....... Aku bukan anak haram......hikkkssssss"

Tak ada yang mendengarkannya,tak ada yang perduli dengannya.

"Sania Anak haram .....sania anak haram.....sania anak haram....sania anak haram"sorak anak anak itu terus tanpa memperdulikan tangisan Sania

"Hey anak-anak,apa yang kalian lakukan terhadap Sania"ujar seorang Guru langsung berlari menghampiri sania saat mendengar isakannya.

Sang guru langsung memeluk sania dan berusaha menenangkannya.

"Sania anak haram bu Sekar jadi dia tidak pantas sekolah disini"ujar Ratih

"Ratih kamu tidak boleh berkata seperti itu nak. Siapa yang bilang Sania anak haram?"tanya bu Sekar

"Aku dengar pembicaraan mama dan tante Kai ,kalau Sania itu tinggal di panti asuhan , dia juga tidak punya papa dan mama. Kata tante Kai Sania itu mungkin anak haram"jawab Ratih

"Ratih kamu masih belum mengerti nak apa maksud pembicaraan mama mu dan tante Kai itu apa. Memangnya kamu tau anak haram itu apa??"

Ratih menggelengkan kepalanya
"Nah kalau begitu sekarang kamu dan yang lain minta maaf ya dengan sania"perintah Bu sekar.

"Aku tidak mau bu. Sania itu anak haram jadi aku tidak sudi minta maaf padanya."ujar Ratih lalu ia berlari disusul oleh teman-temannya yang lain

Bu sekar berteriak memanggil Ratih
"Ratih..ratih.."

Bu sekar beralih mengelus kepala sania dengan penuh sayang.

"Hikss...."

Sania mendongakan kepalanya menatap wajah bu sekar

"Ibu??"panggil Sania

"Ia nak"jawabnya

"Kenapa Tuhan tidak memberikan Sania Papa dan mama??hiiikksss..."tanya Sania masih dengan isakannya

Bu Sekar terdiam ia tak mampu menjawab pertanyan Sania.

"Apakah Tuhan membenci Sania Bu??"ujar Sania lagi.

"Tuhan tidak membencimu nak, Tuhan sangat menyayangi mu."jawabnya dengan mengerakan pelukannya

"Tuhan malang sekali nasib gadis kecil ini,kenapa kau berikan cobaan begitu besar ini padanya "gumam Bu sekar didalam  hatinya.

##################
Sorry Typo
Please tinggalin vote & comment ya guys






Tears LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang